Share

THBM 22

Reva yang sedang bersusah payah mencerna jawaban Lingga, lekas mendapat sentilan di dahi.

"Aku tidak mengerti," ucap Reva mengalihkan pandangan ke arah alas kaki.

"Apa yang bisa aku bantu?" Lingga berjalan di lorong apartemen lalu menekan sandi yang masih sama dengan kode ponsel Reva.

"Hutang Ayahku." Suara Reva tercekat. "Rumah kami disegel, jika dalam seminggu tidak melunasi hutang."

"Disegel?" Lingga mengerutkan kening. Reva mengangguk lemah, ia merasa malu jika harus menceritakan lebih lanjut.

"Datanglah besok dan berhenti berpura-pura tidak tahu maksudku," ucap Lingga datar.

Reva menunduk, menggigit bibir merasa harapannya akan sia-sia. Memberi hati pada Lingga, bukan sesuatu yang sulit, pria itu tampan, mapan dan terkadang baik. Hanya saja, perbedaan kasta mereka sulit ditembus terlebih Bu Reswari, tidak akan memudahkan hubungan mereka.

"Aku permisi, Lingga." Reva berbalik lantas berjalan meninggalkan Lingga.

Pagi ini suasana begitu hangat, langit pun terlihat cerah biru. Tak ad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status