Share

Semua Butuh Kesabaran

Dua moter itu masih dengan sigap mengejar moter Kanisan yang dikemudikan oleh penjaga tua dan banyak bicara itu. Sekarang keadaan benar-benar sangat menantang, Nia begitu tertarik untuk menghadapi perjalanan pada hari ini. Matanya jelalatan, memandang belakang, memandang samping, memandang pada segala arah untuk memberikan arahan-arahan kepada pengemudi tua, yang sebenarnya tidak perlah dilakukannya.

“Tembakan ke belakang! Mereka berada satu garis lurus dengan kita.” Teriak Nia semangat.

Apa yang terjadi? Pengemudi tua itu tetap kokoh dengan pendiriannya sendiri, tidak menghiraukan apa yang diinstruksikan Nia, malahan dia melakukan yang sebaliknya. Dia diam saja, tetap berada dalam kursi kemudi dan menginjak gas dengan kuatnya. Samar-samar pengemudi tua itu mengaktifkan layar monitor transparan untuk mengetahui keberadaan lawan di belakang. Dengan ini aku tidak perlu mendengarkan kata anak kecil cerewet itu, batin dia dalam hati.

Blar.. boom...

<
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status