Share

30. Berbunga-bunga

Penulis: pramudining
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-19 10:06:21

Happy Reading

*****

Setengah berlari Aisyah memasuki rumah, bibirnya masih terangkat keatas. Senyuman kebahagiaan karena kalimat cinta Zaki masih tersisa sampai sekarang. Jantungnya bergerak cepat menahan rasa bahagia.

Sebuah kebahagiaan yang tak terlukis dengan aksara. Aisyah benar-benar tidak menyangka jika Zaki sudah memendam lama rasa cinta padanya. Tanpa ucapan salam, dia masuk ke rumah dan langsung menuju ke kamar.

"Eh, kok, main nyelonong saja?" tegur Rumana. Namun, Aisyah sama sekali tak mendengar panggilan tantenya itu.

Rumana cuma geleng-geleng kepala, memandang heran pada keponakan perempuannya.

"Apa yang terjadi dengannya? Kenapa dia sampai lupa segalanya bahkan sapaanku saja nggak Ais dengar?" gumam perempuan dengan daster batik dan jilbab lebar tersebut.

Untuk menghilangkan semua rasa penasarannya, Rumana beranjak dari duduknya, berdiri dan berjalan ke arah ruang tamu. Sekilas, perempuan aruh baya itu melihat mobil milik keponakannya.

"Oh, rupanya kamu, Mas, penyeba
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Terjebak Permainan Cinta Sepupu   43. Kotak Hadiah

    Happy Reading*****Sepeninggal Zaki dan teman-temannya, termasuk perempuan cantik yang belakangan diketahui Aisyah bernama Naima itu. Pujaan hati si mas masuk dan segera membersihkan diri. Beberapa menit kemudian ketika Aisyah sudah menyelesaikan semua riasan dan berpakaian rapi, gadis itu mematut diri di depan cermin. BUkan cuma duduk di depan meja rias, tetapi berdiri.Menatap pantulan dirinya di cermin, melihat dari sisi samping kanan dan kiri. Rasanya, betuk tubuh Aisya tidak terlalu buruk. Namun, karena sedari remaja sudah diajari untuk mengenakan pakaian longgar yang tidak menampilkan lekukan tubuhnya, si gadis merasa rendah diri ketika bertemu dengan Naima yang memiliki bentuk tubuh nyaris sempurna. "Kayaknya, aku nggak jelek-jelek amat. Kalau aku merias diri dan berpenampilan seperti dia, pasti Mas Zaki nggak akan bisa berpaling dan mengabaikan keberadaanku lagi," kata Aisyah berbicara sendirian di depan kaca. Puas menatap tampilannya di cermin, Aisyah turun dan bersiap unt

  • Terjebak Permainan Cinta Sepupu   42. Mulai Tumbuh Cemburu

    Happy Reading*****"Hmm, kok pura-pura lupa sama pertanyaan Mas barusan. Apa perlu Mas mengulangnya?" tanya Zaki. Ingin rasanya berbuat lebih saat itu juga pada sang pujaan, tetapi teringat perkataan Burhan. Tidak boleh melakukan hal-hal yang di laur batas sekalipun sudah halal. Zaki pun akhirnya melepas cekalan.Aisyah menoleh, tetapi tidak menjawab pertanyaan Zaki, hanya bergumam tak jelas. Rona merah di pipi si gadis membuat Zaki gemas. Si mas menarik kembali tangan Aisyah hingga terduduk di atas pangkuannya. Gadis itu salah tingkah, hanya diam dan menunduk malu."Bagaimana kalau, Mas, suapi? Kamu juga butuh asupan makanan untuk mengerjakan semua tugas rumah." Zaki memainkan alisnya naik turun."Jangan aneh-aneh, Mas!"Di duduk di pangkuan Zaki membuat keamanan jantung Aisyah tak bagus, detaknya makin cepat. Tanpa berkata lagi, si gadis segera berdiri dan berlari menuju dapur. Aisyah mengambil air putih dan meminumnya dengan cepat. Belum selesai rasa gugupnya, si mas sudah berdir

  • Terjebak Permainan Cinta Sepupu   41. Bubur Cinta

    Happy Reading*****Seorang gadis berdiri di tepi pagar balkon kamar. Senyumnya terkembang bak kuncup bunga yang segera mekar, memberi keindahan setiap mata yang memandang. Di sisi kanan kamarnya seorang lelaki tak kalah bahagia seperti sang gadis.Sujud syukur tak henti-hentinya Zaki lakukan. Mulutnya senantiasa mengucap hamdalah tanpa putus. Tak sabar rasa hatinya untuk segera bersatu dengan sang pujaan. Semua yang sudah Zaki rencanakan bersama Burhan terlaksana baik. Sudah menjadi kebiasaan Zaki menjelang tidur, mengirimkan chat pada sang pujaan dan malam itu si mas meminta untuk dibuatkan bubur saat sarapan besok.Rutinitas pagi mulai Aisyah jalani saat ini. Memasak untuk sarapan dirinya dan Zaki. Semalam, setelah menerima chat dari si mas yang meminta bubur saat sarpan, gadis itu hampir tidak bisa tidur karena alasan yang diberikan. Zaki mengatakan jika perutnya sedikit tidak nyaman dan hal itu membuat Aisyah kepikiran.Aisyah yang belum mahir membuat bubur akhirnya menelepon ibu

  • Terjebak Permainan Cinta Sepupu   40. Pertanyaan Maut

    Happy Reading*****Si mas tertawa lebar mendengar perkataan Aisyah. Sepertinya, si gadis memang belum memahami hal-hal seperti itu. Oleh karena itulah, Zaki cuma bisa tertawa saja. "Jika, benar Mas sudah menikahimu, apa kamu mau menerima masmu ini sebagai suami?" tanya Zaki. Aisyah memandang heran ke arah si mas."Mas, nggak usah aneh-aneh, deh, ngomongnya. Kalau kita sudah nikah, Bapak, nggak mungkin diam saja, kan? Mana mungkin, Bapak nggak cerita masalah sepenting ini." "Menurutmu apa masmu ini akan berani bersikap seperti ini? Jika, kita memang belum menikah?" Tanpa diduga Zaki mencium pipi Aisyah. Dia berjalan mendahului Aisyah yang masih terbengong dengan ciuman tiba-tiba di pipinya."Mas," teriak Aisyah ketika kesadarannya pulih.Dari kejauhan Haritz melihat semua yang Zaki lakukan pada Aisyah. Tangannya terkepal kuat didalam saku. Sang mantan harus tahu yang sebenarnya, benarkah yang Zaki katakan bahwa Aisyah sudah menikah dengannya.Segera, Haritz menghubungi keluarganya

  • Terjebak Permainan Cinta Sepupu   39. Saling Menunjukkan Kebahagiaan

    Happy Reading*****Zaki dengan sengaja menarik tangan Aisyah yang melingkar di lengannya supaya memegangnya lebih erat. Jelas sekali jika lelaki yang pernah menjadi kekasih sang pujaan itu sedang menatap iri. Bagaimanapun caranya, Zaki tak mau Aisyah kembali pada sang mantan. "Oh, ternyata ada lelaki yang membuatmu sakit hati? Tenang, Ca. Ada Mas yang siap untuk membelamu," kata Zaki. "Jangan takut, ayo kita sapa dia. Tunjukkan bahwa kamu sekarang lebih bahagia, meskipun tanpanya."Tenang, Zaki melangkahkan kakinya mendekati Haritz. Tanpa canggung si mas memberi salam kepada mantan Aisyah. "Apa kabar. Bukankah kamu lelaki yang sudah menyakiti Aisyah?" tanya Zaki sengaja memancing kemarahan Haritz. Tangan si mas terulur untuk berjabatan dengan sang mantan. Reaksi yang Haritz berikan jauh dari perkiraan Zaki. Mantannya Aisyah itu mengibaskan tangan si mas. Tatapannya tajam, seperti mengajak berduel. Namun, Zaki malah menaikkan garis bibirnya seolah mengejek perbuatan Haritz."Bagaim

  • Terjebak Permainan Cinta Sepupu   38. Pertemuan dengan Mantan

    Happy Reading*****"Ya, makanya habisin. Nggak usah bengong aja." Zaki mengusak kepala sang pujaan sambil terkikik. "Iya ... iya, aku habiskan makanannya." Aisyah dengan cepat melahap sisa makanan di piringnya. Selesai sarapan, Zaki membantu Aisyah membereskan makanan dan juga piring kotor ke wastafel untuk di cuci. Lelaki itu bahkan sudah akan mencuci semua peralatan kotor tersebut jika Aisyah tidak mencegahnya."Mas mau ngapain, sih?""Ya, mau bantuin kamu nyuci, Ca," jawab Zaki santai."Nggak usah bantuin. Masalah ginian urusannya cewek lagian mas Zaki itu sudah rapi dan siap kerja. Sana berangkat saja. Biar aku yang bereskan semua.""Kok, gitu? Laki-laki juga bisa cuci piring kok, Ca." Zaki masih tidak mengindahkan larangan sang pujaan."Apan, sih, Mas. Nanti, kalau Tante Rum tahu, aku pasti kenak omel dan dibilang nggak bisa ngurus Mas Zaki dengan baik. Sana berangkat," usir Aisyah."Baik banget sih istrinya, Mas." Zaki mencolek hidung sang pujaan, gemas."Mas Zaki," teriak si

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status