Manda menatap pintu kamarnya. Ragu untuk menempelkan kartu dan membuka pintu.
‘Bagaimana kalau bukan Raffael yang ada di dalam sana? Apa jangan-jangan pihak Soreim mengejarku sampai sini?’ Pertanyaan-pertanyaan serupa terus muncul dalam benak Manda.
Namun, tiba-tiba ponselnya bergetar pendek. Sebuah pesan masuk untuknya.
Raffael: Kenapa kau nggak masuk ke kamarmu?
Melihat pesan itu, dengan segenap kekuatan Manda menempelkan kartu dan membuka pintu kamarnya. Bersiap untuk memarahi bos dan kaki tangannya itu.
“Pak—ha?! Apa ini?!”
“Lama banget balik dari
โBiarkan aku berpikirโโโBuat apa lagi berpikir, Manda.โ Raffael mengulurkan tangan, menyentuh pipi Manda untuk membelainya. โApa yang kau tunggu, kalau memang cinta nggak bertepuk sebelah tangan.โManda merasa butuh Yuike untuk menamparnya saat ini. Ia perlu lepas dari jerat nikmat sesaat dan sadar akan kenyataan. Disetujui oleh keluarga Indradjaya sebagai pasangan putra satu-satunya adalah hal yang jauh dari logika. Manda sudah sadar ia akan selalu berjalan menapaki tali tipis yang membentang di atas jurang. Namun, air mata bahagia Manda malah mengingkari semua peringatan bahaya itu. Ia memeluk Raffael, tak lagi bisa membendung tangisnya. โKamu nangis karena berlian di cincinmu, kan?โ ledek Raffael membuat Manda terkekeh di sela tangisnya. Gadis itu mengangguk. โKurang besar,โ keluhnya bergurau.Tak tertebak, Raffael tiba-tiba memutar posisi mereka dan membuat Manda terbaring di atas tempat tidurnya. Saling menatap membuat wajah Manda terasa panas, tetapi kali ini ia tidak meno
โAku sudah hapus lah!โ seru Raffael tiba-tiba penuh percaya diri. Jelas sekali kalau ia baru saja menemukan jawaban yang tepat agar keluar dari masalah. Tidak mungkin ia mengatakan kalau semua itu hanya bualan. Sejak awal, Raffael tidak menyimpan foto apalagi video mengenai pertemuan pertama mereka.Mencoba mengalihkan perhatian, Raffael kembali menunjukkan satu video lagi yang dikirim oleh George. โHon, ini video penampakan korban kamu.โDahi Manda berkerut lagi. โKorban aku? Korban apa?โโKorban dipermalukan,โ balasnya sambil terkekeh singkat.Tak lama, Manda mendengar suara tawa memenuhi video tersebut. โOi, Raffa! Kau dicampakkan setelah malam pertama?โโIni yang namanya George. Sialan kan orang ini,โ protes Raffael. Manda mengangguk. Kemarin orang itu juga ada mengantar Raffael saat atasannya mabuk. Ia kemudian melihat kamera mendekat ke arah kasur besar di mana Raffael masih tertidur. Ada beberapa lembar uang Rp 100 ribu di pinggir tempat tidur. Tak sadar, ia terkesiap. โAh!
โHoneymoon itu ke Maldives kek!โManda menyesap martini-nya dengan wajah judes. Yang disebut Raffael sebagai honeymoon adalah mereka naik pesawat ke Bali, lalu menetap di salah satu hotel mewah yang ada di sana. Raffael terkekeh mendengarnya. โKalau kau mau ke Maldives, kupastikan kita punya anak sepulang dari sana.โWajah Manda langsung memerah. Ia belum pernah membayangkan dirinya memiliki keturunan dengan Raffael. Bisa menjadi kekasih seorang Raffael saja sudah di luar logika manusia normal. โJangan gila!โ keluh Manda sambil mengangkat tangan, meminta perhatian staf bar. โSaya mau cheesecake-nya 2 potong.โRaffael memperhatikan Manda. Ini kedua kalinya ia melihat wajah sang kekasih bersinar cerah ketika melihat dan memesan cheese cake. โTapi ini juga mirip Maldives, Manda.โ Raffael beralasan. โAt least ada laut.โManda mendengus. โYa, ya, ya. Laki-laki dan pemikiran logisnya!โRaffael meraih pinggang Manda dan mendekatkan tubuhnya agar sang gadis bersandar. โTenang saja. Lain ka
โHah?!โ Manda terkesiap. Matanya langsung menyalak terbuka seolah kesadarannya tersentil sesuatu. Ia terbangun dan melihat sekeliling hanya untuk menemukan kondisi ruang kamar temaram. Tirai jendela tertutup tetapi masih ada sedikit sinar matahari di baliknya.โIni sudah jam berapa? Bos gila itu malah bikin akuโtunggu dulu! Aku cuma minum segelas martini. Nggak mungkin bikin aku mabuk!โNetra Manda memicing menatap pria yang memenuhi tempat tidur di sebelah kirinya. Pria itu bahkan tidur tanpa mengenakan pakaian. โDia โฆ apa dia kasih aku obat tidur?โManda terkejut sendiri dengan kesimpulan yang ia buat. Ia menyibakkan selimutnya dan mengecek kalau-kalau terjadi sesuatu yang pura-pura tak diinginkan.Pakaiannya lengkap. โNggak ada yang aneh juga sih rasa-rasanya. Tapi kenapa harus kasih obat tidur? Ada yang nggak beres.โMenepikan sejenak pikirannya yang ruwet itu, Manda memutuskan untuk melanjutkan pekerjaan selagi sempat. โMasih jam 4 sore. Bu Elena pasti belum pulang.โ Ia membu
โApa kau bisa serahkan semua padaku dan nggak perlu ikut mikirin itu, Manda?โ Raffael malah balik bertanya. Namun, Manda bukan gadis yang diam saja dan tak peduli. Ia menggelengkan kepalanya. โMana bisa. Aku dibawa kamu ke sana ke sini, ternyata buat menghindari tunanganmu. Aku jadi kayak pelakor.โโNggak! Kita kan duluan pacaran. Dia lah yang pelakor!โ tukas Raffael tak setuju Manda merendahkan dirinya sendiri. โAku nggak suka kamu jelek-jelekin pacarku.โManda mengerutkan dahi, mencoba mencerna kalimat pria itu. Kemudian tergelak sendiri ketika sadar apa artinya. โMalah ketawa!โ tukas Raffael yang terlihat kesal. Seharusnya Manda marah. Bahkan ia belum mendapat pengakuan soal si pelaku yang memasukkan obat tidur dalam minumannya. Sayang, sepertinya ia takkan bisa marah. Gadis itu melemparkan tubuhnya ke arah Raffael. โIya, iya. Aku nggak ngata-ngatain pacar kamu deh. Puas?โโPuas lah!โ jawab Raffael masih dengan wajah kesalnya. Pria pemegang jabatan presdir itu kemudian mengan
Adam Indradjaya: Pulanglah hari ini ke rumah, Raff. Adam Indradjaya: Ada yang perlu kita diskusikan.Raffael menatap layar ponsel yang menunjukkan isi pesan dari sang ayah siang ini. Ia tak langsung menjawab permintaan Adam. Sejujurnya tidak ada sedikitpun niatnya untuk mendiskusikan sesuatu dengan kepala keluarga IndradjayaHari ini, ia dan Manda sudah kembali bekerja seperti biasa. Manda juga sudah semakin sibuk mengingat acara perayaan ulang tahun perusahaan mereka sudah semakin dekat.Yang paling melegakan adalah CEO mereka sudah menambahkan peraturan bagi Catherine agar bersikap layak di kantor Djaya Tambang. Ia tak lagi diperbolehkan mendatangkan banyak bodyguard, hanya demi bertemu dengan Raffael.Karena peraturan itu, Catherine jadi tak diperbolehkan keluar tanpa pengawalan. Raffael bisa bebas di kantor.โJadi, Mom bakal mempercepat pernikahanku dengan si pelakor itu?โ Raffael mengkonfirmasi lagi cerita yang baru saja Camelia utarakan. Sang CEO yang memilih duduk di sofa, be
โDuh, kenapa lagi itu ya?โ bisik Melly pada Elena. Netra para staf sekretaris itu saling tatap, setelah melihat Camelia keluar dari ruang kerja sang presdir. โAda aja mereka itu yang diributin,โ keluh Elena. Mereka tak lagi merasa harus menjaga omongan di depan Manda setelah tahu kalau kondisi hubungan rekan mereka dengan atasannya tidak seperti yang dibayangkan. Namun sekarang, keadaan telah berubah. Manda sudah resmi menjadi kekasih Raffael dan mereka belum mengetahui hal itu sama sekali. Kali ini, Manda tak berniat memberitahu rekan kerjanya, termasuk Elena. Ia tak suka kalau mereka jadi terlalu berhati-hati dengannya.โToh, aku nggak bakal jadi mata-mata dan laporin semua tindak-tanduk mereka.โTiba-tiba pintu ruang kerja Raffael terbuka. Keempat staf sekretariat langsung fokus pada layar laptop masing-masing. Tak mereka tahu, semua menebak kalau Raffael akan memanggil Manda masuk ke ruangannya. Termasuk Manda.โEl, tolong ke ruangan saya sebentar.โ Sontak, semua kepala men
โManda, tolong ambilkan pai buah untuk Bu Diandra,โ bisik Elena dengan wajah kesal. Diandra masih akan bekerja sampai rapat pemegang saham luar biasa nanti. Hanya jajaran direksi dan para sekretaris yang mengetahui rencana pemecatan direktur purchasing tersebut.Manda sedikit terkekeh melihat wajah seniornya itu. Ia mengangguk lalu keluar dari aula besar kantor untuk membawakan permintaan tadi.Siang ini, Manda masih diperbantukan untuk acara perayaan ulang tahun perusahaan di dalam kantor. Acara pertama ini dihadiri oleh para karyawan perusahaan dari level terendah sampai tertinggi. Ada juga komisaris yang ikut meramaikan. Dan malam nanti adalah acara formal yang memang digelar secara mewah di hotel dan mengundang banyak pemegang saham besar.Tengah menyatroni meja yang berisi kue-kue kecil, seseorang memanggilnya dengan nada yang manis. โManda.โMengenali suara itu, Manda langsung mendongak dan tersenyum. โYa, Pak? Mau makan kue juga?โRaffael terkekeh. Ia mendekatkan jarak antara
Hai! Romero Un menyapa!Novel ini akhirnya tamat ya ^_^Terima kasih buat para pembaca yang mendukung novel ini sampai selesai. Terima kasih juga untuk pembaca yang sudah memberikan komentar dan hadiah. Sampai ketemu di novel selanjutnya ya!Sayonara!
โBos, sudah keluar hasilnya.โBintang mengangguk. Ia segera mengecek hasilnya dan menemukan komposisi larutan yang tertulis dapat menyebabkan kerusakan pada pita suara. Ia pun langsung memberitahu Dennis. โSegera suruh Luna menemui dokter Gilian. Kuharap belum terlambat memperbaiki pita suaranya.โโBlack, tangkap Kanya dan 2 temannya. Bawa mereka ke kapten. Aku sudah malas mengurusi mereka.โโBaik, Bos!โSepeninggalan Black, Bintang langsung menyandarkan kepala, sambil memijat-mijat dahinya yang mulai pusing. Dengan posisi tak berubah, ia mencoba meraih gagang telepon dan menghubungi Tiara. โAuntie, tolong ke ruanganku.โ2 menit setelahnya, Tiara sudah duduk di hadapannya. โAda apa, Pak Bintang?โโAku mau keluarkan berita dan juga peraturan baru.โSang sekretaris senior itu mengangguk.โApa ini masalah artis Luna itu? Kurasa memang sudah keterlaluan sekali Kanya itu.โ Tiara membatin, sementara tangannya membuka laptop di pangkuan.Dalam berita internal itu, Bintang menjelaskan perka
โOh! Lex, aku cari kamu. Ayo, ikut!โBintang mengambil kesempatan untuk lepas dari Kanya. Ia segera pamit, menggeret adik perempuannya bersama. โKau dikerjai si Kanya?โ tanya Alexa setelah mereka cukup jauh dari target pembicaraan.Bintang menggeleng. โSepertinya dia nggak suka dengan Lia dan membuat skandal untuk menghancurkan karir Lia sebelum debut.โAlexa mengerutkan dahi. โKukira sasaran Kanya si Luna. Dia sering banget dipanggil Kanya sebelum latihan mulai. Dan pagi ini Luna kena marah karena suaranya tiba-tiba hilang.โKali ini dahi Bintang yang berkerut tak mengerti. โKenapa kau diam saja? Kanya sepertinya bukan perempuan yang baik, Lex. Hati-hati.โAlexa mendengus geli. โSiapa yang berani denganku?!โโJadi, ini yang kemarin kakak tanyain ke aku? Skandal itu disengaja oleh Kanya?โ Alexa kembali bertanya. Kepala Bintang bergerak naik-turun. โKebetulan aku melihatnya.โMereka terdiam sesaat, sebelum akhirnya Bintang memutuskan untuk pergi menemui Dennis. โKau juga hati-hati. A
โAku nggak peduli.โ Bintang membalas pertanyaan Adelia dengan pernyataan keras kepala. โKita bisa menyembunyikan pernikahan ini, untuk sementara.โโBuat apa?โ tanya Adelia tak mengerti. โKalau aku menikah, aku ingin bisa menceritakannya pada semua orang.โMendengar itu Bintang tak bisa berkelit. Ia tak menyangkal. Mungkin dirinya yang paling sulit untuk menyembunyikan hubungan mereka. Bahkan sejak awal, dirinya lah yang tak bisa menahan diri untuk mengumbar kedekatannya dengan Adelia. โTapi kalau tunangan, kurasa aman. Gimana?โ usul Adelia yang merasa bersalah setelah pertanyaannya tadi. Bagaimanapun, saat ini, seorang CEO besar melamarnya. Dia, yang hanyalah seorang gadis biasa.Namun, Bintang menolak usulannya. โAku ingin menikahimu karena aku mau semalam-malamnya kamu pulang, aku ada di rumah.โWajah Adelia bersemu merah. Sebuah senyum tak sadar terbentuk di sana. โHanya karena alasan itu?โ gumamnya tak percaya.โItu bukan โhanyaโ, My dear.โ Bintang memeluk tubuh sang kekasih er
โBos, Regan mengitrogasiku. Sepertinya Bos Raffael mencari Anda.โBlack melapor pada Bintang, tepat di saat ia yakin kalau Adelia sudah masuk ke kamar mandi hotel. Ini adalah hari kedua Bintang dan Adelia berada di hotel. Seharian kemarin mereka menikmati renang dan layanan spa dari hotel itu. Dan pagi ini, seperti yang sudah ia perkirakan akan terjadi. Foto dirinya melangkah keluar dari apartemen para artis RAFTEN sambil merangkul seorang perempuan tak dikenal, menghiasi halaman depan media berita artis ibukota.Tentu saja, Raffael dan Manda akan marah besar, mengira bahwa putranya berselingkuh di belakang Adelia. โMereka pikir Anda membalas dendam atas skandal Nona Adelia.โโAh โฆ.โ Bintang terkekeh geli dengan tebakan orang tuanya. โAku mematikan ponselku. Kau saja yang beritahu mereka kalau foto itu adalah fotoku dengan Lia.โBlack mengangguk. โBaik, Bos.โโTapi, jangan kasih tahu kami di hotel ini,โ tambah Bintang, mengingatkan. โAku dan Lia sedang liburan.โโSiap, Bos!โSege
Ha! Ha! Ha! โPertanyaan dari mana itu?โ Bintang tergelak mendengar kenyataan bahwa Adelia tak merasakan cintanya.CEO RAFTEN bahkan tak bisa menyalahkan siapapun kecuali dirinya, karena sudah membuat Adelia bertanya demikian. Cinta yang ia berikan sepertinya tidak nyata. Seperti apa kata sang ibunda. Hambar.โKau nggak tahu saja, tiap malam aku datang ke sini. Tapi kau nggak pernah ada.โNetra Adelia membulat kaget. โBohong! Aku nggak pernah ketemu kamu! Nggak pernah ada tanda-tanda kamu mengunjungi apartemenku.โBintang mengecup bibir sang kekasih, singkat. Kemudian berkata, โAku malas kalau harus mengakui perbuatanku. Jadi, terserah kamu percaya atau nggak. Aku nggak masalah, Lia.โMelihat Bintang tidak bersikeras membuktikan ucapannya, Adelia memutuskan untuk percaya. โTerus, kenapa kau ke apartemenku nggak bilang-bilang?โ tanyanya heran. Bibir Bintang bergerak ke kanan lalu ke kiri, menimbang apa juga yang membuatnya datang ke apartemen Adelia.โAwalnya mau kasih kejutan. Tapi
โ... dia nangis karena sudah lama nggak bisa ketemu kamu, Kak.โUcapan Alexa tadi kembali terngiang di telinga Bintang, walau sambungan telepon sudah terputus sejak tadi. Senyuman lebar tak bisa ia tahan. โKurasa aku terlalu percaya pada hubungan kami. Percaya bahwa kami mengerti satu sama lain, tanpa perlu banyak interaksi.โโTernyata aku salah,โ keluhnya menyimpulkan apa yang terjadi. Dengan cepat ia mengirim pesan pada Tiara, sekretarisnya. To Tiara:Besok saya libur satu minggu. Jangan cari saya!Pesan terkirim!Kemudian ia juga mengirim pesan yang sama pada Theo, tetapi terkait Adelia. To Theo:Besok Adelia libur 3 hari. Jangan cari dia!Pesan terkirim!Bintang mematikan ponselnya dan juga Adelia begitu saja dan mulai fokus mengurus sang kekasih. Ia menggulung lengan kemejanya dan mulai menyeka bagian tubuh Adelia yang terlihat. Malam itu ia memutuskan untuk menemani sang kekasih, tidur di ranjang yang sama.โAh โฆ sebaiknya aku juga ganti saja itu!โ*** Keesokan paginya, Ad
โKalau diingat-ingat โฆ aku terakhir lihat Lia dari jendela pintu ruang latihan. 3 minggu lalu, kalau nggak salah.โBintang menatap lurus tanpa berkedip. Pandangannya kosong, sementara ia menggenggam gelas wine di tangannya. Ia sedang duduk di sofa apartemen sang kekasih. Masih terdiam, pikirannya kembali mengingat hari itu. โSetelah itu, aku pergi dinas. Dennis bilang kalau Lia sangat bersemangat siap debut.โโNggak ada yang salah dengan kami. Kurasa.โPria yang tengah bingung dengan komentar ibu dan rekan kerjanya itu kembali menghela napas panjang. Ia tak tahu apa yang membuat hubungannya dicap hambar. Sejauh mereka belum menikah, jelas tidak ada yang bisa mereka lakukan selain pergi kencan. Sesekali berciuman atau tidur di kasur yang sama. โApa aku harusnya menikahi Lia?โ Lagi, ia berbicara dengan diri sendiri. โTapi dia sedang bersiap debut. Bagaimana kalau langsung hamil dan merusak karirnya?โSudah pukul 11 malam dan Adelia tak juga tiba di rumah. Mungkin penantian Bintang ma
โDia tidur sambil berendam.โBintang menggelengkan kepala, heran dengan kelakuan absurd sang kekasih kecilnya. Sekarang ia tidak tahu harus berbuat apa untuk mengangkat tubuh Adelia tanpa melihat. โLia.โ Bintang mencoba membangunkannya. โAdelia!โDengkuran halus malah menjadi jawaban dari panggilan itu. Membuat Bintang mulai kehabisan akal setelah beberapa kali mencoba membangunkannya. Ia memutuskan untuk mengambil handuk dan menutupi tubuh gadis itu setelah berhasil mengangkatnya dengan menutup mata. Setelah bekerja keras, Bintang pun berhasil membaringkannya di tempat tidur. Namun, sampai di sana, Adelia malah terbangun. โKenapa kau baru bangun sekarang, hm?โ keluh Bintang. โKau mengerjaiku ya?โAdelia mengerjapkan netranya beberapa kali, kemudian tersadar bahwa ia sudah ada di kasurnya, masih dengan tubuh yang basah. โAstaga! Apa aku ketiduran?โMelihat dari respon Adelia, Bintang tahu kalau gadis itu pasti kelelahan setelah beberapa minggu terus berlatih dan hanya bisa tidur 2