/ Romansa / Terjebak Permainan Sang Presdir / Bab 15. Konspirasi Pria-Pria Berkantong Tebal

공유

Bab 15. Konspirasi Pria-Pria Berkantong Tebal

작가: Romero Un
last update 최신 업데이트: 2025-01-09 23:13:17

“Elena, Manda belum datang?” Raffael menatap meja kerja Manda yang masih kosong.

Padahal hari ini bukan hari libur, tetapi Manda belum nampak di kantor.

Elena segera menghentikan ketikan di laptopnya dan menjawab, “Manda tadi izin sama saya katanya nggak enak badan setelah dinas kemarin, Pak. Jadi, dia minta istirahat 1 hari ini.”

Netra sang Presdir melebar. Tak percaya dengan alasan yang dibuat sekretarisnya. Terlebih lagi, ia marah karena gadis itu tidak meminta izin darinya.

“El, dia kan sekretaris saya. Kenapa kamu yang kasih izin?”

Wajah Elena berubah pucat. Ia tak menyangka bahwa Manda tidak memberitahu Raffael terkait permohonan izinnya itu.

“Saya minta maaf, Pak. Karena di struktur, Manda tetap berada di bawah saya, jadi saya memberi izin. Saya pikir dia sudah izin dengan Pak Raffael.” Elena tertunduk lemas.

Ia menyalahkan dirinya yang tidak mengkonfirmasi keabsenan Manda pada presiden direktur mereka itu.

Raffael ingin melanjutkan ucapannya, tetapi melihat Elena yang tert
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터

관련 챕터

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 16. Kartu AS

    “Tunggu sebentar di sini, ya. Saya kasih tau Pak CEO.”Vivian berbalik, meninggalkan Manda sejenak untuk masuk ke ruangan sang CEO. Ia mengetuk pintu kemudian membukanya begitu saja. “Pak, Mbak Manda sudah datang,” ujar Vivian sambil menjulurkan kepalanya melewati celah pintu. “Suruh masuk saja, Vian.” Suara pria yang ringan itu terdengar tergelitik. “Kau seperti hantu berleher panjang mengintip begitu.”“Ha! Baik, sebentar Pak.” Vivian menarik kepalanya lagi dan menoleh ke arah Manda. “Yuk, masuk!” ajaknya.Dengan langkah berat yang dipaksakan, Manda memasuki ruangan itu. Ia tidak yakin kalau apa yang akan didengarnya dari petinggi perusahaan itu adalah sebuah pembicaraan manis. Sayang, ia tidak punya keberanian untuk menolaknya. “Se–selamat siang! Saya Manda Adinata,” sapanya sambil membungkukkan badan cukup dalam. Ia masih tak ingin menatap pria bernama Damian itu. Damian terlihat terkejut melihat Manda membungkuk seperti itu. “Astaga! Kita nggak lagi di era kerajaan, Manda. S

    최신 업데이트 : 2025-01-10
  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 17. Sugar Friend

    “Kartu AS?” Manda melepas tangannya dari kenop pintu dan berbalik. Damian melanjutkan ucapannya tadi. “Dia nggak akan mengurusi utang sekecil itu, kalau nggak tertarik padamu. Senang bertemu. Manda.”Manda mengangguk singkat sebelum akhirnya keluar dari ruangan. Mungkin karena tak enak hati, Vivian mengantarnya sampai ke lobi dan mengatakan kalau supir CEO mereka akan mengantar Manda pulang. Tak punya tenaga untuk berdebat, Manda menerima fasilitas yang diberikan secara cuma-cuma itu. “Semoga kita punya kesempatan untuk kerja bareng ya, Mbak Manda,” ujar Vivian penuh harapan. Sayang, kekecewaan Manda membuatnya gagal merasakan ketulusan Vivian. Ia hanya melontarkan senyum lemah dan naik ke dalam mobil Alphard hitam.Setelah mobil melaju, barulah Manda menghela napas panjang. Lelah dengan rasa putus asa dan kekecewaan yang ia terima hari ini.Absennya keingintahuan sang supir mengenai alamat rumahnya juga membuat Manda semakin muak. Semua orang seolah tahu segala hal mengenai dirin

    최신 업데이트 : 2025-01-10
  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 18. Tes Perasaan

    “Oh!”Manda terkejut ketika ia membuka pesan Raffael dan membacanya. Senyum lega tergambar di wajahnya. ‘Ternyata cuma ‘get well soon’. Kukira dia bakal marah dan nebak aku interview.’ Tak lama kemudian, pesanannya tiba. Ia mulai menikmati minuman beralkohol lebih dulu sebelum mengkonsumsi camilan. Tak sadar seseorang mendekati dan menepuk pundaknya seraya duduk di sebelah Manda. Spontan, ia menoleh dan memamerkan cengiran polosnya.“Ike!” pekik gadis yang mulai mabuk itu.“Astaga, anak ini! Udah berapa gelas kamu minum?!” tegurnya. Ia pun ikut menikmati camilan bernama ‘pork crackling’ yang masih utuh, tak terjamah. Jelas, itu berarti Manda sejak tadi hanya sibuk minum.Manda terkekeh lemah. “Ehehe! belum juga 2 gelas, Ke. Santai! Sana pesan!”Yuike memukul pelan kepala Manda dengan kepalan tangannya. “Aku yang bayar, kenapa jadi kamu yang suruh-suruh pesan?!”Manda tergelak.“Iya, iya, my sugar friend. Aku mau chicken streak juga sekalian ya~” Suara Manda sudah mulai menandakan

    최신 업데이트 : 2025-01-11
  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 19. Rasa Bersalah

    Sementara itu, di kantor PT Djaya Tambang Tbk.“Raffa, kau belum mau berangkat?” Seorang wanita muda berkaki jenjang dengan wajah mirip Raffael, bersedekap di ambang pintu ruang kerjanya. “Oh, kamu Camelia. Aku masih ada kerjaan. Kau duluan saja.”Wanita yang dipanggil dengan nama Camelia, sang CEO PT Djaya Tambang Tbk., memutar bola matanya, lalu mengomel “Panggil aku kakak! Dasar anak nggak sopan.”Raffael hanya mendengus saja mengomentari omelan itu. Sebelum beranjak pergi, Camelia memperingatkan, “Jangan telat! Aku sudah kasih tahu Tara nanti ke hotel, bukan ke rumah utama.”Lagi-lagi Raffael merespon setengah hati, hanya dengan berdehem saja. Hampir seperti mengabaikan kakak perempuannya.Tak lama setelah kepergian Camelia, ponsel Raffael berdering. Ia melirik, menggunakan ekor matanya untuk mengecek siapa yang menghubunginya.‘Hm … paling sales asuransi. Nggak kenal nomernya,’ batin Raffael. Ia kemudian melanjutkan pekerjaannya. Namun, nomor yang sama kembali menghubunginya.

    최신 업데이트 : 2025-01-11
  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 20. Pertanyaan Paling Menyeramkan

    “Tara! Segera ke hotel yang disebutkan Camelia!” Raffael memberi perintah.“Baik, Tuan.” Tara mengangguk.Wajah sang supir terlihat heran, karena tuannya seperti berniat membawa gadis yang sedang tertidur di pangkuannya itu ke hotel. Namun, ia tidak mungkin mempertanyakan perintah sang majikan.‘Mungkin Tuan Raffa minta di drop dulu dan aku yang antar Nona Manda ini.’ Tara menyimpulkan begitu saja.Segera mereka tiba di lobi hotel Vyatt. Tara bahkan sampai tertegun kala Raffael tetap membopong Manda keluar dari mobil. “Tara, kamu check-in saja. Besok langsung kantor. Tolong siapin baju Manda lagi seperti kemarin.” Raffael sempat memberi perintah, tanpa peduli seperti apa terkejutnya wajah sang supir. Tiba di depan resepsionis, tanpa perlu diminta, mereka segera mengambil kunci. Namun, Raffael menolak. “Jangan kamar yang biasa saya pakai. Cari kamar lain.”“Apa kamar lantai 5 tidak masalah, Pak Raffael?” tanya manajer hotel.Sang tamu kehormatan itu hanya menganggukkan kepala. Segera

    최신 업데이트 : 2025-01-12
  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 21. Bukti Rekaman Rahasia

    “Kalau belum, Mom ingin mengenalkanmu pada seseorang.”Raffael tergagap. “Se–seseorang?! Se–sekarang?!”Seria terkekeh senang. Menyimpulkan kalau respon putranya adalah bentuk antusiasme. “Nggak sekarang, Nak,” jawab Seria membuat Raffael menghela napas lega. “Putri cantik itu ada di US sekarang. Kau ingat, kan? Putri tunggal keluarga Soreim.”Raffael segera menggeleng. Kalau pun ingat dia tetap akan mengaku kalau dia tidak ingat. “Ugh! Apa sih yang kamu ingat?! Dia perempuan cantik jelita! Sangat sopan. Bibit, bobot, bebet, semua sempurna. Perfect!” Seria menekankan semua perkataannya itu, seolah ingin mengukir dalam-dalam di otak putranya. “Dad juga berharap kamu segera menikah, Raffael. Kau sudah jadi presiden direktur. Tidak baik sendirian.” Adam menambahkan. Merasa suasana di sekitar Raffael menegang, Camelia segera menengahi. “Mom, Dad. Kalian tahu, kan? Raffa masih trauma dengan kejadian wanita itu. Mungkin dia butuh waktu sedikit lebih lama.”Seria dan Adam sama-sama mengh

    최신 업데이트 : 2025-01-12
  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 22. Kenapa Saya?!

    “Ha?!”Manda mengikuti ke mana arah pandangan Pak Presdir dan ikut terkejut karena ponselnya terjepit di antara baju dan dadanya. “Uwaaa! Jangan ngintip!” raung Manda sambil melangkah mundur kembali ke dalam toilet. Pintu pun tak terelakkan, terbanting cukup keras. Namun, Raffael malah terdengar semakin keras tertawa. Pipi Manda pun mengembang kesal. Kepalanya sakit. Dan ia malah mendengarkan ocehan Yuike yang menurutnya tidak masuk akal. Ditambah lagi kejadian barusan yang tak terduga. ‘Kurasa aku belum benar-benar sadar. Aku terlalu banyak minum,’ keluh Manda penuh penyesalan. Setelah beberapa saat berlalu, suara Raffael yang sudah tenang kembali memanggil sang sekretaris. “Manda, ini baju kamu. Ambil!”Walau mendengar sang atasan sudah memanggilnya, Manda tak terlihat beranjak dari atas dudukan toilet. Kemudian, Raffael menambahkan, “Sekalian saya mau bahas serius soal utang kamu.”Spontan Manda berdiri dan membuka pintu. “Utang saya lunas, Pak?!” tanyanya dengan suara penuh

    최신 업데이트 : 2025-01-13
  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 23. Sentuh?! Bayar!

    “Kenapa kamu?” Raffael mengkonfirmasi pertanyaan Manda. Ia terdiam dan mengingat dasar keputusannya itu. Setelah pertemuan singkat dengan keluarganya, ia sempat menghubungi Damian dan George terkait tuntutan orangtuanya. George menawarkan salah satu kekasihnya untuk menjadi pasangan kontrak Raffael. Tentu saja ide ini ditolak mentah-mentah olehnya. Namun, Damian melihat masalah ini sebagai kesempatan bagi Raffael untuk menyudahi masalah utang yang mengikatnya dengan Manda. CEO D&D Jewelry itu mengusulkan agar Raffael membebaskan Manda dari utang dengan catatan setuju menjadi kekasih rahasianya itu.“Karena kamu nggak suka sama saya. Jadi, nggak akan ada masalah ke depannya. Kita nggak perlu repot dengan urusan hati. Benar, kan?”Manda tidak menyangkal. Ia jelas membencinya.Tidak!Seharusnya memang demikian. Seharusnya memang yang dirasakan Manda seperti yang dikatakan oleh Raffael. ‘Tapi kenapa hatiku sakit dengernya?! Kenapa dia mutusin seenaknya kalau aku nggak suka sama dia?

    최신 업데이트 : 2025-01-13

최신 챕터

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Author's Note (Tamat)

    Hai! Romero Un menyapa!Novel ini akhirnya tamat ya ^_^Terima kasih buat para pembaca yang mendukung novel ini sampai selesai. Terima kasih juga untuk pembaca yang sudah memberikan komentar dan hadiah. Sampai ketemu di novel selanjutnya ya!Sayonara!

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 260. Kebetulan, Aku Menikah Juga Hari Ini.

    “Bos, sudah keluar hasilnya.”Bintang mengangguk. Ia segera mengecek hasilnya dan menemukan komposisi larutan yang tertulis dapat menyebabkan kerusakan pada pita suara. Ia pun langsung memberitahu Dennis. “Segera suruh Luna menemui dokter Gilian. Kuharap belum terlambat memperbaiki pita suaranya.”“Black, tangkap Kanya dan 2 temannya. Bawa mereka ke kapten. Aku sudah malas mengurusi mereka.”“Baik, Bos!”Sepeninggalan Black, Bintang langsung menyandarkan kepala, sambil memijat-mijat dahinya yang mulai pusing. Dengan posisi tak berubah, ia mencoba meraih gagang telepon dan menghubungi Tiara. “Auntie, tolong ke ruanganku.”2 menit setelahnya, Tiara sudah duduk di hadapannya. “Ada apa, Pak Bintang?”“Aku mau keluarkan berita dan juga peraturan baru.”Sang sekretaris senior itu mengangguk.‘Apa ini masalah artis Luna itu? Kurasa memang sudah keterlaluan sekali Kanya itu.’ Tiara membatin, sementara tangannya membuka laptop di pangkuan.Dalam berita internal itu, Bintang menjelaskan perka

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 259. Menciptakan Bukti

    “Oh! Lex, aku cari kamu. Ayo, ikut!”Bintang mengambil kesempatan untuk lepas dari Kanya. Ia segera pamit, menggeret adik perempuannya bersama. “Kau dikerjai si Kanya?” tanya Alexa setelah mereka cukup jauh dari target pembicaraan.Bintang menggeleng. “Sepertinya dia nggak suka dengan Lia dan membuat skandal untuk menghancurkan karir Lia sebelum debut.”Alexa mengerutkan dahi. “Kukira sasaran Kanya si Luna. Dia sering banget dipanggil Kanya sebelum latihan mulai. Dan pagi ini Luna kena marah karena suaranya tiba-tiba hilang.”Kali ini dahi Bintang yang berkerut tak mengerti. “Kenapa kau diam saja? Kanya sepertinya bukan perempuan yang baik, Lex. Hati-hati.”Alexa mendengus geli. “Siapa yang berani denganku?!”“Jadi, ini yang kemarin kakak tanyain ke aku? Skandal itu disengaja oleh Kanya?” Alexa kembali bertanya. Kepala Bintang bergerak naik-turun. “Kebetulan aku melihatnya.”Mereka terdiam sesaat, sebelum akhirnya Bintang memutuskan untuk pergi menemui Dennis. “Kau juga hati-hati. A

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 258. Curiga

    “Aku nggak peduli.” Bintang membalas pertanyaan Adelia dengan pernyataan keras kepala. “Kita bisa menyembunyikan pernikahan ini, untuk sementara.”“Buat apa?” tanya Adelia tak mengerti. “Kalau aku menikah, aku ingin bisa menceritakannya pada semua orang.”Mendengar itu Bintang tak bisa berkelit. Ia tak menyangkal. Mungkin dirinya yang paling sulit untuk menyembunyikan hubungan mereka. Bahkan sejak awal, dirinya lah yang tak bisa menahan diri untuk mengumbar kedekatannya dengan Adelia. “Tapi kalau tunangan, kurasa aman. Gimana?” usul Adelia yang merasa bersalah setelah pertanyaannya tadi. Bagaimanapun, saat ini, seorang CEO besar melamarnya. Dia, yang hanyalah seorang gadis biasa.Namun, Bintang menolak usulannya. “Aku ingin menikahimu karena aku mau semalam-malamnya kamu pulang, aku ada di rumah.”Wajah Adelia bersemu merah. Sebuah senyum tak sadar terbentuk di sana. “Hanya karena alasan itu?” gumamnya tak percaya.“Itu bukan ‘hanya’, My dear.” Bintang memeluk tubuh sang kekasih er

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 257. Mendadak

    “Bos, Regan mengitrogasiku. Sepertinya Bos Raffael mencari Anda.”Black melapor pada Bintang, tepat di saat ia yakin kalau Adelia sudah masuk ke kamar mandi hotel. Ini adalah hari kedua Bintang dan Adelia berada di hotel. Seharian kemarin mereka menikmati renang dan layanan spa dari hotel itu. Dan pagi ini, seperti yang sudah ia perkirakan akan terjadi. Foto dirinya melangkah keluar dari apartemen para artis RAFTEN sambil merangkul seorang perempuan tak dikenal, menghiasi halaman depan media berita artis ibukota.Tentu saja, Raffael dan Manda akan marah besar, mengira bahwa putranya berselingkuh di belakang Adelia. “Mereka pikir Anda membalas dendam atas skandal Nona Adelia.”“Ah ….” Bintang terkekeh geli dengan tebakan orang tuanya. “Aku mematikan ponselku. Kau saja yang beritahu mereka kalau foto itu adalah fotoku dengan Lia.”Black mengangguk. “Baik, Bos.”“Tapi, jangan kasih tahu kami di hotel ini,” tambah Bintang, mengingatkan. “Aku dan Lia sedang liburan.”“Siap, Bos!”Sege

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 256. Pengalihan Skandal

    Ha! Ha! Ha! “Pertanyaan dari mana itu?” Bintang tergelak mendengar kenyataan bahwa Adelia tak merasakan cintanya.CEO RAFTEN bahkan tak bisa menyalahkan siapapun kecuali dirinya, karena sudah membuat Adelia bertanya demikian. Cinta yang ia berikan sepertinya tidak nyata. Seperti apa kata sang ibunda. Hambar.“Kau nggak tahu saja, tiap malam aku datang ke sini. Tapi kau nggak pernah ada.”Netra Adelia membulat kaget. “Bohong! Aku nggak pernah ketemu kamu! Nggak pernah ada tanda-tanda kamu mengunjungi apartemenku.”Bintang mengecup bibir sang kekasih, singkat. Kemudian berkata, “Aku malas kalau harus mengakui perbuatanku. Jadi, terserah kamu percaya atau nggak. Aku nggak masalah, Lia.”Melihat Bintang tidak bersikeras membuktikan ucapannya, Adelia memutuskan untuk percaya. “Terus, kenapa kau ke apartemenku nggak bilang-bilang?” tanyanya heran. Bibir Bintang bergerak ke kanan lalu ke kiri, menimbang apa juga yang membuatnya datang ke apartemen Adelia.“Awalnya mau kasih kejutan. Tapi

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 255. Komunikasi Yang Terputus

    ‘... dia nangis karena sudah lama nggak bisa ketemu kamu, Kak.’Ucapan Alexa tadi kembali terngiang di telinga Bintang, walau sambungan telepon sudah terputus sejak tadi. Senyuman lebar tak bisa ia tahan. ‘Kurasa aku terlalu percaya pada hubungan kami. Percaya bahwa kami mengerti satu sama lain, tanpa perlu banyak interaksi.’“Ternyata aku salah,” keluhnya menyimpulkan apa yang terjadi. Dengan cepat ia mengirim pesan pada Tiara, sekretarisnya. To Tiara:Besok saya libur satu minggu. Jangan cari saya!Pesan terkirim!Kemudian ia juga mengirim pesan yang sama pada Theo, tetapi terkait Adelia. To Theo:Besok Adelia libur 3 hari. Jangan cari dia!Pesan terkirim!Bintang mematikan ponselnya dan juga Adelia begitu saja dan mulai fokus mengurus sang kekasih. Ia menggulung lengan kemejanya dan mulai menyeka bagian tubuh Adelia yang terlihat. Malam itu ia memutuskan untuk menemani sang kekasih, tidur di ranjang yang sama.‘Ah … sebaiknya aku juga ganti saja itu!’*** Keesokan paginya, Ad

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 254. Di Balik Skandal

    ‘Kalau diingat-ingat … aku terakhir lihat Lia dari jendela pintu ruang latihan. 3 minggu lalu, kalau nggak salah.’Bintang menatap lurus tanpa berkedip. Pandangannya kosong, sementara ia menggenggam gelas wine di tangannya. Ia sedang duduk di sofa apartemen sang kekasih. Masih terdiam, pikirannya kembali mengingat hari itu. ‘Setelah itu, aku pergi dinas. Dennis bilang kalau Lia sangat bersemangat siap debut.’“Nggak ada yang salah dengan kami. Kurasa.”Pria yang tengah bingung dengan komentar ibu dan rekan kerjanya itu kembali menghela napas panjang. Ia tak tahu apa yang membuat hubungannya dicap hambar. Sejauh mereka belum menikah, jelas tidak ada yang bisa mereka lakukan selain pergi kencan. Sesekali berciuman atau tidur di kasur yang sama. “Apa aku harusnya menikahi Lia?” Lagi, ia berbicara dengan diri sendiri. “Tapi dia sedang bersiap debut. Bagaimana kalau langsung hamil dan merusak karirnya?”Sudah pukul 11 malam dan Adelia tak juga tiba di rumah. Mungkin penantian Bintang ma

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 253. Hubungan Yang Hambar

    “Dia tidur sambil berendam.”Bintang menggelengkan kepala, heran dengan kelakuan absurd sang kekasih kecilnya. Sekarang ia tidak tahu harus berbuat apa untuk mengangkat tubuh Adelia tanpa melihat. “Lia.” Bintang mencoba membangunkannya. “Adelia!”Dengkuran halus malah menjadi jawaban dari panggilan itu. Membuat Bintang mulai kehabisan akal setelah beberapa kali mencoba membangunkannya. Ia memutuskan untuk mengambil handuk dan menutupi tubuh gadis itu setelah berhasil mengangkatnya dengan menutup mata. Setelah bekerja keras, Bintang pun berhasil membaringkannya di tempat tidur. Namun, sampai di sana, Adelia malah terbangun. “Kenapa kau baru bangun sekarang, hm?” keluh Bintang. “Kau mengerjaiku ya?”Adelia mengerjapkan netranya beberapa kali, kemudian tersadar bahwa ia sudah ada di kasurnya, masih dengan tubuh yang basah. “Astaga! Apa aku ketiduran?”Melihat dari respon Adelia, Bintang tahu kalau gadis itu pasti kelelahan setelah beberapa minggu terus berlatih dan hanya bisa tidur 2

좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status