Share

Bab 44

Penulis: Zeya
last update Terakhir Diperbarui: 2025-11-21 19:52:34

Stevano mengerem lebih keras dari seharusnya. Amarahnya mendadak naik, dan sulit di kontrol.

Mobil berhenti mendadak tepat di garis putih, membuat dada Bianca kembali terdorong ke depan. Stevano menoleh, menatap Bianca dengan tatapan tajam yang tidak pernah ia tunjukkan sebelumnya.

"Berhenti berbicara seenaknya," ucap Stevano dengan suara rendah.

Bianca terdiam beberapa detik, kaget, marah, lalu tersinggung dengan ucapan yang Stevano lontarkan.

"Aku cuma bilang kamu berubah," balas Bianca, suaranya meninggi. "Dulu kamu selalu nurut apa pun yang aku mau. Sekarang? kamu bahkan tidak bisa bersikap manis sedikit pun padaku!"

Stevano mengusap wajahnya kasar.

Kepalanya berdenyut.Emosinya kacau.

Bayangan Raisha yang makan sambil menunduk, mata sembabnya, senyum canggungnya… terus menghantui benaknya.

Bianca tidak tahu.

Tidak akan pernah tahu.

Dan ia tidak bisa menceritakan apa pun pada gadis itu.

"Bia… aku cuma capek," ucap Stevano akhirnya, menahan nada suaranya agar tidak meledak.

"Capek?"
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Terjebak Pernikahan Berduri   Bab 55

    "Apakah suamimu... apakah dia melakukan hal buruk padamu?" tebak Vanessa dengan mata memincing curiga. Raisha mengejutkan dirinya sendiri saat ia menjawab, "Tidak, Tante. Aku hanya ingin bertemu Tante karena sudah lama sekali kita tidak bertemu." Vanessa memandangnya lama, seolah ragu. Namun bibirnya akhirnya melengkung tipis, meski sorot matanya tetap menyimpan kekhawatiran yang sulit disembunyikan. "Baiklah," ujar Vanessa sambil merapikan seragamnya. "Tante senang kamu datang." Raisha mengangguk pelan, menahan segala perasaan yang hampir meluap begitu saja. Ia mengikuti langkah bibinya memasuki lobi rumah sakit. Aroma obat-obatan menusuk hidungnya, mengingatkannya pada berapa banyak malam ia dulu menunggu Vanessa pulang dari shift panjang. Ruangan terasa asing dan akrab sekaligus seperti tempat yang pernah menjadi rumah, tapi kini terasa terlalu dingin untuk ditinggali kembali. Vanessa berjalan pelan menyusuri lorong, lalu mengajak Raisha masuk ke ruang istirahat kecil yang se

  • Terjebak Pernikahan Berduri   Bab 54

    Stevano menaikan sebelah alisnya, seakan ia baru saja mendengar kata-kata paling sulit di terimanya. Selama ini Raisha belum pernah menunjukan ketegaran sebesar ini, wanita itu sering menangis namun dalam hitungan detik ia segera membaik dan bersikap manja seperti biasa. Tapi kali ini, semua seakan hilang. Sosoknya sekarang lebih mirip wanita yang menyerah dengan keadaan, dan hanya memikirkan bayi yang di kandungnya. Benarkah ia sudah melukai Raisha terlalu dalam? pikir Stevano. Pikiran itu sempat membuat Stevano goyah, namun sedetik kemudian ia menggelengkan kepalanya untuk menepis perasaan ganjil yang mendadak muncul dalam kepalanya."Baiklah, aku setuju dengan semua syarat yang kamu katakan." Stevano memasukan satu tangannya ke dalam saku celana. "Sebagai gantinya, jangan terlalu dekat denganku di sekolah." Sejenak Raisha merasa hatinya pedih, inikah yang di sebut cinta? rasanya sangat sesak sampai ia ingin menangis. Tapi Raisha sudah berjanji tidak akan menangis lagi, bahkan k

  • Terjebak Pernikahan Berduri   Bab 53

    Apartemen tempat Raisha dan Stevano tinggal adalah tempat yang mewah, bangunan yang jendelanya menghadap ke sebelah timur sungai. Stevano menatap dingin ke arah Raisha yang duduk di seberangnya. Pemuda itu membuka suara. "Sebelum kamu marah, dengarkan aku dulu." "Aku butuh penjelasan." Stevano mengangguk. "Anggap saja ini tawaran bisnis." "Aku tidak mau mendengarnya." Wajah Raisha merah padam dan tangannya gemetar. Ia memalingkan wajahnya dengan tajam."Minum jus jerukmu dulu, Ra. Mungkin itu bisa sedikit mendinginkanmu dan membuatmu bisa mendengarkan alasan. Aku menikah denganku bukan karena cinta.""Aku tahu, tapi aku butuh penjelasan tentang hari ini di sekolah." Raisha memandang Stevano tanpa berkedip.Stevano terdiam beberapa saat, lalu tersenyum kecut. "Apa kamu benar-benar membutuhkannya?""Ya, setidaknya aku harus mendengarnya langsung darimu," kata Raisha.Tidak ada air mata yang jatuh di pipinya lagi, ia seakan sudah berubah hanya dalam waktu satu hari."Untuk apa?" tan

  • Terjebak Pernikahan Berduri   Bab 52

    Pandangan Raisha dan Vera sontak mengikuti arah telunjuk Bianca, detik itu juga Raisha merasakan seluruh tulangnya luluh lantak. Orang yang di tunjuk oleh Bianca tak lain adalah suaminya sendiri, pikiran buruk mulai menghantuinya ketika Bianca berlari ke arah Stevano dan langsung memeluknya. "Ra ..." Vera menoleh ke arah Raisha, tapi niatannya untuk bertanya mendadak hilang saat melihat ekspresi wajah Raisha yang sedih. "Tidak mungkin, Bianca sama Kak Stevano ..." Tak mau berasumsi begitu saja, Raisha segera menyusul Bianca yang sudah bergandengan tangan dengan Stevano. Di sana juga ada Ryker, Axel, dan juga Nathan. Dari raut wajah mereka bertiga, mereka sama-sama terkejut saat melihat Bianca dan Stevano. "Kak Stevano," panggil Raisha terengah-engah. Stevano menatap dingin pada sosok istrinya tersebut, raut wajahnya menunjukan ketidakpedulian akan keberadaan wanita yang sedang mengandung anaknya. Bianca yang melihat Raisha memanggil pacarnya, mengernyitkan dahi. "Kalian saling k

  • Terjebak Pernikahan Berduri   Bab 51

    "Stev, apa sikapmu tadi tidak keterlaluan?" tanya Axel. Ryker mengangguk. "Iya, masa sama istri sendiri dingin seperti itu." "Jangan begitu, Stev. Nanti kalo ada apa-apa baru nyesel loh," tambah Nathan. Namun, Stevano tak menggubris seakan ucapan sahabatnya hanyalah angin lalu yang tidak penting untuk ia dengar dan perhatikan. Melihat tingkah Stevano, Axel menggeser posisi duduknya menjadi lebih dekat ke arah pemuda itu. Ia celingukan ke kanan kiri memastikan bahwa Raisha sudah berada di dalam kamarnya. "Kamu masih suka ketemu sama Bianca?" tanya Axel. Ryker yang duduk di sebelah Axel langsung menoleh, ia membungkukkan badannya ke samping pemuda itu. "Bianca? maksudnya mantannya si Stev, Xel?"Axel mengangguk. "Iya, dia udah sadar dari koma.""Wah, gawat dong. Bianca baru masuk sekolah kita hari ini loh, nih baca di grup sekolah." Nathan menyodorkan ponselnya ke arah Ryker. "Dia anak baru, kalo kayak gini bakal kacau balau deh."Ryker mendecakkan lidah pelan. "Astaga, Stev … kam

  • Terjebak Pernikahan Berduri   Bab 50

    "Bisa tidak sih, kamu tidak merepotkan aku terus hah?!" suara Stevano naik satu oktaf. "Dasar beban." Raisha membeku. Kata-kata itu menghantam dadanya lebih kuat daripada rasa nyeri yang tadi membuatnya pingsan."A-aku … Kak, aku cuma—""Kamu cuma apa?!" bentak Stevano. "Kamu pikir aku tidak punya hidup selain mengurus kamu?! dasar perempuan tidak bisa mikir! baru hamil sedikit saja sudah menyusahkan!"Raisha menahan napas, jemarinya gemetar. Seluruh tubuhnya tiba-tiba terasa dingin."A-aku … m-maaf," ucapnya lirih."Maaf?! kamu itu bikin malu, Raisha!" suara Stevano terdengar penuh jijik. "Hamil empat bulan, terus jadi beban mulu. Kamu pikir kamu siapa sampai semua orang harus selalu tahu kamu ada di mana?! kamu itu merepotkan!"Air mata Raisha jatuh tanpa bisa ia tahan."Aku tadi mau ke sekolah tapi aku … sakit perut, Kak. Aku—""Kamu selalu punya alasan!" potong Stevano tajam. "Hidup aku sudah cukup ribet, Raisha. Dan kamu menambah beban itu. Kalau bukan karena keadaan, aku tidak

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status