Share

Bab 25. BAPER

Memang ada kalanya, kita berlaga kuat seolah hati kita terbuat dari baja. Namun, saat sendiri, kita mulai merasa bahwa diri ini ternyata sangat rapuh dan buruknya kita mulai menyalahkan diri sendiri.

Kenapa aku terlalu emosi?

Kenapa aku berkata demikian?

Kok, aku jadi gini, sih?

Ah, hancur! Benar-benar hancur!

Nahasnya, aku-lah yang membawa kehancuran itu. Akibatnya, aku juga yang menangis tanpa henti sampai-sampai mata ini tak bisa membuka mata karena perih sekali.

Ternyata, begini ya, rasanya meninggalkan di saat sedang sayang-sayangnya? Sakit ... banget.

"Lo udah bangun, Fey?" tanya suara cewek menepukku yang sedang tidur membelakanginya.

Dia Gea. Semalam aku memang tidur di kosan Gea, tidak pulang ke apartemen karena mana berani aku berhadapan dengan Mas Al setelah menyakitinya.

"Fey, lo masih idup,'kan?" tanyanya lagi karena aku hanya diam.

"Heum ...."

"Alhamdullilah lo gak mikir bunuh diri," kata Gea seraya duduk di atas ranjang.

Pagi ini berbeda dari pagi biasanya, aku sangat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status