Share

Mereka Yang Menerimaku

Aku masih penasaran, dimana gerangan ponselku? Mana mungkin bisa hilang begitu saja. Sementara, disini juga aku jarang keluar. Kecurigaanku terarah pada mas Rendi. Apa mungkin dia yang mengambilnya? Arh! Rasanya ingin aku maki pria itu. Setelah menikahiku, dan membawa ke tempat jauh ini, dia tega meninggalkan aku bersama madu dan ibunya.

"Heh! Via. Bangun!"

Suara mbak Helen. Ku lirik jam dinding. Pantas saja, sudah setengah tujuh. Biasanya, jam segini aku sudah menyiapkan sarapan untuk mereka. Tapi, karena aku lebih memilih mencari ponselku, aku sama sekali belum keluar dari kamar. Seandainya, aku ingat nomor Fadil saja, mungkin aku bisa menemukan cara untuk kembali. Sayangnya, tak ada satupun nomor yang kuingat. Satu-satunya nomor yang terpatri jelas di kepalaku, hanya nomorku sendiri. Tapi, percuma saja.

"Via! Denger gak sih kamu! Atau jangan-jangan masih tidur kamu, ya!" bentakan kembali terdengar dari luar. Aku menghentikan pencarian.

"Iya, mbak."

Begitu pintu ku buka, langsung
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status