Share

16. Pergi Ke Salon

"Sama dong, ada kamu di sini nanti ketularan penyakit darah tinggi juga," jawabku dengan ketus.

"Mah, aku ke kantor dulu ya, Rum jagain Raina aku sibuk mungkin aku pulang malam soalnya mau ketemu teman-temaku dulu di caffe."

"Iya, Mbak biasa juga gitu."

"Oh ya Mbak, kata Mamah itu obatnya sudah habis minta belikan lagi."

"Obat apa Mah?" tanya Mbak Sukma yang bingung.

Kulihat mereka bermain mata dan memberi kode satu sama lain.

"Oh ... itu ya Mah, nanti aku beliin lagi obatnya," jawabnya sedikit gugup.

"Memang obat apa sih Mah?" tanyaku pura-pura tidak tahu.

Namun belum sempat menjawab Mbok Tini datang dari arah dapur dan membawakan sebuah botol kecil berwarna merah itu.

"Maaf Bu, tadi pas Mbok bersih-bersih di dapur saya menemukan botol ini, mungkin Ibu ada ke dapur mau minum obat ini tapi lupa bawa ke kamar," jelas Mbok Tini.

"Oh ya ini sudah yang Mamah cari, terima kasih ya Mbok, berarti nggak usah belikan obat ini lagi," sahut beliau dengan gembira.

"Obat apa sih itu, Bu?" tanya Ib
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status