Share

Terampasnya Ciuman Pertama Samira

Tepat jam dua malam dini hari, Davino baru bisa menginjakan kakinya dirumah. Rumah sudah nampak sepi dengan hanya penerangan cahaya rembulan dan lampu yang menembus gorden, suasana begitu sunyi dan temaram, bahkan hanya terdengar suara detakan jam dinding juga langkah kaki Davino.

Sepertinya Samira sudah terlelap dalam mimpinya, Davino melangkah masuk dengan mengendap ke dalam kamar, langkahnya benar-benar hati-hati. Dia tidak ingin mengganggu ketenangan Samira.

Davino itu perfeksionis, meski lelah dia tidak pernah langsung tidur di ranjang sebelum membersihkan tubuhnya dan mengganti pakaiannya. Dia sangat mencintai kebersihan. Setelah sudah membersihkan diri akhirnya Davino mulai merebahkan tubuhnya yang terasa lelah.

"Kamu cantik juga Mir, " Senyum Davino kala dia menatap wajah Samira yang begitu tenang dalam mimpinya, mulutnya sedikit terbuka. Dan entah keberanian darimana, ibu jari Davino terulur untuk membelai bibir kenyal sang istri.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status