Share

Bab 54

Author: Cahaya Asa
last update Last Updated: 2024-05-29 11:04:31

Dengan senang hati Samudra langsung naik ke atas ranjang dan berbaring di samping Cantika sehingga posisi gadis kecil itu sekarang diapit oleh kedua orang tuanya. Sesuatu yang sudah sangat lama ia impikan. Tidur bersama kedua orang tuanya.

Dalam hati Samudra bersorak senang. Ada untungnya sang buah hati mimpi buruk sehingga bisa menahan kepergian Kiara.

"Mama, bacain cerita," ujar Cantika mengedarkan lamunan Kiara.

"Cerita apa, Sayang? Bukankah semua cerita sudah Mama bacakan?"

Meskipun suasana hatinya sedang tidak baik, tapi Kiara juga tak mampu menolak permintaan putrinya. Wanita itu selalu lemah jika berurusan dengan Cantika. Dan hal itu dimanfaatkan oleh Samudra yang mulai memahami kelemahannya ini.

"Ceritakan tentang pangeran air dan putri api," mohon Cantika.

Mau tak mau Kiara menuruti permintaan Cantika walau sebenernya dia sudah sangat tidak nyaman berada dalam satu ranjang dengan suaminya.

"Dahulu ada seorang pangeran dari negeri air. Dia sangat tampan dan cerdas. Namun
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Ismayuni Sari
Author... d tunggu up bab selanjutnya nya ya
goodnovel comment avatar
Ani Indriani
lanjut Thor..
goodnovel comment avatar
S Syamsul
lanjutaaanya....mnaaa
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Terjebak Pernikahan dengan Duda Dingin   Bab 55

    "Sam!" teriak Melinda dari lantai bawah membuat sepasang suami istri itu langsung berlari ke bawah. "Ada apa, Ma?" tahya Samudra dengan wajah panik. Melinda tidak mwnjawab. Hanya tatapan matanya yang mengarah pada sebuah batu yang dibungkus kertas di dekat jendela dengan kaca yang sudah pecah berserakan. Samudra dan Tiara mengikuti arah pandangan Melinda hingga akhirnya mereka tahu bunyi nyaring yang terdengar sampai ke lantai atas tadi. Samudra langsung memungut benda yang menjadi penyebab kegaduhan itu. Kemudian membuka kertas pembungkus batu yang berisi sebuah pesan. "Tinggalkan Samudra atau mati!" Itu adalah bunyi pesan yang tertulis dalam kertas tersebut. Tiara yang ikut membaca tulisan itu, tubuhnya menjadi gemetar. Ia mundur dan menjauhi tempat tersebut tanpa ada seorangpun yang menyadari kepergiannya. "Kurang ajar masih berani dia mengancamku?" geram Samudra."Siapa dia, Sam? Apa kamu mengenalnya?" tanya Melinda. Wanita paruh baya itu juga tampak ketakutan. Baru kemarin

    Last Updated : 2024-05-31
  • Terjebak Pernikahan dengan Duda Dingin   Bab 56

    Demi kebaikan Tiara dan menjaga kesehatan mentalnya, dengan berat hati Samudra mengizinkan Tiara pergi. Tentu saja pria itu tidak akan membiarkan sang istri hilang dari pantauannya. Dia segera menghubungi orang-orang kepercayaannya untuk memantau dan mengikuti Kiara. Ibu dan anak itu melepas kepergian sosok wanita yang sangat berharga bagi mereka dengan air mata haru. Sebenarnya tidak rela membiarkan Tiara pergi karena kedatangannya ke rumah ini membuat warna tersendiri dalam keluarga Samudra. "Kalau Cantika bertanya bagaimana, Mas?" tanya Samudra dengan wajah sendu."Biar nanti mama yang jelaskan sama Cantika. Ya pasti mengerti karena kemarin saat teror tikus itu datang ada Cantika juga di sini. Anakmu itu meski umurnya masih belia tapi dia sangat cerdas."Samudra mengangguk membenarkan ucapan namanya. Emang bener cantik adalah anak yang cerdas. Bahkan gadis kecil itu sangat mudah untuk memahami pembicaraan orang lain. Terlebih setelah Kiara mendidiknya gadis itu semakin terlihat k

    Last Updated : 2024-06-01
  • Terjebak Pernikahan dengan Duda Dingin   Bab 57

    "Ada apa, Bro?" tanya Vino.Pria berkaca mata itu menunggu sahabatnya berbicara. Dari raut wajahnya npak ada sesuatu yang terjadi. "Benar katamu, Vin. Dari informasi yang dikumpulkan Dion, Melisa didukung seseorang yang memiliki kekuatan. Kamu tahu siapa dia? Pasti kamu akan shock kalau tahu orang yang membantunya selama ini," ujar Samudra."Siapa?" Samudra memberikan ponselnya pada Vino yang berisi bukti-bukti keterlibatan seseorang yang membantu setiap aksi Melisa. "Gila ini sih? Kenapa kamu bisa kecolongan, Bro? Selama ini kamu selalu teliti dalam bertindak. Kenapa sekarang kamu bisa kecolongan seperti ini?"Samudra menyugar rambutnya kasar. Entah kenapa semenjak menikah dengan Kiara, Samudra menjadi gila kerja. Hal itu ia lakukan semata-mata demi menjaga jarak dengan wanita yang sudah dia jerat sendiri dalam kehidupan pernikahan yang sebenarnya juga tak diinginkan oleh Kiara. "Entahlah. Akhir-akhir ini aku fokus pada proyek baru. Karena menurutku Misa hanya sebatas rekan kerja

    Last Updated : 2024-06-02
  • Terjebak Pernikahan dengan Duda Dingin   Bab 58

    "Pak, Nyonya sedang melapor ke pak RT. Sepertinya sudah mendapat kenalan warga sini," lapor pria yang mengikuti Kiara pada atasannya."Pantau terus. Jangan sampai lengah. Laporkan setiap kali istri saya bertemu dengan orang baru. Jangan sampai kecolongan!" balas Samudra."Siap, Pak."Beberapa menit kemudian tampak Kiara keluar dari rumah pak RT dengan wanita bernama Santi. Keduanya tampak akrab seperti teman yang sudah dekat bertahun-tahun. Bahkan kini wajah Kiara tampak sumringah dibandingkan ketika masih berada di rumah. Semua itu tak luput dari bantuan anak buah Samudra. Mendengar laporan dari orang-orang kepercayaannya hati Samudra berdenyut nyeri. Terlebih ketika mereka mengatakan kalau Kiara lebih bahagia saat ini dibandingkan sebelumnya. Tentu saja sebagai suami harga dirinya terasa diinjak-injak karena seorang istri lebih bahagia di luar saat jauh darinya dibandingkan berada di dalam rumahnya. Tapi sekarang bukan saatnya untuk menyalahkan sang istri. Semua ini terjadi juga k

    Last Updated : 2024-06-03
  • Terjebak Pernikahan dengan Duda Dingin   Bab 59

    Sudah 2 bulan Kiara mengasingkan diri di rumah minimalis yang jauh dari peradaban hirup ibukota. Ada rasa rindu di dalam hati Kiara terhadap kedua orang tuanya. Selama 2 bulan itu pula dia hanya berhubungan dengan kedua orang tuanya melalui telepon. Dia juga mengatakan kalau dirinya baik-baik saja dan hidup bahagia bersama suaminya. Andai Ayah dan ibunya tahu kalau saat ini dirinya pergi dari rumah suaminya entah apa yang akan mereka pikirkan. Hari ini Kiara berencana untuk mengunjungi kedua orang tuanya. Selama 2 bulan itu pula dia juga tidak pernah berhubungan dengan samudra. Sengaja dia menutup akses untuk lelaki yang telah membuat hidupnya menderita. Kiara sudah mengganti nomor ponselnya dengan nomor yang baru sehingga tidak ada seorangpun yang bisa menghubungi dirinya kecuali kedua orang tuanya. Dengan menggunakan bus, Kiara berangkat menuju rumah orang tuanya. Karena jalur bus menuju kedua orang tuanya tidak bisa sampai depan rumah, maka dia berhenti di sebuah mall. Terlebih

    Last Updated : 2024-06-04
  • Terjebak Pernikahan dengan Duda Dingin   Bab 60

    Kiara menatap rumah berlantai dua di hadapannya dengan perasaan campur aduk. Cukup lama dia berdiri di depan pagar karena memikirkan alasan apa yang akan dia sampaikan pada kedua orang tuanya nanti jika ditanya kenapa datang sendirian. Tiba-tiba, saat dia termenung pintu pagar terbuka, lalu muncul seorang wanita paruh baya dengan wajah teduh. Kedua mata wanita paruh baya itu membelalak lebar melihat putrinya berdiri di depan pagar seperti orang linglung. "Kiara? Kenapa kamu berdiri di sini, Nak? Kenapa tidak masuk?" Kiara tergeragap. Tidak menyangka ibunya akan keluar. Dengan gerakan cepat ia langkah menghambur ke dalam pelukan wanita yang telah melahirkannya ke dunia ini. "Ibu, Kiara kangen sama Ibu," lirih Kiara diiringi Isak tangis kerinduan. Bahu Kiara berguncang karena tangis yang tertahan. Masalah yang menimpanya akhir-akhir ini membuat beban dalam hati Kiara terasa sangat berat. Saat ia berpelukan dengan ibunya, rasanya ingin sekali menumpahkan segala resah yang membuatnya

    Last Updated : 2024-06-05
  • Terjebak Pernikahan dengan Duda Dingin   Bab 61

    Kiara membaringkan tubuhnya di atas ranjang. Kamar ibu masih sama seperti sebelum dia menikah. Ibunya selalu membersihkan kamar ini dan mengganti seprei secara berkala meskipun tidak dipakai. "Kenapa dia bisa tahu kalau aku ada di sini? Bukankah dua bulan ini dia tidak tahu keberadaanku?" gumam Kiara. Ya, hingga saat ini Tiara masih mengira kalau suaminya tidak tahu tempat persembunyiannya. Kepada lelaki itu selalu memantaunya bahkan Apa yang sedang dia lakukan setiap harinya pun Samudra mengetahuinya. Capek memikirkan suaminya yang mendadak berubah menjadi lebih hamble di hadapan kedua orang tuanya membuat matanya perlahan-lahan tertutup. Tiara tertidur hingga tidak tahu kalau suaminya sudah menyusul ke kamar. Ia tidur dengan sangat pulas seolah-olah sudah tidak pernah selama berbulan-bulan.Samudra duduk di lantai dekat ranjang. Posisinya menghadap ke arah Kiara yang tidur miring sehingga bisa leluasa memandangi wajah sang istri yang tampak begitu damai dalam tidurnya. Tatapan S

    Last Updated : 2024-06-07
  • Terjebak Pernikahan dengan Duda Dingin   Bab 62

    "Kenapa? Apa aku sejahat itu di matamu sampai tidak memiliki kesempatan untuk berubah, sayang?" "Karena aku ... tidak mencintaimu," jawab Kiara dengan suara bergetar.Tidak ada yang kalimat lebih menyakitkan selain kalimat itu. "Mungkin seperti inilah yang dirasakan Kiara dulu," batin Samudra. Pria yang biasanya tegas itu mendadak kehilangan seluruh kekuatannya. Rasa sakit yang mendera membuat seluruh saragnya lumpuh seketika hingga bibirnya pun tak mampu lagi berucap. Samudra berdiri dengan susah harga dirinya lalu pergi meninggalkan Kiara yang masih bergeming di tempatnya. Wanita berkulit putih itu perlahan menatap punggung lebar suaminya hingga lenyap ditelan pintu. Meskipun bibir mengatakan demikian, tapi percayalah dalam hatinya sebuah luka kembali menganga. Tak ada yang tahu kalau wanita itu sebenarnya sudah mulai jatuh cinta pada suaminya. Entah sejak kapan karena Kiara sendiri tak tahu kapan perasaan itu mulai tumbuh dalam hatinya. Kiara tergugu menangisi nasib rumah tan

    Last Updated : 2024-06-07

Latest chapter

  • Terjebak Pernikahan dengan Duda Dingin   Bab 112

    "Ada apa ini?" Tiba-tiba sosok pria datang menghampiri mereka.Salah seorang pimpinan polisi menunjukkan surat perintah penangkapan. "Kami mendapat laporan penyekapan anak-anak di bawah umur di sini. Tolong kerjasamanya untuk tidak menghambat tugas kami." Pria bertubuh tegap dengan penampilan serba hitam itu sedikit menyunggingkan senyumnya. Pembawaannya sangat tenang meski ia tahu anak buahnya telah ditangkap dan anak-anak yang disekap ikut dibawa. Alih-alih panik karena rahasianya terbongkar, pria itu justru terlihat sangat santai. "Tidak ada penyekapan di sini. Mungkin anda salah info," ujarnya santai."Semua bukti-bukti sudah ada. Anda lebih baik ikut kami sekalian." Tanpa diduga, pria itu langsung naik ke mobil polisi tanpa membantah. Tentu saja hal itu menimbulkan tanda tanya bagi anak buahnya. Sedangkan para polisi tampak senang karena penangkapan tidak terlalu mendapatkan perlawanan. Terlebih mereka langsung mendapatkan pimpinannya tanpa drama yang berarti. Tanpa mereka tah

  • Terjebak Pernikahan dengan Duda Dingin   Bab 111

    Sementara di rumah penyekapan terjadi kehebohan yang luar biasa. Setelah pamit mengantar Cantika, Kipli tak kunjung kembali. Salah seorang dari empat orang rekannya yang sedang santai setelah bosan bermain kartu akhirnya menyadari jika Kipli sudah terlalu lama ke belakang. Awalnya mereka bersikap masa bodoh, tapi setelah sekitar satu jam tidak kunjung kembali, mereka merasa ada yang janggal. "Hei, Anto! Coba Lo susul Kipli, cuma nganter boker aja sampai menahun. Jangan-jangan dimakan binatang buas lagi mereka!" ucap salah satu dari empat penjaga itu asal. Anto yang sejak tadi sudah mulai gelisah karena Kipli tak kunjung kembali seperti mendapat angin segar. Dadanya membuncah bahagia karena akhirnya dia memiliki kesempatan juga untuk kabur dari sana. Walau bagaimanapun, dia sama dengan Kipli. Menerima tawaran pekerjaan ini karena terdesak kebutuhan ekonomi. Ditambah lagi bayarannya cukup tinggi. Lama kelamaan Anto merasa ada yang salah dari profesinya ini. Dia merasa kasihan setiap

  • Terjebak Pernikahan dengan Duda Dingin   Bab 110

    "Anggap saja gue sudah tidak punya utang Budi apapun lagi sama Lo!" jawabnya santai. Andai Samudra bukan lelaki yang tegas, dia pasti sudah menghambur ke pelukan pria berambut gondrong itu. Namun karena dia adalah pria dan tidak ingin menunjukkan kelemahannya, dia hanya tersenyum dengan tatapan yang menyiratkan rasa terima kasih yang teramat dalam.Setelah selesai memberi instruksi pada Jack, Samudra memilih untuk kembali ke kamar rawat putrinya. Dia ingin mendengar sendiri dari mulut putrinya bagaimana dia bisa mendadak tergeletak di pinggir jalan, tempat di mana dia ditemukan. Dengan sangat hati-hati lelaki bergelar ayah itu membuka pintu. Tatapannya langsung tertuju pada tiga wanita beda generasi yang sangat ia cintai. Hatinya merebak. Lalu tiba-tiba hatinya gerimis. Samudra melangkah masuk sembari mengusap sudut matanya diam-diam. Hampir saja pria ini frustasi saat sang buah hati tak kunjung ditemukan kemarin. Kini, melihat orang-orang yang dia cintai telah berkumpul membuat hat

  • Terjebak Pernikahan dengan Duda Dingin   Bab 109

    "Ada apa?" tanya Kiara terus mendesak mereka. "Tidak apa-apa, Nyonya. Tuan sedang mengantar Nona kecil untuk tes laboratorium," ujar salah satu pria yang semuanya memiliki postur dan tinggi tubuh hampir serupa. "Apa yang terjadi? Apa sangat parah sampai harus di tes laboratorium?" Kiara tak bisa menyembunyikan kepanikannya. Sebelum bertemu langsung dengan putrinya, wanita yang dulu sempat menjadi seorang guru itu tidak bisa tenang. Pikirannya terus dihantui dengan hal-hal yang buruk mengenai buah hatinya. Meski Cantika bukan putri kandung bagi Kiara tapi dia sudah menganggap anak itu seperti anak kandungnya sendiri. Bahkan rasa cintanya pada sang anak melebihi cintanya pada diri sendiri. Suara langkah kaki yang mendekat membuat kepala Kiara spontan menoleh padanya. Di sana, di ujung lorong ia melihat Samudra mendorong kursi roda yang di atasnya duduk seorang gadis kecil dengan kepala menyandar ke belakang. Menunggu mereka sampai ke hadapan rasanya terlalu lama bagi Kiara sehingga

  • Terjebak Pernikahan dengan Duda Dingin   Bab 108

    Cantika terus berlari dengan kaki kecilnya menyusuri hutan rimba yang cukup sepi. Meski dalam hati ketakutan dan ingin menangis tapi gadis kecil itu lebih takut lagi kalau kembali di rumah penyekapan. Nafasnya sudah mulai memburu padahal baru setengah jalan sebelum bertemu dengan jalan raya. "Apa Mama cantik takut." Melangkahkan kakinya yang kecil gadis itu terus meneriakkan nama papa dan mamanya sambil berderai air mata. Sementara di pelabuhan speed boat yang mengejar kapal yang diduga membawa Cantika sudah semakin dekat. Anak buah Samudra sebagian sudah melompat ke atas kapal dan baku hantam tak terelakkan. Cek yang memimpin pasukan memerintahkan anak buahnya untuk menggeledah kapal tersebut. Sementara dirinya melawan orang-orang yang masih tersisa. "Bagaimana?" tanya Jack ketika sudah bisa melumpuhkan musuh."Tidak ada, Bos. Nona muda tidak ada di manapun!' sahur salah satu anak buahnya yang sudah mencari ke semua penjuru kapal. "Tapi ... saya menemukan ini, Bos!" lanjutnya sera

  • Terjebak Pernikahan dengan Duda Dingin   Bab 107

    "Lo lihat wajah polos anak-anak itu? Bayangkan kalau salah satu diantara mereka adalah anak kita. Apa Lo nggak merasa kasihan? Hari ini kita menculik anak orang lain, bagaimana kalau suatu saat anak kita yang jadi korbannya?" bisik pria yang sudah mulai sadar akan perbuatannya itu. Sedangkan pria bernama Anto yang sejak tadi berusaha untuk tetap terjaga karena kantuk yang menyerang mulai goyah dengan ucapan temannya. Dia juga memiliki anak-anak seusia mereka. Bahkan anaknya kembar dan baru kelas 2 SD. Demi mereka dia rela melakoni pekerjaan haram ini. Namun tak pernah terpikir dalam benaknya suatu ketika anak yang di perjuangkan hidupnya akan bernasib sama dengan anak-anak ini.Tatapan Anto jatuh pada Cantika yang tampak lemas. Gadis kecil itu terus merengek dan tidak mau makan sehingga kehilangan banyak tenaga. Mendadak rasa kasihan menyusup ke dalam relung jiwanya. Wajah Cantika berubah seperti wajah anaknya yang tengah menangis minta tolong. Entah karena efek kantuk yang menggelay

  • Terjebak Pernikahan dengan Duda Dingin   Bab 106

    "Mas, coba lacak lewat GPS. Tadi pagi Cantik memakai jam tangan yang sudah dipasang GPS," usul Kiara. Samudra sendiri baru sadar jika dia telah menasang alat pelacak di jam tangan dan sepatu Cantika. Karena kalut dia sampai lupa hal sepenting ini. Seketika harapannya terbit. Dengan alat pelacak itu, dia bisa menemukan posisi sang buah hati saat ini. Lelaki itu segera menyalakan smartwatch yang dipakainya. Ia membuka aplikasi untuk melacak keberadaan putrinya. Kedua alis lelaki bergelar ayah itu tertaut ketika melihat titik ordinat keberadaan putrinya. "Aku ikut, Mas!" Kiara tak bisa berdiam diri menunggu kabar sementara putri kesayangannya dalam bahaya."Sayang, kamu tunggu di rumah. Misi penyelamatan ini cukup berbahaya, Sayang." Samudra berusaha membujuk sang istri yang tetap kekeh ingin ikut. Pria yang masih memakai jas lengkap itu menatap mata sendu wanita yang ia cintai dengan tatapan yang meyakinkan. Dia tak ingin keselamatan Kiara terancam. Di saat Cantika, putri semata way

  • Terjebak Pernikahan dengan Duda Dingin   Bab 105

    "Cantik kan sudah bilang jangan ikuti Cantik! Cantik sudah besar, sudah berani ke kamar mandi sendiri!" tolaknya.Setelah mengatakan itu langsung berlari menuju ke kamar mandi siswa yang berada di sebelah kanan gedung sekolah ini. Pengasuh dan bodyguard itu akhirnya mengalah pada nona mudanya daripada mendapat amukan sang majikan. Mereka juga berpikir ini masih di lingkungan sekolah jadi tidak mungkin ada orang asing yang bisa masuk ke area sekolah terlebih di gerbang ada penjaga. Lima menit, sepuluh menit, sampai lima belas menit Cantika tak kunjung kembali. Pengasuh dan pengawal mulai gelisah. Seharusnya kalau hanya buang air kecil Cantika sudah kembali. Tanpa dikomando, dua orang yang sama-sama dipekerjakan untuk menjaga Cantika itu bergerak cepat menuju ke kamar mandi siswa. Satu per satu bilik dibuka tapi tak ada tanda-tanda keberadaan seseorang di sana. "Non! Non Cantik!" panggil bibik panik. Namun tak ada sahutan dari sana. "Bagaimana ini, Non Cantik tidak ada di manapun!" u

  • Terjebak Pernikahan dengan Duda Dingin   Bab 104

    Tanpa menunggu matahari terbit malam itu juga semua tim dikerahkan untuk menyisir parkiran kantor. Terdapat dipungkiri jika kehadiran Melisa kembali membuat hidup Samudra tidak tenang. Samudra hanya memantau dari rumah karena khawatir istrinya akan mencari jika tiba-tiba wanita yang dicintainya itu terbangun seperti biasa. Jarum jam sudah menunjukkan pukul 2 dini hari. Samudra duduk di sofa kamarnya sambil terus memantau ponselnya. Yaitu terus berkomunikasi dengan kepala tim yang diterjunkan untuk menyisir parkiran kantor. Sudah satu setengah jam pria berhitung mancing itu menunggu kabar tapi anak buahnya belum ada satupun yang memberikan kabar padanya. Tiara merasa tiba-tiba tenggorokannya kering sehingga membuatnya terbangun untuk minum. Namun ia merasakan tempat tidur di sebelahnya. Wanita itu membuka mata lalu mencari sosok suaminya. Sepasang mata Kiara menyipit tatkala melihat siluet pria sedang duduk di sofa dalam kamarnya. Tanpa perlu menajamkan matanya pun wanita itu tahu si

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status