Home / Romansa / Terjebak Pesona Pria Dingin / Bab 7 Apakah Dia Alvian Palsu?

Share

Bab 7 Apakah Dia Alvian Palsu?

Author: Nona_Anisa
last update Huling Na-update: 2023-10-24 14:33:53

Allard memikirkan perkataan Alland, yang meragukan bahwa yang saat ini tinggal bersamanya bukanlah kakaknya melainkan orang lain. Allard berusaha untuk berfikir jernih, agar dia tidak gegabah dalam memutuskan hal yang sangat sensitif bagi kedua belah pihak, istrinya dan juga Alvian putranya. Allard sendiri juga tidak menyangka, bagaimana bisa Alland bisa berkata seperti itu. Apa yang selama ini terjadi padanya di masa lalu, waktu ketika dirinya tega membuang serta mengusir putra keduanya yang lumpuh karena kecelakaan. Bodohnya dia tidak bisa berfikir jernih, justru mengikuti kehendak anak pertamanya yang sangat dia sayangi. Alland putra keduanya seperti menutup diri padanya, menjauh, dan menciptakan dinding pembatas terhadap dirinya. Allard memijat keningnya, yang terus berdenyut nyeri. Pertanyaan demi pertanyaan yang tidak diketahui jawabannya, muncul secara tiba-tiba dalam pikirannya. Allard sadar bahwa Alland saat ini telah berubah menjadi lebih dingin, tidak tersentuh, cuek, dan tertutup. Allard tidak menyadari kehadiran putri bungsunya, yang berdiri tepat di sampingnya.

Gadis itu tersenyum dan menggenggam erat tangan Allard. "Daddy. Kamu kenapa?"

Allard tersadar dan menatap putrinya sepenuhnya. "Daddy baik-baik saja, My Princess. Kamu belum tidur?"

Gadis itu hanya menggeleng dan tersenyum tipis. "Aku tidak bisa tidur, Daddy. Rindu kakak Alland dan ingin tidur dalam pelukannya."

Allard tersenyum dan menggendong putri kesayangannya. "Untuk sekarang tidur dipelukkan Daddy dulu ya, My Princess. Daddy akan meminta kakak Alland datang besok pagi, lalu menginap di sini bersama-sama." 

Gadis itu mengangguk dan tersenyum. "Baiklah, Daddy. Janji ya."

Allard tersenyum dan mengecup kening putrinya dengan penuh cinta. "Daddy berjanji padamu, My Princess. Tidur ya, sekarang sudah malam."

Allard merasakan putrinya sudah tidur dengan nyaman, dengan langkah cepat dia langsung membaringkan putrinya di tempat tidur gadis kecil itu.

"Good Night, Baby Girl. Mimpi yang indah ya," ujar Allard.

Allard mengecup kening putrinya dan pergi. Allard tidak lupa mengunci pintunya dari dalam secara otomatis.

Allard menatap arloji di tangannya dan menghela nafas panjang.

"Anak itu benar-benar. Dia belum juga pulang padahal waktu sudah menunjukkan pukul setengah sembilan malam," ujar Allard.

Allard pun bergegas turun ke ruang tamu, dia akan mengintrogasi Alvian ketika kembali nanti.

***

~ Mansion 567 ~

Seorang pria muda sedang sibuk berbincang-bincang dengan kliennya, pria itu adalah Alvian yang asli. Dia mengenakan setelan jas formal berwarna biru malam itu, dan rekannya mengenakan kemeja putih polos.

Pria yang duduk disebelah Alvian hanya menghela nafas panjang. "Bagaimana dengan sketsanya, Tuan Alvian. Apakah membuatmu tertarik untuk bekerjasama dengan Perusahaan ku?"

"ALV Corporation adalah Perusahaan besar kedua di seluruh dunia setelah Harrison Corporation," lanjutnya.

"Aku akan memikirkan hal ini dan keputusannya baru bisa diberikan besok!" tegas Alvian.

"Tidak masalah. Aku akan menunggu dan kalau begitu saya permisi untuk kembali," ujar pria itu.

Alvian menatap Kenzie Alvaro, tangan kanan sekaligus orang kepercayaannya.

"Temani dia!" tegas Alvian.

Kenzie hanya mengangguk dan menemani kepergian Tuan Orlando Maverick. Setelah kepergian Kenzie, Alvian kembali meninjau berkas-berkas dihadapannya.

"Kenapa aku merasa bimbang untuk bekerja sama dengannya? Apa yang sebenarnya yang akan terungkap?" tanya Alvian.

Alvian menghela nafas panjang, percuma juga dia berfikir bahkan jawabannya tidak pernah ditemukan. Saat sedang asik meninjau berkas tersebut, tiba-tiba saja ponselnya berdering.

Selamat malam, Tuan Alvian...

Saya Jack Archer, orang kepercayaan dari Tuan Erland Dallin Harrison. Tuan Erland ingin mengajak anda bertemu besok pagi, di sebuah Cafe XV 23 yang berada di sebelah Restoran Xavierre Love. Saya harap anda tidak sibuk, agar bisa memenuhi undangan dari Tuan Erland. Terimakasih banyak, Tuan Alvian. Selamat malam.

***

Alvian mengernyitkan dahinya, dia bingung luar biasa mengapa tiba-tiba saja Erland ingin bertemu dengannya. Mereka tidak saling kenal bukan? Mengapa tiba-tiba demikian, sungguh membingungkan untuknya. Alvian menghela nafas panjang, undangan tetaplah undangan. Lagi pula Erland mengundangnya secara hormat, dan dia akan membalas email Harisson Corporation terlebih dahulu.

Selamat malam kembali, Tuan Erland...

Saya adalah Alvian E.E. CEO sekaligus pemilik Perusahaan ALV Corporation, mengenai undangan anda saya sudah menerimanya dengan baik dan akan datang besok pagi. Terimakasih untuk undangannya, selamat malam kembali.

***

Setelah berbalas email Alvian memutuskan untuk kembali ke kamarnya, dia akan menunggu Kenzie di kamarnya saja.

Sesampainya di kamar...

Sontak saja bayangan kedua orangtuanya muncul kembali dipikirannya, hatinya seakan menghangat. Apa lagi saat Carlina membalas pelukannya, dia sudah tidak sabar untuk segera mengungkapkan kebenarannya kepada keluarganya bahwa dialah Alvian yang asli.

"Daddy, Mommy. Aku rindu kalian sangat!" tegas Alvian.

Alvian tersenyum dan langsung membaringkan tubuhnya di tempat tidurnya.

Tak lama kemudian pintu diketuk dari luar, tak lama kemudian Kenzie masuk dengan tatapan tegas.

"Kenzie. Cari tahu tentang Maverick Corporation. Jika sudah mendapatkannya segera kabari saya!" tegas Alvian.

Kenzie tersenyum tipis dan mengangguk patuh, Tuannya ini mirip sekali dengan Allard Edbert Edric. Semua hal yang ada di dalam diri Allard, semuanya ada pada Alvian.

"Tuan. Apa kira-kira reaksi Tuan besar Allard. Saat tahu kalau anda adalah putranya yang asli?" tanya Kenzie.

"Mereka pasti akan senang. Tapi sebelum itu aku harus mencari informasi tentang adikku Alland. Adik malang ku yang menjadi korban dari Bara," balas Alvian.

Alvian menghela nafas panjang, susah sekali menemukan informasi tentang Alland Edbert Edric. Dia sangat ingin bertemu adiknya, menjelaskan semuanya dan menyusun rencana untuk mengalahkan Bara.

"Tuan. Aku mendapatkan informasi kalau Bara sering pulang malam dan membuat Tuan Besar kesal padanya," ujar Kenzie.

"Dia memang merepotkan dan menghamburkan uang Daddy. Aku sangat kasihan pada Daddy," ujar Alvian.

Kenzie mengangguk dan dia setuju dengan pendapat Tuannya itu.

"Kenzie. Siapkan dirimu untuk besok pagi. Kita akan sarapan bersama dengan pemilik Harrison Corporation," ujar Alvian.

"Baik, Tuan. Saya akan menyiapkan segalanya," ujar Kenzie.

"Satu hal lagi informasi yang saya dengar tentang Bara," lanjut Kenzie.

"Apa itu?" tanya Alvian.

"Saya dengar dari maid di Mansion Daddy anda. Bara sering menyiksa Nona Amilia. Maid itu sering melihat jeritan kesakitan dan tangisan dari kamar adik anda," balas Kenzie.

"Apa! Sialan!" umpat Alvian.

Alvian memijat keningnya dan dia tidak menyangka sasaran Bara adalah Princess kecil kesayangannya.

"Terus awasi Amilia, Kenzie. Aku tidak mau dia sampai kenapa-kenapa bahkan Alland pun pasti akan murka mendengar perlakuan Bara kepada adik kesayangannya," ujar Alvian.

"Saya pernah mendengar. Tuan Alland pernah datang mengunjungi Mansion keluarganya bersama dengan seorang gadis. Gadis itu juga sangat menyayangi adik anda Tuan Alvian," ujar Kenzie.

"Siapa dia? Apakah gadis itu Sekretaris Alland?" tanya Alvian.

"Sepertinya begitu, Tuan. Saya tidak tahu pasti dan kalau tidak salah nama gadis itu adalah Vindy Marsella Dafani," balas Kenzie. 

Alvian terkejut bukan main.

Dia?

Dia adalah?

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Terjebak Pesona Pria Dingin   Bab 40 Kelahiran Sang Pewaris Kembar ( Tamat )

    Tak terasa waktu berjalan begitu cepat, berbulan-bulan telah dilewati oleh Alland dan Vindy. Mereka merasa sangat bahagia, dalam kedamaian dan ketenangan kehidupan mereka. Malam ini tampak sangat cerah, karena diterangi oleh sinar bulan purnama. Alland dan Vindy sedang menikmati suasana malam, yang terlihat sangat romantis. Keduanya menikmati susu jahe dan kue jahe, Alland mengusap lembut kedua tangan lalu menciumnya.Tatapan mata keduanya terlihat saling mengikat satu sama lain, debaran jantung mereka berdetak seirama. Tatapan Alland beralih pada perut Vindy yang semakin besar, tidak akan lama lagi anak kembarnya akan segera terlahir ke dunia ini dan membuat suasana semakin ramai dengan tangisan bayi."Sayang. Pada akhirnya semua berjalan dengan baik, tidak ada lagi penghalang atau musuh yang akan menganggu hubungan kita. Terimakasih telah mendampingi diriku dan selalu bersabar dengan sikap dan sifat yang ku miliki," ujar Alland."Sayang. Pada dasarnya aku pun memiliki banyak kekur

  • Terjebak Pesona Pria Dingin   Bab 29 Kemenangan Bagi Keluarga Edric dan Kematian Musuh

    "Mereka sudah masuk dalam jebakan kita, Alland. Kakak Alvian kau sudah siap menyambut mereka bukan?" tanya Jack."Tenang saja Jack. Aku sudah siap dengan senjataku dan menyambut mereka," balas Alvian.Alland melihat musuh sudah masuk ke dalam Mansion, mereka tampak tertawa terbahak-bahak."Lihatlah teman-teman. Keluarga Edric sangat bodoh sekali, mereka bahkan tidak menjaga Mansion nya dengan pengawalan. Kesempatan bagi kita untuk mencabut nyawa mereka!"Alland tersenyum menyeringai dan menatap musuh dengan tatapan tajam."Mereka sombong sekali!" tegas Alland."Kesombongan adalah awal dari kehancuran, Alland. Mereka akan hancur dengan sifat mereka!" tegas Jack."Aku akan bergerak mendekat tanpa disadari oleh mereka!" tegas Alvian."Hati-hati Kakak Alvian. Tetaplah waspada!" tegas Jack dan Alland."Aku akan baik-baik saja. Jangan terlalu khawatir!" tegas Alvian.Alvian pun bergerak perlahan mendekati musuh, pria berambut pirang itu menodong pistol pada pria tua berkepala botak."Kakek t

  • Terjebak Pesona Pria Dingin   Bab 28 Menyusun Rencana

    Pesta untuk merayakan kehadiran pewaris keluarga Edric, berlangsung dengan sangat meriah. Alland mengundang teman-teman dan klien bisnisnya, Allard pun mengundang seluruh anggota mafia yang bersahabat dengannya. Jack Archer mendekati Alland, lalu membisikkan sesuatu hal penting. Alland hanya mengangguk saja, mempertajam pandangan dan pendengaran. Alland menatap anak buahnya, tatapan itu dimengerti oleh para penjaga nya, mereka langsung menyebar ke seluruh Mansion.Para tamu mulai mendatangi Vindy, bersalaman dan memberikan ucapan selamat. Vindy merasa sangat bahagia, dia telah memberikan yang terbaik untuk keluarga besarnya. Alland tersenyum melihat kebahagiaan yang terpancar dari wajah istrinya, mereka akan segera menjadi orang beberapa bulan lagi dan hal itu semakin membuatnya menjadi pria yang sangat ketat.Malam ini Alland mengenakan jas formal berwarna biru, yang senada dengan gaun pesta milik istrinya."Kamu sangat cantik hari ini sayang," bisik Alland."Kamu juga terlihat lebih

  • Terjebak Pesona Pria Dingin   Bab 37 Pertemuan Dua Mafia Terkenal

    Alland Edbert Edric dan Jack Archer kini saling berhadapan, dua mafia terkenal di Kota New York Amerika Serikat itu saling berjabat tangan karena hari ini adalah pertemuan pertama mereka, setelah sekian lama tidak bertemu. Kedua nya di dampingi oleh pasangan masing-masing, berbeda dengan anggota mereka yang hanya datang sendirian tanpa ada yang menemani.Vindy tersenyum melihat gadis yang lebih muda dihadapannya."Kita bertemu lagi, Alland. Sudah berapa lama kita tidak bertemu?" tanya Jack dengan nada tenang, akan tetapi sangat waspada."Sepertinya sudah dua belas tahun kita tidak bertemu. Bagaimana kabarmu sahabatku?" tanya Alland."Pelayan," ujar Jack.Tak lama kemudian pelayan pun datang, mereka menundukkan kepalanya sebagai tanda menghormati."Bawakan makanan serta minuman untuk sahabatku ini. Katakan pada para pengawal untuk selalu memperketat penjagaan!" tegas Jack."Baik, Tuan."Para pelayan pun pergi meninggalkan Jack Archer."Jack. Kenalkan dia adalah istriku tersayang, Vindy

  • Terjebak Pesona Pria Dingin   Bab 36 Bertemu Dua Keluarga

    Satu minggu pun berlalu, saat ini Alland dan Vindy telah sampai di Mansion keluarga Edric. Mereka berdua di sambut hangat, oleh kedua orang tua mereka. Carlina yang sangat antusias melihat kedatangan putra-putrinya, langsung memeluk keduanya.Carlina menatap perut Vindy yang mulai membesar, wanita paruh baya itu mengusapnya dengan penuh kasih sayang."Selamat datang cucuku," ujar Carlina.Vindy tersenyum dan mencium tangan Carlina dengan penuh kebahagiaan."Akhirnya kalian datang juga," ujar Allard.Allard memandangi kedua anak-anaknya, dengan penuh kelembutan dia sangat senang dengan kehamilan Vindy. Keluarga Edric akan segera memiliki cucu, Mansion ini akan sangat ramai."Daddy sangat senang mendengar kabar kehamilan mu nak. Kami akan punya cucu," ujar Allard."Terimakasih, Daddy. Aku sangat senang bisa memberikan hadiah terindah untuk keluarga ini," ujar Vindy."Daddy, Mommy. Kita bicara di dalam saja karena aku khawatir ada mata-mata musuh yang mendengarnya," ujar Alvian."Kamu be

  • Terjebak Pesona Pria Dingin   Bab 35 Kembali Ke New York

    Alland dan Vindy membungkuk hormat, menghormati wanita yang statusnya sebagai Grand Duchees di Negara Rusia."Selamat datang, Grand Duke dan Grand Duchees. Kami sangat senang melihat anda berdua datang kemari," ujar pemilik restoran tersebut.Erik dan istrinya hanya mengangguk, sebagai jawaban dari sambutan tersebut.Pemilik Restoran itu bahkan sudah menyiapkan tempat yang khusus, untuk tamu kehormatan mereka yang berasal dari keluarga bangsawan."Terimakasih atas ucapannya, Grand Duke dan Grand Duchees. Kami merasa sangat senang," ujar Alland dan Vindy.Alland dan Vindy saling memandang, sepertinya mereka harus berpamitan hari ini untuk kembali ke New York besok."Kami juga ingin berpamitan kepada anda berdua, karena besok akan kembali ke Amerika lagi," ujar Alland dan Vindy."Kenapa cepat sekali?" tanya Erik."Kedua orangtua kami sudah sangat rindu," balas Vindy cepat.Erik mengangguk dan mengerti dengan apa yang dikatakan oleh Vindy."Baiklah nak. Kami mengerti hal itu dan kapan-kap

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status