Share

Bab 29

Dengan pikiran yang penuh tanda tanya, aku masih bersabar menunggu mbak Ambar di ruang tengah. Aku tidak ingin mencampuri urusan mbak Ambar dengan pria yang tengah bersamanya saat ini.

" Kok kamu kesini gak bilang dulu dek?" Sapa mbak Ambar menghampiri aku. Ia menghempaskan tubuhnya di kursi panjang di sebelahku.

" Suntuk di rumah mbak. Farah keluar sama Rinda. Ibuk sama bapak sedang tidur siang. Makanya aku kesini. " Jawabku datar.

"Tadi itu pacar aku dek. Namanya Ryan. Aku kenal dia saat aku mengantarkan makanan untuk pasien yang di karantina karena covid. Setahun yang lalu. Dia duda tanpa anak. Awalnya sih berteman biasa. Tapi empat bulan terakhir ini, kami memutuskan untuk menjalin hubungan lebih serius lagi. " Mbk Ambar menceritakan hubungannya tanpa Aku pinta. Aku mendengar dengan seksama.

" Usia Ryan lebih muda enam tahun dari aku. Tapi sikap dia sangat dewasa. Makanya mbak makin sayang sama Ryan." Lanjutnya.

" Kalau sudah serius ke jenjang pernikahan, kenapa tidak mbak kenalk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status