Home / Romansa / Terjebak di Ranjang Panas Tuan Gama / Ciri-ciri yang Kamu Sebutkan Tadi Mengarah Ke ....

Share

Ciri-ciri yang Kamu Sebutkan Tadi Mengarah Ke ....

Author: Nona Ekha
last update Huling Na-update: 2025-01-10 22:43:56

Akhir-akhir ini Bunga kurang enak badan, bawaannya selalu pusing dan juga mual. Dia sudah mencoba meminum obat, memang ada efeknya, tetapi pada akhirnya rasa sakit itu timbul lagi.

Ini sudah hari ketujuh Bunga merasakan sensasi kepala sakit yang tak berkesudahan, tidak berselera makan, dan juga muntah-muntah.

Dan selama satu Minggu pula Bunga tampak bermalas-malasan, untungnya Gama tak mempermasalahkan hal itu, pria itu malah tampak khawatir, beruntungnya Bunga selalu mengatakan kalau dia baik-baik saja, hanya kelelahan atau tidak enak badan.

Tidak ada yang perlu dicemaskan karena penyakit yang dialami Bunga memang tidak terlalu serius.

"Kamu beneran nggak papa? Kita ke rumah sakit atau panggi dokter ke sini?" tawar Gama, laki-laki itu tengah memasang dasi.

Biasanya Bunga yang memakaikannya, tapi kali ini dia melakukannya sendiri. Sebenarnya cukup repot, karena dia sudah terbiasa dilayani oleh Bunga. Namun, apa boleh buat? Wanita itu saat ini sedang tergolek lemah di ranjang.

"Nggak u
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Terjebak di Ranjang Panas Tuan Gama   Chapter Terakhir

    5 Tahun kemudianKehidupan yang Bunga tidak disangka-sangka akan menjadi seperti ini. Selama lima tahun, banyak sekali rintangan yang ia hadapi. Namun, pada akhirnya berhasil ia lalui. Dulu, dia mengira akan berat menjalani kehidupan di saat hamil, apalagi tidak ditemani sang suami, kenyataannya satu persatu terlewati, bahkan tidak pernah dia bayangkan jika akhirnya akan semanis ini.Saat ini dia dikaruniai 2 orang anak. Pertama berjenis laki-laki sementara yang terakhir perempuan dengan suami yg sama, Gama.Ya, pria itu, pria yang begitu gigih untuk mendapatkan permohonan maaf dari Bunga. Meskipun ditolak mentah-mentah oleh Bunga, Gama tak pantang menyerah. Hingga akhirnya Bunga pun akhirnya luluh, dan memutuskan memberi kesempatan pada pria itu.Benar kata pepatah, tidak mungkin Tuhan memberikan ujian yang melebihi dari hambanya. Bunga sangat meyakini hal itu.Perihal orang tua Bunga, mereka sudah mengetahui apa yang Bunga alami. Reaksi mereka pun bukan seperti yang wanita itu harap

  • Terjebak di Ranjang Panas Tuan Gama   Balas Dendam

    "Apa yang Papa lakukan?""Melakukan yang memang pantas kulakukan," jawab Gunadi enteng.Gama mengepalkan tangannya. Dia tak menyangka kalau situasinya akan menjadi seperti ini."Bukannya kamu setuju pisah sama dia? Kenapa masih dipertanyakan lagi?" Gunadi menatap putranya dengan sorot mata tajam."Aku emang setuju, tapi kenapa Papa masih ikut campur? Lama-lama aku muak sama kelakuan Papa. Dengar, aku ini bukan anak kecil yang selalu diatur-atur harus seperti ini, harus seperti itu. Nggak, Pa. Aku nggak habis pikir punya keluarga macam Papa." Gama menggeleng kecewa."Percuma kamu meratapi nasib, orang itu sekarang udah pergi jauh. Dia nggak bakal ganggu kamu lagi, sekarang mulai semuanya dari awal. Cari wanita yang setara, supaya tidak malu-maluin keluarga kita jika diajak pergi ke pesta."Gama tersenyum sinis. Segampang itu? Seandainya orang yang ada di hadapannya ini bukan papanya, mungkin sudah dia bunuh, karena sudah berani-beraninya mengacaukan seluruh hidupnya, ikut campur pribad

  • Terjebak di Ranjang Panas Tuan Gama   Jangan Mimpi!

    Apa yang dikatakan Ayu memang benar, Gunadi adalah orang yang sangat berbahaya.Bunga sangat menyesal karena telah berurusan dengan pria itu. Nyatanya uang 5 milyar yang dijanjikan pria itu tidak dikasih, yang ada Bunga diancam kalau tidak menuruti perintah pria itu.Bahkan Ayu yang tidak ada sangkut pautnya dengan masalah mereka pun ikut terseret."Yu, aku minta maaf. Ini belum terlambat, lebih baik kamu pergi aja sebelum semuanya--""Udah, nggak apa-apa, Bunga," sela Ayu cepat.Sebelum orang suruhan Gunadi benar-benar pergi, berkali-kali Bunga menyuruh Ayu untuk membuntuti mereka, sayangnya Ayu tidak mau. Dia malah memilih untuk bersama Bunga. Dia tidak tega meninggalkan Bunga seorang diri di tempat sepi seperti ini.Bunga tahu kalau Ayu juga syok dengan kekacauan yang terjadi. Bunga berkali-kali menyesali keputusannya, berkali-kali juga meminta maaf pada Ayu.Awalnya Bunga meminta uang 5 milyar hanya ingin basa-basi saja, atau ... bisa dikatakan sekadar iseng, untuk memastikan ucap

  • Terjebak di Ranjang Panas Tuan Gama   5M

    "Aku nggak nyangka kalau dia bakalan buang aku, Yu. Padahal selama ini aku udah ngotot pertahanin dia. Kenapa dia ... jahat banget sama aku, Yu."Ayu menatap Bunga prihatin, Bunga sedari tadi menangis sesenggukan dan beberapa kali juga memaki Gama.Sedari tadi mulut Ayu terasa begitu gatal, hanya saja dia terus menahannya. Tunggu benar-benar Bunga membaik, barulah Ayu akan mengeluarkan sumpah serapahnya itu."Yu, kok kamu dari tadi diam aja sih, biasanya juga ngomel-ngomel. Kamu nggak lagi di pihak aku ya?" omel Bunga di sela-sela tangisnya.Ayu menghela napas berat. "Kamu ini ngomong apa sih, justru aku kasih kamu kesempatan buat nenangin diri.""Dia tiba-tiba bilang kalau lebih baik aku sama dia pisah aja. Tiba-tiba banget loh, Yu, nggak ada angin nggak ada hujan, kamu bayangin aja gimana syoknya jadi aku.""Kan dari awal aku juga udah bilang, jangan pernah berurusan sama laki-laki kaya, apalagi sampai jatuh cinta. Nih lihat sendiri kan akibatnya, dan lagi saat ini kamu lagi bunting

  • Terjebak di Ranjang Panas Tuan Gama   Sebenarnya Kamu Ada dipihak Siapa?

    "Kamu tahu kalau istri kamu itu hamil?"Gama tersenyum menyeringai, mencengkram ponsel itu dengan erat. Saat ini dia sedang berbicara dengan Gunadi melalui telepon.Entah mengapa tiba-tiba Gunadi berbicara seperti itu, dan apa alasan Sofia mengatakan hal itu pada Gunadi? Apa karena tidak terima karena dirinya meminta cerai?"Papa yakin kalau itu anakku?""Kamu tanya sama Papa? Yakin? Kan kamu sendiri yang nanam benih," cibir Gunadi dari ujung sana.Gama mengacak rambutnya frustrasi. "Pa, aku udah bilang, aku nggak pernah sentuh Sofia. Mana mungkin itu anak aku, keputusanku udah bulat ya, mulai sekarang Papa nggak usah ikut campur lagi sama aku dan Sofia. Aku sama Sofia udah selesai, Pa.""Sofia?" Gunadi tertawa terbahak-bahak. "Emangnya Papa ada bahas dia?"Gama terdiam beberapa saat, mencerna apa yang barusan dia dengar. Apa maksud Gunadi?Lalu pandangan Gama beralih pada pintu kamar yang saat ini ditempati oleh Bunga istirahat.Apa mungkin yang dimaksud Gunadi adalah Bunga? Sial! Ba

  • Terjebak di Ranjang Panas Tuan Gama   Kita Sebaiknya Pisah Saja

    "Bunga, kamu ... maaf aku baru bisa ngabarin kamu sekarang, semalam aku pulang ke rumah, mamaku sakit dan entah kenapa dia tiba-tiba manja banget sama aku, dia nggak mau aku tinggalin, alhasil aku nginep di sana, ponselku kehabisan daya. Aku minta maaf, aku dengar dari satpam kalau kamu habis kelahi sama Sofia, iya?"Bunga tersenyum kecut. Apa tadi kata pria itu? Mamaku ya? Sudah sangat jelas bukan kalau Bunga sama sekali tidak diharapkan dalam pernikahan ini?Bahkan selama mereka menikah pun Bunga sama sekali tidak pernah dikenalkan oleh keluarga Gama. Entah, Bunga juga bingung kenapa dia harus mempermasalahkan ini sekarang, padahal sudah jelas-jelas pernikahan mereka didasari karena terpaksa.Argghh! Bunga benci dengan situasi ini, dia heran kenapa berubah menjadi serakah?"Aku nggak papa," sahutnya ketus."Aku tahu kamu marah, aku minta maaf atas perlakuan Sofia. Kamu habis dari mana, kok baru pulang?"Bunga tak menjawab, dia hanya bisa geleng-geleng kepala. Stok kesabarannya kali

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status