Share

Bab 82

last update Huling Na-update: 2025-05-16 19:45:44

Nicholas terdiam lagi, ia masih merasa ada yang janggal. Perhatiannya tidak hanya pada Rendy yang masih berbekas dalam ingatannya, tetapi [ada remmaja di belakangnya. Wajahnya tidak asing.

“Mungkin aku salah,” kata Nicholas memilih untuk meninggalkan tempat dan kembali ke rumahnya.

Di tempat yang lain, sepasang manusia masih berada dalam ketegangan, di mana si wanita sudah tidak berdaya di bawah kekuasaan si pria. Terlihat kilat emosi di antara keduanya, tetapi lebih dari itu ada kilat rindu yang semakin nampak di sana.

“Kau tidak rindu padaku?” bisik William pada telinga Rose.

“Tidak,” kilah Rose menahan napas, jarak mereka begitu dekat.

William semakin mendekatkan wajahnya, menatap lebih jelas wajah Rose yang terlihat lebih berisi, ia tersenyum kecil, “Sepertinya kau hidup dengan baik selama tidak denganku.”

“Lepaskan ibuku!” teriak gadis kecil di dekat mereka berdua.

William dan Rose sama-sama membulatkan mata, setelahnya dengan begitu cepat, William melepaskan diri dari Rose yang
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 88

    William tersenyum kecil, “Aku tidak mungkin kembali selarut ini, kan?” katanya seraya melangkah masuk ke dalam rumah. Jika tadi ia membawa makanan, sekarang William hanya membawa beberapa berkas di tangannya.“Aku khawatir jika keluar bertemu dengan wanita tidak baik dan menggodaku,” katanya, “masuklah, aku tidur di luar saja, lagipula pekerjaan ini tidak bisa kutinggalkan.”“Terserah kau saja,” kata Rose setelahnya langsung berbalik dan masuk ke dalam kamar kembali.William menghela napas pelan melihat tingkah istrinya yang semakin aneh, “Aku tidak akan biarkan ada cela orang lain mendekatimu, Sayang. Dunia harus tahu, kau adalah milikku,” kekeh William geli melihat Rose yang terdengar menggerutu di dalam kamar.“Dia bahkan masih terlihat sama seperti lima tahun lalu, masih suka marah padaku di belakang,” lanjut William dengan senyum lebar di bibirnya.“Wanita memang seperti itu, suka mengomel tetapi di dalam hati menjerit rindu,” desah William. Ia duduk dengan nyaman di sofa dan sia

  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 87

    Suasana semakin tegang, apalagi ketika Rendy yang tak sengaja menuangkan air minum untuk Rose yang tidak sengaja terbatuk. William berdiri dari duduknya karena sudah tidak tahan dengan pemandangan yang sengaja ingin membakar dirinya.“Aku ingin dia keluar sekarang juga atau kau dan Anantha kembali denganku ke rumah!”“Willie, duduklah!” kata Rose mulai tidak enak pada Rendy, “lebih baik kita segera makan dan kalian berdua kembali!”“Rose!” ucap William dan Rendy bersamaan.William mendelik, ia mendudukkan diri dengan kasar ke kursi dan melanjutkan makannya tanpa minat. Sementara Rendy, ia meraih air minum yang tidak jauh darinya dan meneguknya hingga tandas.“Aku sudah kenyang,” katanya menatap Rose yang menghentikan suapannya, “lagipula ini sudah larut, aku harus kembali.”“Rendy, tapi–”“Sebelum menemuimu, aku dan Satria sudah makan terlebih dahulu,” ujarnya dengan senyum yang memuakkan bagi William, “tolong biarkan putraku di sini untuk malam ini, besok aku akan menjemputnya lagi.”

  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 86

    “Kembalilah, aku akan telepon Willie setelah ini,” kata Rose pada Ronald yang masih setia berdiri di depan mobil.Beberapa menit yang lalu, Anantha ingin kembali karena sudah mengantuk, tetapi gadis cantik itu hanya ingin kembali ke rumah bersama Rendy. Karena itulah, Rose memutuskan mereka kembali ke rumah dan Ronald tidak memiliki kemampuan untuk mencegah.“Bu, Anda tidak akan lupa, kan?” tanya onald hati-hati, ia semakin negri membayangkan hukuman selanjutnya seperti oang-orang sebelumnya yang pernah bekerja di bawah istri William ini.“Hati-hati dengan ucapanmu, tidak mungkin Rose berbohong padamu,” kata Rendy mulai jengah.“Sudahlah, masuk lebih dahulu,” ujar Rose menengahi, tolong jaga Anantha untukku sebentar.”Rendy mengangguk dan berbalik masuk ke dalam rumah. Sementara Ronald semakin merasa tidak mengerti dengan hubungan istri tuannya dengan pria tadi. Mengetahui kebingungan Ronald, Rose segera berdehem dan memutus tatapan asisten William, itu.“Silakan, pak Ronald,” katanya

  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 85

    Rose tidak menjawab, melainkan ia membawa Anantha dalam gendongannya. Sebagai seorang ibu dia merasa sedih karena Anantha tidak mendapatkan kasih sayang ayahnya sedari kecil. Ia tidak menyalahkan William, tetapi menyalahkan dirinya sendiri karena meninggalkan William tanpa mendengarkan penjelasan.“Bagaimana kalau kita ke taman,” ajak Rose, “kita telepon paman Rendy dan kak Satria ya.”Mendengar dua nama itu, kesedihan Anantha langsung melenyap. Ia memang merindukan Satia sejak pagi dan tidak sempat mengatakan keinginannya pada ibunya karena terlalu lelah bermain.“Aku ingin beritahu kak Satria, jika sekarang aku memiliki ayah,” katanya girang, “tapi, apa adi tadi anak ayah juga?”Rose tersenyum kecil, mengira jika Anantha akan melupakan kejadian tadi jika membahas soal Satria, tetapi anaknya terlalu pintar hingga ia kembali terjebak dengan pertanyaan sederhana.“Benar, dia juga anak ayahmu,” kata Rose menelan rasa pahit di tenggorokan.Anantha terlihat menunduk, wajahnya sedih sepert

  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 84

    “Siapa anak itu?” tanya Nicholas menghentikan langkah Rendy yang hendak menyusul putranya ke dalam.Tanpa menoleh, Rendy tersenyum kecil, “Kau bisa melihat dengan jelas tatapan matanya. Pergilah! Aku yakin Rose juga tidak ingin melihatmu.”Nicholas terpaku, ia baru tersadar dengan tujuannya datang adalah untuk bertemu dengan Rose. Akan tetapi, semuanya menjadi bercabang dengan kehadiran pria masa lalu yang pernah menyerangnya.“Apa hubunganmu dengan Rose? Aku bahkan tidak tahu jika kalian saling kenal?” Nicholas berjalan ke arah Rendy yang masih berdiri di sana membelakanginya.“Karena kau lebih fokus pada wanita lain hingga tidak tahu siapa saja yang dekat dengan Rose,” sindir Rendy, ia tertawa seraya menepuk pelan pundak Nicholas. “sudahlah, lebih baik jalani saja hidupmu dengan Diana, toh dia juga lebih memilihmu, kan?”Terdiam dengan banyak pertanyaan dan penyesalan di kepala, Nicholas menatap Rendy yang semakin jauh. Pria misterius yang ternyata memiliki hubungan dengan Rose dan

  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 83

    William menoleh pada Rose yang terlihat masam setelah menerima panggilan seseorang dari ponselnya. “Ada apa dengan wajahmu?”Rose menatap Ananta sayang, “Sayang, sudah hampir siang, sebaiknya kita pulang.”Anantha meraih tangan William dan menariknya agar berdiri. “Ayah ayo kita pulang.”“Eh, Ayahmu tidak perlu ikut,” kata Rose, “dia orang sibuk, kita tidak perlu mengganggunya.”“Ayo kita pulang,” kata William, ia meraih ponselnya dan menyimpannya dalam kantong jas, setelah itu meraih putrinya dan menggendongnya.“Ayo!” seru William pada Rose yang masih berdiri diam di tempatnya.Dengan terpaksa Rose mengekor di belakang William, menatap putrinya dengan tatapan haru, “Akhirnya dia bisa memeluk ayahnya,” desahnya dengan tatapan bersalah.Sampai di mobil mereka, Rose hanya melihat orang-orang baru. Bahkan yang membuka mobil orang yang tidak pernah melihatnya sebelumnya.“Ibu masuk,” pinta Anantha yang sudah di dalam mobil di atas pangkuan ayahnya.“Baiklah,” katanya seraya menghela napa

  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 82

    Nicholas terdiam lagi, ia masih merasa ada yang janggal. Perhatiannya tidak hanya pada Rendy yang masih berbekas dalam ingatannya, tetapi [ada remmaja di belakangnya. Wajahnya tidak asing.“Mungkin aku salah,” kata Nicholas memilih untuk meninggalkan tempat dan kembali ke rumahnya.Di tempat yang lain, sepasang manusia masih berada dalam ketegangan, di mana si wanita sudah tidak berdaya di bawah kekuasaan si pria. Terlihat kilat emosi di antara keduanya, tetapi lebih dari itu ada kilat rindu yang semakin nampak di sana.“Kau tidak rindu padaku?” bisik William pada telinga Rose.“Tidak,” kilah Rose menahan napas, jarak mereka begitu dekat.William semakin mendekatkan wajahnya, menatap lebih jelas wajah Rose yang terlihat lebih berisi, ia tersenyum kecil, “Sepertinya kau hidup dengan baik selama tidak denganku.”“Lepaskan ibuku!” teriak gadis kecil di dekat mereka berdua.William dan Rose sama-sama membulatkan mata, setelahnya dengan begitu cepat, William melepaskan diri dari Rose yang

  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 81

    “Jadi apa keputusanmu?” Matilda masih menatap lurus pada Rose yang tak melepas pandangannya dari William dan Anantha di ujung sana. Beberapa menit yang lalu, Rendy memilih untuk tetap meninggalkan rumah karena telah ditelepon oleh guru baru Satria. Pria itu, juga telah meminta maaf pada Anantha karena gagal liburan bersama. Rose tahu, ada sesuatu di dalam hati Rendy yang ia harap adalah kesalahan. Sekarang, seperti yang telah direncanakan sebelumnya, ia ingin memperkenalkan Anantha dengan keluarganya. “Aku tidak tahu Nenek,” jawab Rose kembali fokus pada neneknya. “Kau masih marah atas apa yang telah aku lakukan padamu?” tanya Matilda menyesal dengan sikapnya. Menggeleng pelan, Rose membuang napas pelan. “Untuk apa marah padamu. Kenyataan aku memang bersalah karena mendekat Willie.” Matilda merasa tercubit dengan jawab dari Rose. Ia mengalihkan pandangan ke arah gadis kecil yang tengah tertawa di pangkuan William. “Dia membutuhkan sosok ayah untuk perkembangan. Sudah cuku

  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 80

    Rose menoleh ke arah Anantha yang memegang sendok di tangannya. Putrinya terlihat berjalan ke arah mereka dengan tatapan lurus ke arah pria yang semakin mengendurkan pelukannya pada tubuhnya.“Ibu, berdiri di belakangku, aku akan melindungimu darinya,” titah Anantha dengan tatapan tajam ke arah William.Rose melirik pada tamu tidak disangka bisa sampai di apartemen miliknya. Ia bahkan belum memberitahu siapa pun tentang tempat ini selain Rendy yang memang memilihkan untuknya.William melirik pada Rose yang terdiam sebab merasa bersalah, “Kita akan bicarakan ini setelah aku menyelesaikan dengan gadis di hadapanku,” katanya lembut, tetapi terdengar ada sirat kemarahan di sana.Anantha mundur selangkah ketika tangan kekar itu menjulur ke arahnya. “Jangan menyentuhku, Paman.”William menggeram rendah, hatinya mendadak marah dengan ucapan Anantha yang tidak mengenali dirinya. Ia menoleh ke belakang di mana Rose seolah membuang muka ke arah lain.“Jangan takut padaku,” kata William.“Paman

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status