Share

17). Senja dan Kue Balok

***

"Eh, gadis-gadisnya Tante udah pulang. Gimana sekolahnya? Seru enggak?"

Berusaha bersikap seperti biasa pada Kiran dan Caca, sapaan tersebut lantas Senja lontarkan tatkala dua keponakannya turun dari mobil.

Tak dari jarak dekat, Senja menyapa dari kursi karena setelah membuka gerbang sebelum Juan pulang, dia diminta untuk menunggu di teras rumah.

"Halo, Tante," sapa Caca ramah. "Seru kaya biasa kok. Meskipun udah enggak dijemput lagi sama Mama, Caca berusaha buat enggak sedih karena kata Papa, Mama katanya udah bahagia di surga."

Mendengar ucapan Caca, Senja tersenyum. Ingin menangis, lagi-lagi hal tersebut dirasakannya karena setiap kali mendengar nama Mentari, dia sedih. Namun, karena sang keponakan tak boleh melihat dia sedih, sebisa mungkin Senja harus pandai menyembunyikan apa yang dia rasa.

"Wah, Caca pinter," puji Senja. "Bangga deh Tante sama Senja."

"Bangun jam berapa tadi, Tan?"

Dari Caca, Senja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (19)
goodnovel comment avatar
Netty Kurnia
kiran udah gede pasti lah ngerti.. jlasin z gian yg sebenernya ke kiran.
goodnovel comment avatar
Srie Rahayu
hmm... apa ya yang bakal diaduin kiran ke gian?? ......
goodnovel comment avatar
Srie Rahayu
kirania deket banget ya sama gian. mungkin karena umur mereka juga nggak beda jauh kali ya...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status