Terjerat Cinta Kakak Ipar

Terjerat Cinta Kakak Ipar

last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-09
Oleh:  CacavipTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
16 Peringkat. 16 Ulasan-ulasan
195Bab
29.9KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

*** "Mas mau lamar kamu, Senja." Kejutan pasca sarjana, Senja cukup shock ketika Juandra Bimasena sang kakak ipar tiba-tiba saja melamarnya. Bukan tanpa alasan, Juan melamar atas wasiat yang diberikan sang istri alias kakak Senja yang meninggal beberapa bulan lalu. Senja menerima? Tentu saja tidak. Tak punya perasaan apa pun, dia menolak lamaran tersebut. Namun, desakan dari kedua orang tuanya membuat Senja menyerah kemudian menerima lamaran bahkan pinangan sang kakak ipar. Tak ada yang aneh, pernikahannya dengan Juan berlangsung dengan lancar bahkan pasca sah menjadi istri, Senja diperlakukan dengan sangat baik hingga di malam kedua pernikahan, Juan memberikan kejutan yang tak pernah Senja duga sebelumnya. Kejutan apakah yang Senja dapat dari mantan kakak ipar sekaligus suaminya itu?

Lihat lebih banyak

Bab 1

1). Lamaran Mendadak

"Aku nggak mau nikah sama Mas Juan, Ayah!" seru Senja dengan suara bergetar. Gadis itu menatap orang tuanya nanar. "Dia kakak ipar aku, mana mungkin aku menikah dengannya?"

Pasangan paruh baya itu saling melempar tatapan gelisah. Sebelum Senja sempat melontarkan protes lebih lanjut, Juan tiba-tiba bersuara.

"Jadi kamu nolak gitu aja lamaran Mas tanpa mau mikirin dulu semuanya, Nja?" tanyanya. Pria itu duduk persis di depan Senja. "Ini amanat dari kakak kamu. Dia bakalan sedih kalau amanatnya enggak kita lakuin."

Senja bergerak tak nyaman di kursinya mendengar kakak sekaligus istri Juan yang meninggal tiga bulan yang lalu dibawa-bawa dalam pembicaraan mereka.

Juan memang sudah menjelaskan bahwa lamaran itu dilandasi amanat dari Mentari, kakak yang paling Senja sayangi. Alih-alih menentang, kedua orang tua Senja justru menerima dengan baik niat tersebut karena menurut mereka turun ranjang bukan sesuatu yang buruk.

"Terus Mas pikir dengan kita menikah, Kakak aku nggak bakalan sedih gitu?" tanya Senja sinis, masih bersikeras menolak ajakan Juan yang menurutnya gila.

"Seikhlas apa pun seorang perempuan membiarkan suaminya menikah lagi, rasa sedih pasti ada. Harusnya Mas mengerti hal itu," kata Senja sambil menatap tajam pada Juan yang terdiam dengan ekspresi yang sulit diartikan.

"Senja." Ayahnya menegur.

Tapi Senja sudah terlalu kalut untuk mendengar. Ia masih menatap Juan lamat-lamat, menunjukkan keseriusan yang tak terbantah.

"Aku nggak cinta sama Mas dan harusnya Mas Juan nggak maksa!" Senja menarik napas dalam-dalam sebelum melanjutkan, "Kalau Mas Juan mau nikah lagi karena butuh sosok Ibu buat anak-anak, di luaran sana masih banyak perempuan yang bisa Mas nikahin dan—"

"Nja, kok kamu ngomongnya gitu sih, Nak?" Kali ini, sang bunda ikut buka suara, menyela segala bentuk protes Senja. "Di luaran sana memang banyak perempuan yang bisa Juan nikahi, tapi kakak kamu maunya kamu yang nikah sama suaminya. Kamu harus kabulin apa yang kakak kamu minta karena selama ini dia selalu kasih apa yang kamu mau."

Senja terdiam mendengar kalimat panjang ibunya.

"Kamu harus tahu balas budi, Senja." Ayahnya ikut menimpali. "Kamu dibesarkan di keluarga ini dengan penuh kasih sayang meskipun bukan siapa-siapa. Kamu hanya anak angkat, seharusnya kamu mengerti posisimu."

DEG!

Jantung Senja mencelos mendengar kalimat tajam ayahnya. Sepasang matanya langsung berkaca-kaca, tak menduga posisinya sebagai anak angkat di rumah ini menjadikan dirinya tak punya hak untuk berpendapat.

"Kakak kamu yang dulu bawa kamu ke sini. Dia sayangin kamu seperti adik sendiri. Seharusnya ketika dia minta sesuatu sama kamu, kamu kabulin. Ini bukan cuman masalah Juan, tapi Mentari nggak mau ada orang lain yang masuk ke dalam hidup anak-anaknya. Paham kamu?"

Senja mengusap air mata yang jatuh membasahi pipinya dengan gusar. Napasnya mulai terdengar patah-patah. Gadis itu merasa tertekan karena didesak dari berbagai arah.

"Cinta bisa tumbuh dengan sendirinya, Senja," ucap sang bunda—membujuk dengan suara dan kalimat yang lebih lembut. "Tinggal serumah sama Juan dan berinteraksi setiap hari, kamu pasti bisa jatuh cinta dan perlahan kamu pasti bahagia sama Juan. Percaya sama bunda."

Masalahnya, Senja sudah punya kekasih yang sangat dicintainya. Tidak akan mudah baginya untuk berpaling, apalagi pada kakak iparnya sendiri.

"Enggak. Senja tetap nggak bisa menikah dengan Mas Juan," putus Senja bersikukuh.

Gadis 22 tahun itu mengepalkan tangan, berusaha menekan perasaan kesal, kecewa, juga sedih yang campur aduk. Meskipun hubungan dengan kekasihnya tidak direstui, tapi Senja tetap tidak mau meninggalkannya.

Senja berdiri dari kursinya, hendak meninggalkan pembicaraan yang belum usai itu.

Tapi baru berjalan beberapa langkah, tiba-tiba suasana di ruang keluarga itu mendadak panik.

"Ayah!"

"Ayah?!"

Mendengar suara ibu dan Juan yang saling bersahutan, juga suara kursi yang berderak ricuh membuat Senja segera berbalik. Matanya membulat sempurna kala melihat ayahnya memegangi dada dengan raut kesakitan.

Senja berlari dan menghampiri ayahnya yang tergolek di kursi. "Ayah, tolong jangan kaya gini Ayah..." ucap Senja dengan suara bergetar. Pipinya sudah basah lagi oleh air mata. "Jangan bikin aku khawatir."

"Kamu sayang sama ayah?" Pria paruh baya itu bertanya dengan suara serak.

"Sayang," ucap Senja cepat, sambil mengangguk. "Aku sayang sama Ayah dan Bunda, bahkan—"

"Terima lamaran Juan. Jadilah istrinya dan jaga kedua cucu Ayah kalau kamu memang sayang sama Ayah dan Bunda."

"Ayah..." Senja menghela napas panjang, merasa serba salah. "Aku—"

"Jangan egois, Senja," potong Juan, sengaja memotong ucapan Senja dengan raut wajah seriusnya. "Ini juga sulit untuk Mas, tapi Mas nurunin ego demi kebaikan bersama. Seharusnya kamu lakuin itu juga karena terus menolak hanya akan menyakiti semua orang. Kamu mau ayah kenapa-napa?"

"Bunda mohon sama kamu, Nja."

Senja terdiam dengan perasaan dilema. Tapi ia tahu tak akan bisa menyanggah lagi.

"Aku mau nikah sama Mas Juan. Aku akan berusaha buat jagain cucu Ayah sama Bunda di Bandung."

"Kamu serius?" tanya Juan yang membuat Senja memberikan tatapan tajamnya pada sang kakak ipar.

"Apa aku kelihatan bercan—"

Belum selesai bicara, ponsel di saku baju Senja lebih dulu berdering, mengalihkan atensi semua orang. Gadis itu segera mengambil benda pipih tersebut dengan tergesa.

Detik berikutnya, kedua mata Senja membulat setelah nama sang kekasih terpampang di layar. Alih-alih menjawab panggilan, yang dilakukan Senja justru diam dengan perasaan gelisah dan hal tersebut disadari Juan.

"Telepon dari siapa, Nja?"

Spontan mengangkat pandangan dengan perasaan yang kaget, Senja bertanya, "Hah?"

"Itu telepon dari siapa? Kenapa nggak diangkat?"

Senja menelan ludah gugup. Tangan yang memegang ponsel itu berkeringat dingin. Ia tak berani menatap ayah dan ibu yang menatapnya penasaran, apalagi Juan juga melemparkan tatapan tajam yang membuat Senja merasa terintimidasi. 

Tapi tidak mungkin ia menjawab dengan jujur. Orang tuanya bisa marah besar jika mengetahui kekasihnya lah yang menelepon. 

"A-aku..." 

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Cacavip
Senja dan Juan resmi tamat ya, semua~ Terima kasih sudah membaca cerita ini dari awal hingga akhir...jangan lupa baca dua ceritaku yang lain : Suami Pengganti untuk Adara, sama Sebatas Pengantin Pengganti...
2024-02-09 13:05:49
1
user avatar
Zaid Zaza
Kerreen Bangeett! Rugi kalau nggak baca! izin promo ya Thor! Mampir yok di novel, "ROH KAISAR LEGENDARIS"
2024-02-07 15:37:42
0
user avatar
Cacavip
Gaes bab 146 jangan dibaca dulu ya, harusnya bab 145 dulu. Ini lagi diperbaiki
2023-12-28 14:21:30
0
user avatar
Cacavip
Bacanya bab 102 baru 103 ya guys, itu ketuker lagi pas terbit dan masih ditinjau setelah aku edit
2023-12-05 13:45:58
1
user avatar
Hamid Ahmad
aku suka cerita kk semangat KK,ceritanya sedih tapi bikin penasaran dan harus baca
2023-11-22 19:08:40
1
user avatar
Cacavip
Guys, itu bab 55 sama 56 ketuker urutannya. Jadi bacanya bab 55 dulu ya baru 56. Aku udah edit cuman belum lolos
2023-11-10 18:36:47
1
user avatar
Nengsih
seru kak ceritanya selalu bikin penasaran di setiap akhir babnya..semanfat kak eca buat nulisnya
2023-11-10 09:33:11
2
user avatar
Shena
Mantep banget berasa ikutan emosinya duhh rasanya kayak diaduk2 asliiiiij
2023-11-09 04:59:30
1
user avatar
Netty Kurnia
mantappp kak... cerita nya seruu.. I like it.. semangat ya nulisnya... cayo.... ...️...️...️
2023-10-29 22:51:01
1
user avatar
Irma
mantappppp sihhh novel satuu ini. bikin darting...️.... tapii bikin nagihh.........
2023-10-26 23:31:38
1
user avatar
Keisha Putri
ceritanya selalu berhasil mengaduk-aduk hatiku...semangat selalu y...
2023-10-26 21:30:45
1
user avatar
Nengsih
seneng banget aku sama ceritanya kak caca......semangat terus nulisnya.
2023-10-26 16:19:02
1
user avatar
Nengsih
selalu suka dengan ceritanya kak caca...semangat terus nulisnya
2023-10-26 16:16:43
1
user avatar
Nengsih
selalu suka dengan ceritanya kak
2023-10-26 16:15:26
1
user avatar
aisakurachan
uhuuyyy... udah ada yg baru selamat novel barunya Thor. semangat ya ;))
2023-10-16 16:56:23
1
  • 1
  • 2
195 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status