Share

Menghitung Detak Jantung ( 21+ )

Setelah berdamai, mereka melanjutkan dengan makan malam yang hanya diganti dengan sepotong roti dan segelas air mineral. Naima melihat mood Rangga mulai membaik, dia sudah kembali dengan raut konyol di wajahnya.

"Aku akan sangat terlambat besok, kau tau? Tempat persembunyianmu sangat terpencil, siapa yang membuat rumah ini?"

"Aku sendiri, dibantu sama Zaki, Ibu suka?"

"Sangat, aku juga ingin punya rumah pohon di dekat rumah, bisa kau buatkan?" tanya Naima penuh harap.

"Tentu saja, asalkan bayarannya cocok."

"Kau ternyata perhitungan, ya." Naima mendecakkan lidah.

"Bercanda, Bu." Rangga tersenyum konyol.

"Kapan mulai dikerjakan? Aku akan sediakan peralatan dan bahannya, kita bisa gunakan rumah pohon di dekat rumahku untuk belajar."

"Besok, boleh, sepulang dari kampus."

"Aku tidak sabar menunggunya." Naima menerawang, matanya berbinar bahagia. "Rangga...."

"Hm?"

"Malam hari kau tidur di mana?"

"Di bengkel teman lumayan jauh dari kampus, ke sini cuma buat menenangkan diri."

"Patah hati
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Mas Longgor
penuh intrlk bikin penasaran saja
goodnovel comment avatar
Killerspeedco Killerspeedco
cerita nya bgs
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status