Share

Hasutan

Masih bertahan dengan rasa sakitnya, Noura hanya bisa meludah ke depan, membuang darah yang mengalir ke mulutnya. Rasa sakit ini tidak seimbang dengan rasa sakit hatinya yang telah dicampakkan oleh Nader.

"Sekarang giliran kalian!" Rachel mempersilakan ketiga temannya untuk menganiaya musuh mereka.

Sasaran utama mereka tentu saja sama, yaitu wajah cantik Noura.

Brugh ... bragh ....

Setiap satu orang pun telah mendapatkan bagian masing-masing.

Kepala Noura semakin pusing saja. Hantaman dari ke empat wanita itu telah melumpuhkan pertahanannya. Di saat seperti itu, dia ternyata tidak bisa berdiam diri lagi.

Jika tubuhnya yang sudah matang saja tidak sanggup menerima penganiyaan, bagaimana dengan janin yang tidak bersalah dalam perutnya? Tiba-tiba Noura merasa buruk jika membiarkan calon bayinya ikut teraniaya.

Tepat ketika Rachel ingin menendang perutnya, Noura mulai melakukan perlawanan. Kedua tangannya menangkap kaki Rachel, dan dengan brutal mendorong wanita itu hingga terjungkal ke belakang.

"Beraninya kau!" murka Rachel berapi-api, lalu memberi perintah pada teman-temannya lagi. "Kita habisi dia sekarang juga."

Tiga wanita itu langsung menahan tubuh Noura.

Rachel yang sudah berdiri di hadapan Noura bersiap-siap memberi pelajaran baru. Akan tetapi, tindakannya tidak berjalan mulus.

Seorang tahanan wanita lainnya tiba-tiba datang dan mendorong tubuh Rachel. "Berhenti menyiksa Noura!"

"Tanti ...!" Rachel meneriaki ulah teman dekatnya itu. "Beraninya kau mengacau kegiatanku!"

"Aku tidak punya waktu untuk menjelaskannya." Tanti tidak memberikan alasan lebih lanjut lagi. Fokusnya tertuju pada kondisi tubuh Noura yang begitu menyedihkan. Dia pun berjongkok di depan wanita itu. "Ya ampun, Noura, kenapa kamu diam saja, kenapa tidak berteriak minta tolong?"

Noura sudah tidak berdaya. Dari wajahnya sudah bercucuran darah segar.

"Aku akan membawamu pergi, kamu harus segera mendapat pengobatan!" Tanti memapah tubuh Noura dan tidak peduli dengan teman-temannya yang tengah protes. "Bertahanlah, kamu sudah aman sekarang!"

Beruntung Tanti adalah salah satu narapidana yang disegani, jadi tidak ada yang berani menghalangi langkahnya.

Meskipun sempat membenci Noura, namun Tanti merasa iba setelah mendengarkan kisah wanita itu di malam sebelumnya. Penjelasan Noura tentang kisah hidupnya menggerakkan hati Tanti untuk membantu wanita malang itu.

Hari itu, Noura kembali mendapat penanganan dari seorang dokter wanita bernama Chelsea. Tidak hanya luka luar saja yang diperiksa, janin dalam kandungan Noura juga diperiksa secara detail.

"Beruntungnya anak dalam kandunganmu baik-baik saja," kata sang dokter dengan ekspresi yang campur aduk.

Noura hanya bisa diam membisu. Entah ini beruntung atau sebuah kesialan, dia sukar untuk membedakannya.

"Lain kali jangan mencari masalah dengan tahanan lain, terutama si preman Rachel itu!" lanjut Chelsea. Sebagai petugas kesehatan yang lumayan lama bertugas di penjara, dia sudah banyak paham tentang perangai para tahanan yang hobi membuat onar. "Lebih baik mengalah daripada terjadi masalah seperti ini. Ini benar-benar sangat berbahaya untuk ibu dan janin, bisa-bisa kamu dan anakmu mati konyol jika tidak segera mendapat bantuan."

Noura masih membeku, membiarkan dokter wanita di depannya mengoceh sesuka hati. Ketika luka di wajahnya telah usai diobati, Noura tiba-tiba mengingat Mike yang biasanya merawat dan juga telah menawarkan bantuan padanya.

'Kenapa bukan pria itu yang bertugas?' pikir Noura. Sepertinya, dia mulai merasa nyaman dengan Mike.

Mike telah diberitahu. Dengan tergesa-gesa dia menuju ruangan tempat Noura ditangani. Saat pertama kali melihat kondisi Noura, pria itu terkejut bukan main. Secara refleks, dia pun memeluk Noura dengan erat.

"Aku minta maaf, aku terlambat datang," ucap Mike sembari mendekap tubuh Noura. "Aku pernah berjanji akan menjadi pelindungmu, sekarang aku akan penuhi janji itu."

*

"Wanita itu ...!" Nader kian murka setelah menerima beberapa gambar Noura dengan pria lain. "Tidak hanya di luar saja, di dalam penjara pun dia berani melakukan perselingkuhan itu. Aku menyesal telah mempercayai wajah polosnya itu."

Nader mencengkram lembaran foto di tangannya hingga membentuk bulatan, lalu dengan beringas melemparkannya ke dalam tong sampah. "Lihat saja, aku pasti akan membalasmu, Noura Sarah, aku tidak akan bisa tenang sebelum membuat hidupmu menderita."

"Berhenti memikirkan wanita itu!" suara Heba terdengar dari belakang, membuat Nader berbalik seketika.

"Ibu ...!" sebut Nader pada wanita yang sangat dihormatinya itu.

"Lebih baik fokus pada pekerjaan dan juga masa depanmu, buang-buang waktu saja memikirkan wanita tidak tahu diri itu!" Heba menasihati lagi, seakan dia adalah orang yang paling peduli dengan hidup Nader.

Tidak perlu diberitahu, Nader juga memikirkan hal yang sama. Dia ingin menomorsatukan pekerjaan saat ini, namun wajah Noura selalu terlintas dalam benaknya. Saat berhadapan dengan Noura, Nader bisa bertindak kejam, tapi ketika sendirian, hatinya rapuh dan butuh sandaran. Dia masih sangat mencintai wanita itu.

Nader belum sepenuhnya sanggup melupakan Noura, tapi juga tidak bisa merelakan kepergian Aira yang disebabkan oleh Noura. Apalagi sang ibu sambung juga sempat celaka dan uang yang diduga diselundupkan Noura lumayan banyak.

Tidak mudah bagi Nader untuk menghilangkan kenangan yang pernah terjadi di antara mereka berdua. Akan tetapi, dalam masalah ini, Aira juga tersiksa dan akhirnya terbunuh di tangan Noura, yang pada akhirnya menimbulkan dendam di hati Nader.

Meski sudah banyak yang mengingatkan, hingga detik ini Nader belum mengambil keputusan terkait hukuman yang harus diterima Noura.

"Lebih baik lanjutkan pernikahan yang telah kamu rancang!" Heba masih mempengaruhi. Dia tidak akan pernah berhenti sebelum Noura dan Nader berpisah selamanya.

"Apa maksud Ibu?" Nader merasa bingung.

"Sudah banyak uang yang dikeluarkan untuk persiapan acara pernikahan kalian, sebaiknya kamu menikah saja!" Heba dengan lembut mendekati Nader. Seperti biasanya, berpura-pura menyayangi pria itu. "Tenang saja, ibu akan segera menemukan pengantin wanita yang cocok untukmu. Kamu boleh setuju atau pun menolak, itu hak kamu!"

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Liac Yulia
cerita nya seru, lanjut kan ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status