Share

Yang Dingin dan Jarang Senyum

“Bagaimana training-mu hari ini?” tanya Morgan, seraya menyangga kepalanya dengan sebelah lengan dan tubuh menghadap ke samping di atas ranjang. Ia menghadap Bianca yang baru saja keluar dari kamar mandi lalu duduk di depan kaca rias. Aroma manis sabun menguar, mengusik indera penciuman Morgan.

“Sangat baik. Ada mbak Sheril yang bantuin aku meriksa biodata pegawai biar aku nggak asing sama wajah mereka!” jawab Bianca sembari mengoles krim malam beraroma lemon di bagian wajahnya.

Bianca memutuskan untuk menyebunyikan fakta jika dirinya bertemu dengan Candra. Baginya itu tidak terlalu penting untuk menjadi bahan pembicaraan. Cukup dirinya saja yang terbawa emosi hingga harus bersembunyi di toilet untuk menangis dan menenangkan diri, tidak untuk menambah beban bagi Morgan.

“Sheril?” Morgan bangkit dan menghampiri Bianca. Tangannya meraih handuk kecil kering dan menggosokkannya pada rambut panjang Bianca yan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status