Share

16. Dua manusia buta

The wait is over

The time is now, so let's do it right

- - -

 

Rabu mendung. Gumpalan serat kapas di angkasa berulas warna kelabu. Menurut waktu, hari masih siang, lepas pukul 01:31. Namun langit tiada noktah lazuardi lagi. Mungkin matahari ingin rehat memanasi bumi. Siang ini saja, jangan selamanya. Terlalu bahaya. 

Katanya ingin bertemu, si Yusi itu, tapi Juna dibuat menunggu di suatu jalan beraspal yang lumayan jauh dengan pusat universitas. Bersandar pada sebatang pohon nan kering, Juna mengamati satu bangunan dominan kuning tempat Yusi menimba ilmu—yang seringkali pula membuat gadis itu kewalahan dengan mata kuliah dan antek-anteknya. 

Belum ada tanda-tanda presensi seseorang bermanik sipit yang keluar dari gedung. Juna menghela napas seraya melipat kedua tangan di depan dada. Memang benar, tidak ada perjanjian jika jalan itu menjadi tempat pertemuan awal. Tetapi, jam kuliah si adam selesai lebih cepat, ia pikir tidak ada

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status