Share

6. Will You Marry Me

Penulis: Nita Zuningsih
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-05 19:04:32

Dokter pribadi Kanaya datang, Kanaya disuntik dengan obat penenang dan kini dia sudah tertidur pulas. Alessia mengusap sisa-sisa air mata Kanaya, semakin dia melihat tangisannya semakin pula batin Alessia merasa tersiksa.

Samuel pun datang dengan panik, dia melihat keadaan istrinya yang bertambah kacau. Samuel menciumi wajah Kanaya dan mencium punggung tangannya.

"Pak Samuel, kita harus bicara," ucap dokter.

Bibi Lashira yang paham lalu menarik yang lain untuk keluar dari kamar termasuk Alessia, Alessia memandang wajah Samuel yang tidak menatapnya sama sekali. Wajah Samuel panik dan terus memandang Kanaya. Alessia tahu jika Samuel mengejarnya hanya demi nafsu yang tidak tersalurkan.

Alessia menuju ke kamarnya setelah seharian bekerja, Alessia memegang kepalanya yang nyeri akibat hantaman ke tembok. Bibi Lashira pun datang dan memberikan teh hangat untuknya.

"Ale, minum dulu!"

Alessia meminumnya dengan cepat.

"Tadi gimana dengan Pak Viktor? Ditanyai apa aja?"

Alessia meletakkan gelas itu dan menuliskan sesuatu di ponsel barunya. Bibi Lashira heran kenapa Alessia punya ponsel tersebut.

Alessia: Hanya sesi tanya jawab saja, aku tidak sabar untuk bisa bicara lagi.

"Ponsel itu dari mana?" tanya Bibi Lashira.

Alessia kaget, kenapa dia ceroboh mengeluarkan ponsel itu di depan bibinya. Tak mungkin juga jika dirinya memberitahu kalau ponsel itu pemberian majikan laki-lakinya.

"Dari mana?" tanya Bibi Lashira lagi.

Kamar Alessia terketuk, pembantu yang lain menyuruh Alessia membuatkan susu putih untuk Samuel. Bibi Lashira berdiri dan dia akan membuatkannya tapi rekannya itu bilang jika Alessia yang harus membuatnya. Alessia mengangguk dan berjalan keluar pintu, tangan Bibi Lashira memeganginya sampai Alessia terhenti.

"Kamu dan Pak Samuel tidak ada hubungan apapun, kan?" tanya Bibi Lashira.

Alessia kaget dan dia menggelengkan kepalanya.

"Huh! Apa yang aku pikirkan? Pak Samuel tidak mungkin tertarik denganmu juga. Kamu ini bisu, bodoh, tulalit juga. Oh ya, kakakmu batal menikah dan rencana akan pulang. Nyonya Kanaya berencana ingin menjodohkan kakakmu dan Pak Samuel."

Alessia sangat terkejut, kakaknya? Dia mengangguk paham dan lekas menuju ke dapur untuk membuatkan susu putih. Setelah selesai, dia masuk ke kamar Samuel dan Kanaya. Samuel belum berganti pakaian, wajahnya begitu sedih. Alessia mendekatinya, sebenarnya dia tidak tega dengan pria yang sebenarnya nampak rapuh tersebut.

"Alessia, bagaimana pengobatanmu dengan Dokter Viktor?" tanya Samuel.

Alessia menulis di ponselnya.

"Rupanya masih belum bisa bicara?" tanya Samuel.

Alessia: Jika Pak Samuel ingin saya jadi wanita normal hanya untuk kepuasan pribadi anda saja lebih baik saya bisu selamanya. Saya tidak ingin sembuh.

"Begitu?"

Alessia mengangguk.

Lagipula Pak Samuel juga akan menikah dengan kakakku. Batin Alessia.

"Apa aku harus bilang pada Kanaya jika kita ada hubungan spesial?" tanya Samuel menatap datar Alessia.

Alessia menulis : Kita hanya melakukannya satu kali saja dan saya anggap itu hanya sebuah kecelakaan karena Pak Samuel mabuk, mungkin saja Nyonya Kanaya memakluminya walau saya harus dibunuh sekalipun olehnya.

"Kecelakaan katamu?" tanya Samuel melepaskan kancing kemejanya lalu mendekatinya sampai wanita itu terpentok tembok.

Alessia menatap Kanaya yang masih terlelap di atas ranjangnya. Alessia terus menggeleng supaya Samuel tidak menyuruhnya melakukannya.

"Tunggu dulu! Kepalamu berdarah," ucap Samuel terkejut sambil mengusap darah Alessia yang mengalir melewati keningnya.

Samuel mengelap darah yang mengalir itu, Alessia pun baru sadar ternyata kepalanya terluka akibat dari benturan ke dinding. Samuel mencarikannya kotak obat dan memberinya obat merah.

"Kenapa kamu ceroboh sekali?" tanya Samuel panik.

Alessia tidak mungkin bilang jika Kanaya yang melakukan ini. Samuel terus mengobatinya, Alessia terdiam. Ini adalah kamar pribadi Samuel dan Kanaya, kenapa dia malah seperti ini dengan suami majikannya?

"Aku harap kamu bisa cepat berbicara supaya aku bisa enak jika berkomunikasi denganmu," ucap Samuel.

Darah sudah tidak mengalir lagi tapi Samuel tetap khawatir, dia hendak menelpon dokter tapi Alessia menggeleng. Dia mengaku tidak apa-apa dan lagi pula dirinya harus segera keluar dari sini sebelum bibinya sadar. Alessia berpamitan, tiba-tiba Samuel menggenggam tangannya.

"Aku tunggu pukul 1 pagi di ruanganku."

Alessia melepaskannya dan sekilas menatap Kanaya yang terlelap. Alessia lekas keluar dan kembali ke kamar pembantu tapi saat dia masuk ke arah dapur tiba-tiba seorang pembantu menyandung kakinya sehingga Alessia terjatuh di lantai.

"Kamu jangan cari muka depan Pak Samuel atau Nyonya Kanaya deh! Kamu ini anak baru dan juga mukamu itu jangan dibuat sok imut! Menjijikan!" ucap Ninuk, dia sama mudanya seperti Alessia.

Alessia bangun, kakinya sangat nyeri karena terkena lantai keramik cukup kuat. Dia tidak menggubris dan langsung masuk ke dalam kamarnya. Alessia merasa orang-orang di rumah ini sangat aneh sekali, sebenarnya apa yang mereka benci dari Alessia? Apakah kecantikan Alessia yang berparas bule sehingga mereka iri dan merasa tersaingi?

Tak berselang lama terdapat pesan masuk di ponsel barunya.

Pak Samuel: Jangan lupa buat alarm pukul 1 pagi!

Alessia: Saya berharap jika saya terbangun pukul 5 pagi saja.

Pak Samuel: Hahaha ... sudah berani padaku?

Alessia: Saya hanya anak kecil yang tidak tahu apa-apa.

Pak Samuel: Maka dari itu kamu sangat menggemaskan.

Alessia: Perhatikan istri anda dan bukannya malah mengirim pesan pada pembantu anda!

Pak Samuel: Aku tidak sabar untuk mencumbumu lagi.

Alessia tidak menggubrisnya, dia lekas mematikan data pada ponselnya dan segera mematikan lampu. Dia berharap bisa cepat keluar dari rumah ini, lama-kelamaan dia bisa gila karena tinggal dengan orang-orang gila yang ada di rumah besar tersebut.

Keesokan harinya.

"Kamu boleh menikah lagi asalkan dengan wanita pilihanku," ucap Kanaya.

Samuel mengusap wajahnya kasar, dia berdiri dan memperhatikan Kanaya dengan baik. Wanita pilihannya? Kanaya egois sekali.

"Jika aku punya wanita pilihanku sendiri bagaimana?" tanya Samuel.

"Tidak boleh, kau pasti mencintainya dan aku akan tersisihkan," jawab Kanaya.

"Lupakan untuk mencarikanku wanita baru lagi! Fokus saja pada kesembuhanmu!" ucap Samuel.

Samuel berjalan keluar dengan melewati Alessia, tangannya meremas tangan Alessia sekilas dan hanya dilihat oleh Richard.

Samuel keluar dan masuk ke dalam mobil, Samuel mengirim pesan pada Alessia dan Alessia membacanya.

Pak Samuel : Aku tunggu kamu di depan rumah. Masuklah ke dalam mobilku sebentar! Jika tidak mau maka aku akan membongkar rahasia kita. Sudah dengar sendiri kan ucapan Kanaya tadi? Kanaya hanya ingin aku menikah dengan wanita pilihannya. Kau bisa dibunuh olehnya jika ketahuan ada hubungan denganku.

Tak berselang lama Alessia datang, Richard membukakan pintu mobil untuknya. Alessia menoleh ke belakang seolah memastikan tidak ada yang melihatnya.

"Aman, Nona. Lebih aman lagi jika anda kabur dari sini dan jangan pernah menunjukan wajah memelas anda. Dasar wanita jalang yang berlagak menjadi korban!" ucap Richard tanpa melihat wajah Alessia.

Alessia tentu saja sedih mendengar ucapan Richard, dia lekas masuk dan Samuel sudah ada di dalam mobil. Richard duduk di depan lalu menyetir mobil meninggalkan rumah itu.

"Mau menikah denganku?" tanyaSamuel.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Terjerat Gairah Suami sang Nyonya   18. Gadis Unik

    Samuel masuk ke mobil lain lalu menuju ke mansion. Setelah sampai di mansion, Samuel mencari keberadaan Alessia yang ternyata sedang di kandang Coco. Alessia memberikan makanan berupa daging ayam yang sudah disiapkan oleh para penjaga."Alessia, bisa-bisanya kamu berlari meninggalkanku," ucap Samuel."Aku benci Samuel," jawab Alessia sambil memberikan daging pada Coco.Samuel mengelus kepala macannya, hanya Alessia yang mampu membuat Coco jinak. Biasanya Coco menyerang jika bertemu orang baru.Alessia mengelap tangannya pada kain setelah memberi makan. Tangannya melambai pada Coco lalu keluar dari kandangnya."Kamu belum menjawab lamaranku tadi," ucap Samuel."Aku belum menerimamu. Lamaran macam apa itu? Aku hampir mati ketakutan," jawab Alessia.Samuel yang gemas menggendongnya lalu menaiki tangga. Alessia malah mengingat saat dirinya terjun dari jendela kamar karena ada Kanaya. Kakinya saja belum sembuh, apakah dirinya disuruh melompat lagi dari jendela setinggi itu? Samuel sa

  • Terjerat Gairah Suami sang Nyonya   17. Lelucon Samuel Ga Lucu

    Alessia mengelap air matanya, dia sudah terlalu jauh melangkah bersama Samuel. Dia sudah nyaman dan ingin memiliki Samuel seutuhnya tapi dia harus sadar diri jika Samuel tak akan bisa dia miliki seutuhnya.Dokter Viktor hanya kasian dengan Alessia karena diperalat oleh Samuel dan lagi-lagi pasti ujungnya hanya sebagai pelampiasan seks."Kata Dokter Viktor saat itu aku harus kuat, bangkit dan membalas masa lalu dengan cara menjadi sosok yang cerdas dan berguna lalu kuasai keadaan," jawab Alessia menatap pria yang 12 tahun lebih tua darinya."Apa gara-gara perkataanku itu kamu malah menjadi seperti ini? Kamu salah tangkap, Alessia. Bukankah Kanaya baik padamu? Kenapa kamu malah membalas kebaikannya seperti itu?"Alessia menyadari jika Dokter Viktor menyalahkannya. Dokter Viktor masih tak paham jika Alessia selama ini tersiksa di rumah itu apalagi Kanaya sering memukulnya."Jadi aku yang s-salah?" tanya Alessia."Harusnya kamu bisa berpikir apakah itu salah atau tidak? Umur kamu sudah

  • Terjerat Gairah Suami sang Nyonya   16. Siapa Kamu?

    Terdengar suara bel rumah berbunyi, salah satu pembantu membukakan pintu dan dia terkejut saat Kakek dari Kanaya datang.Beliau masuk bersama istrinya, istrinya sendiri pun sudah sangat kesusahan untuk berjalan.Para pembantu kelabakan untuk membuat perjamuan dadakan. Samuel mendorong Kanaya menggunakan kursi roda untuk menemui kedua mertuanya."Kakek kenapa datang ke sini?" tanya Kanaya."Apa tidak boleh menemui cucu sendiri?""Biasanya mengabari."Kakek melihat ke penjuru ruangan, dia adalah orang yang perfeksionis bahkan dengan benda miring pun membuatnya kesal. Sampai suatu ketika dia melihat Alessia membawa sebaki minuman. Alessia mencoba tersenyum pada beliau tapi beliau menatapnya sinis."Siapa kamu?""Kakek, dia pengasuh baruku. Namanya Alessia. Dia lebih baik dari pengasuh-pengasuhku sebelumnya," jelas Kanaya.Kakek berdiri lalu memutari Alessia sembari menatap penampilannya dari atas sampai bawah. Alessia merasa sangat risih, dia hanya menunduk saja."Baguslah, semoga betah

  • Terjerat Gairah Suami sang Nyonya   15. Sangat Khawatir

    Alessia menggelengkan kepalanya."Tapi kenapa Samuel tadi sangat khawatir padamu? Aku sudah kenal dia sejak lama dan selalu dingin dengan wanita selain istrinya."Alessia menggeleng lagi bahkan tidak berani menatap Dokter Viktor. Dokter Viktor meminta maaf karena sudah lancang ikut campur urusan pribadinya. Mereka kini terdiam dan fokus pada pikiran masing-masing.Sesampainya di rumah sakit, Alessia di periksa dan ternyata hanya lebam dan akan sembuh kemudian hari. Kaki Alessia diperban dan dia diberikan resep untuk ditebus ke apotek.Dokter Viktor menahan Alessia, tetapi Alessia meminta untuk pulang saja. Untung hanya luka ringan sehingga dirinya tidak perlu dirawat inap. "Mau pulang? Di sini sebentar, ya? Ada hal yang ingin saya tanyakan pada kamu."Alessia memandang dokter tampan itu, sudah tiga bulan mereka kenal dan setiap kelas selalu berjumpa."Apa di rumah itu kamu diperlakukan dengan baik?" tanya Dokter Viktor."A-apa maksud dokter? Mereka b-baik padaku," jawab Alessia."

  • Terjerat Gairah Suami sang Nyonya   14. Aku Gak Hamil

    Alessia langsung bersimpuh di depan bibinya, dia meminta maaf sebesar-besarnya. Dia juga tak menyangka akan terjadi seperti ini. Bibi Lashira duduk di ranjang sembari mengusap wajahnya kasar. Beliau seolah menyesal karena sudah membesarkan Alessia."Jika sudah seperti ini bagaimana? Apa kamu hamil?" tanya Bibi Lashira.Alessia menggeleng. "A-aku g-gak hamil."Bibi Lashira tentu saja menangis pilu, anak yang dia besarkan padahal bukan anak kandungnya malah seperti itu. Alessia hanya bisa menunduk malu, dia menyesal sudah membuat bibinya sedih."Selama kamu tidak hamil lebih baik kamu pergi saja dari sini. Pak Samuel sudah mempunyai istri. Sebelum melakukannya harusnya kamu harus bisa berpikir jernih.""M-maaf."Bibi Lashira menampar wajah Alessia. Dia sangat kesal sekali dengan gadis dungu tersebut. Apapun yang terjadi perbuatan putrinya sangat memalukan."Sudahi semua ini dan bersikaplah tidak terjadi apa-apa! Jika Nyonya Kanaya tahu bukan hanya kamu saja yang mendapatkan masalah

  • Terjerat Gairah Suami sang Nyonya   13. Hampir Ketahuan

    Alessia tentu saja menjadi panik, dia ingin mencari tempat sembunyi yang aman tetapi tidak ada dan tidak mungkin juga dirinya bersembunyi di dalam kamar mandi. Alessia langsung tertuju ke jendela, dia membuka jendela yang langsung mengarah ke hutan lebat. Di bawah sana ternyata ada Richard yang membawa mobil. Richard menyuruhnya untuk lompat, Alessia tidak berani karena terlalu tinggi. Bisa-bisa kakinya patah jika salah ambil posisi terjatuh."Turun!"Alessia mendengar suara langkah kaki yang mendekat. Alessia semakin panik dan terlihat handel pintu mulai bergerak. Detak jantungnya semakin kencang, inikah akhirnya? Alessia kembali melihat ke arah bawah. Richard mengkodenya untuk segera melompat. Tak ada pilihan lain, Alessia segera melompat dan Richard yang ada di atas mobil menangkapnya. Hal itu tentu saja menimbulkan bunyi yang cukup keras."Suara apa itu?" tanya Kanaya yang sudah ada di kamar.Samuel menggendongnya ala bridal style dan lagi-lagi pria itu mudah sekali tenang ta

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status