Terjerat Gairah Suami sang Nyonya

Terjerat Gairah Suami sang Nyonya

By:  Nita Zuningsih  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
18Chapters
704views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Alessia tidak pernah menyangka akan masuk dalam perangkap gairah dari Samuel--suami nyonya lumpuh yang dirawatnya. Padahal, pernikahan pebisnis sukses itu tampak harmonis, tapi Samuel justru mengaku bahwa ia butuh sentuhan Alessia. Lantas, bagaimana bila sang Nyonya mengetahui hubungan panas keduanya?

View More
Terjerat Gairah Suami sang Nyonya Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
No Comments
18 Chapters
1. Mencari Sesuatu
"Mencari ini?"Alessia terlonjak kaget, di depannya sudah berdiri pria yang tadi sore memarahinya. Alessia membungkukkan badan berulang kali seolah meminta maaf."Kamu tidak bisa berbicara?" tanya Samuel. Alessia mengangguk dan Samuel langsung menyeringai. Pria itu menutup pintu dan menguncinya. Alesia pun bingung dan menjadi takut."Umur kamu berapa?" tanya Samuel yang mendekati Alessia. Alessia mundur perlahan sampai punggungnya terbentur tembok, Samuel semakin mendekat lalu mengusap pipi Alessia. Alessia ingin meminta tolong dengan cara berteriak tapi sayangnya dia tidak bisa berbicara. Tangan Alessia mencoba mendorongnya tapi Samuel malah mencengkeram kedua tangannya."Kamu menyebalkan ya? Mau aku hukum?" tanya Samuel.Alessia menggeleng, kepalanya mendekati dada Samuel dan menggigitnya. Samuel sangat kesakitan dan seketika melepaskan cengkramannya. Alessia lari ke arah pintu dan menggedor pintu berulang kali. Samuel tak hanya tinggal diam, dia menarik tubuh wanita itu menu
Read more
2. Menyembunyikan Kartu
Alessia dengan cepat masuk ke dalam kamarnya, pakaiannya terlihat biasa saja dan tertutup tapi apa ada yang salah? Dia tidak ada niat untuk menggoda Samuel. "Alessia?"Alessia menyembunyikan kartu itu di kantongnya dan menatap bibinya yang membuka pintu kamar."Kok di sini? Jangan tinggalkan Nyonya Kanaya sendirian! Cepat ke kamarnya sekarang!"Alessia mengangguk dan segera ke kamar Kanaya, saat masuk ke kamar majikannya dia melihat Samuel tengah mengobrol dengan Kanaya. Samuel mengusap kening istrinya sembari terus tersenyum."Hari ini tidak libur?" tanya Kanaya."No, ada hal yang harus aku cek dilapangan," jawab Samuel.Kanaya melihat Alessia. "Ale, masuklah! Ke mana saja?"Samuel tidak memperhatikan Alessia, dia terus menciumi tangan Kanaya. Alessia mendekat sementara Samuel langsung terbangun. Samuel berpamitan berangkat bekerja lalu mencium kening Kanaya. Dalam hati Alessia kenapa bisa seorang pria romantis seperti Samuel bisa berkhianat dengan istrinya sendiri padahal di dep
Read more
3. Mansion
Sore hari Samuel pulang lalu menemani Kanaya untuk berjalan sore menggunakan kursi roda. Wajah Samuel sangat tampan dengan brewok yang tipis tapi sesekali dia mencukurnya supaya nampak lebih muda.Alessia datang membawa permintaan Kanaya yaitu susu coklat panas dengan roti rasa coklat. Alessia tidak berani menatap Samuel dan tubuhnya begitu bergetar hebat."Kanaya, apa kamu kesusahan berkomunikasi dengan wanita bisu ini?" tanya Samuel.Alessia hanya berdiri mematung di samping Kanaya."Sangat kesusahan, jika mengajaknya curhat malah seperti mendongengkannya. Dia hanya manggut-manggut saja," jawab Kanaya.Samuel tersenyum kecil lalu berjongkok di depan Kanaya yang semakin hari semakin kurus saja."Aku akan membuatnya bisa bicara dengan terapi. Bagaimana? Semua ini untukmu supaya tidak kesulitan berkomunikasi dengan gadis bisu itu?" tanya Samuel pada Kanaya.Kanaya sangat setuju alangkah baiknya memang Alessia harus diterapi supaya bisa berbicara dengannya dan tak harus menulis jika i
Read more
4. Permainan
Alessia menghela nafas panjang, dia menutup pintunya lagi dan berjalan menghampiri Samuel. Samuel senang sekali ketika wanitanya mau menurut padanya. Alessia kini berdiri di samping Samuel dengan kepala yang menunduk."Baby, jangan diam saja! Duduklah di sini!"Alessia masih diam saja sambil meremas jemarinya. Samuel menarik tubuhnya sampai Alessia terjatuh dipangkuannya. Samuel memeluknya dari belakang dan membuka ponselnya. Pria itu membuka permainan yang ada di ponsel mahalnya. Alessia memperhatikan dengan kagum. Memang sebelumnya dia tidak pernah mempunyai ponsel pintar."Ada banyak game di sini. Ini game favoritku bermain tembak menembak."Samuel memainkannya sembari memangku Alessia, Alessia memperhatikan cara Samuel bermain, dia pun ikut tegang dibuatnya dan saat Samuel menang, Alessia menunjukan kegembiraannya dengan cara bertepuk tangan."Mudah, kan? Mau main?" tanya Samuel.Alessia mengangguk. Samuel mengajarinya, sepertinya sangat mudah untuk mengendalikan Alessia dan Sa
Read more
5. Frustasi
"Setelah ini pulanglah! Sopir akan mengantarmu pulang dan jangan lupa nanti malam temui aku di ruanganku!"Samuel berdiri, dia meninggalkan meja makan serta asistennya mengikutinya. Alessia mengepalkan tangan, ingin sekali melempar gelas di depannya pada Samuel. Alessia pun langsung berlari kabur, Samuel yang melihatnya hanya diam. Alessia terus berlari membelah hutan tanpa henti. Entah apa yang dipikirkan tapi tujuannya hanya ingin pergi dari Samuel. Alessia tiba-tiba saja mendengar sebuah bunyi pistol.DOR!Alessia kaget dan seketika terhenti sampai suatu ketika asisten Samuel menodongkan pistol ke arahnya."Ketika Pak Samuel memerintahkanmu untuk pulang maka kamu tidak boleh membantahnya."Samuel hanya melihat dari kejauhan saja dengan tatapan datar. Sisi manis Samuel sudah hilang karena Alessia terus saja memberontak.Sebenarnya siapa Samuel dan orang-orang tersebut? Kenapa mereka punya senjata api? Alessia semakin tertekan, dia mendekat ke arah pistol itu berdiri tepat di depa
Read more
6. Will You Marry Me
Dokter pribadi Kanaya datang, Kanaya disuntik dengan obat penenang dan kini dia sudah tertidur pulas. Alessia mengusap sisa-sisa air mata Kanaya, semakin dia melihat tangisannya semakin pula batin Alessia merasa tersiksa.Samuel pun datang dengan panik, dia melihat keadaan istrinya yang bertambah kacau. Samuel menciumi wajah Kanaya dan mencium punggung tangannya."Pak Samuel, kita harus bicara," ucap dokter.Bibi Lashira yang paham lalu menarik yang lain untuk keluar dari kamar termasuk Alessia, Alessia memandang wajah Samuel yang tidak menatapnya sama sekali. Wajah Samuel panik dan terus memandang Kanaya. Alessia tahu jika Samuel mengejarnya hanya demi nafsu yang tidak tersalurkan.Alessia menuju ke kamarnya setelah seharian bekerja, Alessia memegang kepalanya yang nyeri akibat hantaman ke tembok. Bibi Lashira pun datang dan memberikan teh hangat untuknya."Ale, minum dulu!"Alessia meminumnya dengan cepat."Tadi gimana dengan Pak Viktor? Ditanyai apa aja?"Alessia meletakkan gelas i
Read more
7. Kau Milikku
Seorang pria berjas rapi masuk ke kamar Kanaya, Kanaya tersenyum senang."Samuel sudah berangkat bekerja?""Iya, kenapa baru datang? Aku merindukanmu, Daniel."Daniel mengecup bibir Kanaya.Cup!"Ceraikan Samuel! Aku akan menikahimu apapun kondisimu saat ini."Kanaya menggeleng, dia tidak bisa menceraikan Samuel begitu saja karena pria itu adalah prioritas utamanya. Daniel nampaknya sangat kecewa tak dapat dipungkiri lagi mereka sama-sama saling merindukan. Tangan Daniel mengelus kepala Kanaya lalu menyusup ke baju wanita itu. Kanaya berusaha untuk duduk, dia mengecup leher Daniel begitu dalam. Sesapan demi sesapan hingga menimbulkan bercak merah pada leher pria tampan itu. De_sahan mulai terdengar satu sama lain, Daniel melancarkan ciumannya secara bergantian dari atas sampai bawah."Kanaya, love you," ucap Daniel."Uh... love you too," jawab Kanaya.Di sisi lain.Samuel tak menurunkan Alessia, mobilnya terus melaju membelah kota metropolitan ini. Alessia tentunya semakin pani
Read more
8. Kita Sudahi Saja!
"Istirahat 15 menit setelah itu ronde kedua."Alessia menggeleng, dia sudah cukup lelah bercinta. Tenaga Samuel sangat besar bahkan rasanya bagian tersempit milik Alessia terluka akibat gesekan yang brutal.Samuel mengenakan handuk kimono, dia membuka pesan dari bawahannya.Pesuruh: Bos, kapal hari ini akan datang jam 12 malam.Samuel tersenyum menyeringai.Samuel: Baiklah. Pastikan semuanya aman!Samuel menyimpan ponselnya dan menatap Alessia yang sudah mengenakan pakaiannya. Dia sangat senang sugar baby-nya sudah patuh dan tidak banyak memberontak.Samuel menarik kepala Alessia lalu mencium bibirnya dengan lembut. Sekali lagi, mereka menuntaskan ciuman yang sempat terputus-putus. Alessia memegang punggung Samuel tetapi seketika dia mendorongnya.Alessia menggelengkan kepalanya, dia memeluk dadanya dengan erat karena merasa ini salah.Alessia menulis sesuatu pada ponselnya: Sebelum terlambat kita sudahi saja!"Kenapa? Bukannya kita sudah terlanjur seperti ini?"Alessia: Aku tidak ing
Read more
9. Tak Paham
"Kanaya masih membawa pria itu datang ke rumah? Biarkan saja! Aku ingin tahu seberapa mereka menantangku."Alessia masih tak paham apa yang dipikirkan oleh Samuel. Kenapa membiarkan Kanaya seperti itu?"Aku sudah berusaha setia selama 8 tahun tapi dia tak kunjung berubah. Bukan salahku jika aku juga selingkuh."Samuel menggigit liar dada Alessia sampai menimbulkan tanda merah yang banyak. Alessia yang merasa Samuel bisa melindunginya hanya mengikuti permainan ini walau dia tahu kematian ada di depan mata jika Kanaya sampai tahu."S-samuel tahu, kenapa d-diam?" tanya Alessia."Karena aku masih membutuhkannya," jawab Samuel."A-aku h-hanya pelampiasan?" tanya Alessia.Samuel hanya diam saja, Alessia langsung turun dari pangkuannya.Samuel sadar jika Alessia marah kepadanya."Alessia, sepertinya kamu sudah cinta padaku?"Alessia menoleh padanya. "S-saya h-hanya menikmati dosa terindah ini karena s-sejak k-kecil saya tidak pernah merasakan k-kebahagiaan. S-saya benci dengan o--orang s-sek
Read more
10. Kamu Milikku
"Alessia, apapun yang membuat kamu nyaman belum tentu bisa kamu dapatkan apalagi itu milik orang lain," ucap Dokter Viktor."A-apa m-maksud dokter?"Alessia hanya terdiam, ia sadar bahwa mengharapkan Samuel adalah suatu hal yang salah. Akan tetapi Alessia merasa aman karena Samuel baik untuknya dan selalu berpihak padanya.Dokter Viktor memandang Alessia yang termenung sembari tanganya bergetar ketika memegang bolpoin."Alessia, ayo kita ke rumah sakit! Kamu harus diperiksa oleh dokter THT dulu."Alessia mengangguk, dia izin untuk mandi sebentar dan Dokter Viktor menemui Samuel yang sedang berbincang dengan Kanaya di ruang keluarga.Dokter Viktor dan Kanaya sudah kenal sejak lama maka dari itu Dokter Viktor sangat santai ketika berbicara dengan Samuel."Sudah selesaikah?" tanya Kanaya."Belum, Alessia harus aku bawa ke rumah sakit sebentar. Aku akan membawanya pulang lagi," jawab Dokter Viktor.Alessia mandi secepat kilat tapi wajahnya yang cantik tanpa berdandan membuat kedua pria it
Read more
DMCA.com Protection Status