Share

Kenyataan Terkuak

“Sebenarnya aku sangat tidak tega melihat cucuku sedih seperti kemarin, tapi inilah satu – satunya cara untuk mempertemukan mereka kembali.”

Di suatu tempat persembunyian. Suara terkikik dari pasangan tua benar – benar memenuhi sekitar rumah pondok. Keduanya saling mencerita pelbagai hal yang belakangan terjadi. Terutama Mr. Thamlin yang nyaris tak bisa menahan kekehan ringan di ujung tenggorokan.

“Aku ingin tertawa saat Deu bicara seperti anak kecil. Terisak sangat dalam saat membangunkanmu, tapi kau benar, dia sangat kasihan.”

Mr. Thamlin memukul pangkuan sendiri. Membayangkan saat – saat di mana Deu mendekap pinggiran peti mati. Lagi – lagi dia didesak tawa tertahan hingga Daisy harus memukul kakinya.

“Jangan terlalu keras. Jika ada yang melihatku di sini bagaimana?” tanya Daisy sambil melirik sekitar. Mereka memang telah sepakat merencanakan kematian yang direkayasa ini. Daisy mencium aroma kebohongan Deu; saat cucunya itu sedang melakukan panggilan suara bersama
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Susi_miu
Sekarang dah lega, Kak. Hehe.
goodnovel comment avatar
Susi_miu
Ikuti terus Harger dan Deu, Kak. Hehe.
goodnovel comment avatar
Cik Ain
semalam frust tau thor.. huwahhh..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status