Share

29. Nostalgia

Langit tampak bersih. Hanya awan-awan tipis yang terlihat dari jendela pesawat. Visibilitas ke arah bawah tampak jelas. Pesawat sudah menurunkan ketinggian sejak beberapa saat sebelumnya. Saat itu bandara internasional Juanda sudah terlihat jelas. Tak lama berselang, pesawat mendarat dengan mulus.

Arya menyebut nama salah satu hotel di sekitar daerah Tunjungan ketika sopir taksi membawanya dari bandara. Sepanjang perjalanan, Arya dan sopir itu ngobrol tentang Surabaya yang sudah banyak berubah dibandingkan saat Arya terakhir ke sana. Sudah cukup lama Arya tidak ke kota penuh kenangan itu. Pandangannya melihat-lihat ke kiri dan kanan jalan sambil berusaha mengingat-ingat tempat-tempat yang pernah dikunjunginya dulu.

"Maaf, Pak. Kita sudah hampir sampai di hotel," kata si sopir dengan sopan.

"Oh ... iya," jawab Arya sambil melihat-lihat ke kanan dan kiri mencari-cari gedung hotel yang dia tuju.

Arya sengaja memesan kamar di hotel tersebut dan meminta kamar

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status