Share

Penderitaan yang Runtuh

“Mas gak ke Mbak Cilla?” tanya Vika sesaat sampai rumah.

Bastian hanya diam tidak menjawab perkataan sang adik. Vika pagi ini berlatih berjalan sendirian hingga ke rumah Bastian. Jika biasanya dirinya menggunakan dua kruk, kini ia mencoba menggunakan satu kruk saja.

“Mas tuh gak boleh tauk diamin istri sendiri. Apa gak pengen bikin keponakan lagi buat aku?” goda Vika membuat Bastian berdecak kesal.

“Ck, apa sih Ubi Cilembu! Harusnya aku yang tanya, kamu kan habis ketemu keluarganya Danilo. Gimana rencana pernikahan kalian?”

Vika menyipitkan mata, seakan tahu dengan jelas. Bastian mengalihkan pembicaraan.

“Gak usah ngalihin topik deh, Mas.”

“Ubi, aku cuma gak mau bahas kopi. Dia benar-benar gak mau sama aku. Bahkan sekarang lagi dekat sama pengusaha restoran itu.”

“Oh, masalahnya cemburu nih?” tebak Vika tepat. “Astaghfirullah Mas Bas, Mas sama mbak Cilla tuh udah dewasa kalik. Masa iya kayak anak ABG labil gitu.”

“Aku ngomong kenyataan, dia lagi pdkt sama pemilik restoran yang di deka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status