Beranda / Romansa / Terjerat Pesona Istriku / 11 - Aku Mencintaimu

Share

11 - Aku Mencintaimu

Penulis: Sofia Saarah
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-22 21:40:02

Suasana sepanjang perjalanan pulang benar-benar sunyi. Hanya suara mesin mobil dan hembusan AC yang menemani. Sherine duduk menatap jendela, rahangnya mengeras, matanya tak berkedip, menyimpan amarah dan luka yang belum sempat diredam.

Sementara Dewa mencuri-curi pandang ke arahnya, jari-jarinya menggenggam erat setir. Ada penyesalan yang menggantung di dadanya. Tapi semua terlalu cepat terjadi, terlalu tajam untuk dijelaskan.

Setibanya di rumah, Sherine turun lebih dulu, langkahnya cepat dan penuh amarah. Dewa turun kemudian, menyusul. Ia menutup pintu mobil pelan, tapi berat. Seolah beban emosinya ikut jatuh bersamaan.

“Sherine, tunggu...” Suaranya terengah. Ia menarik napas, lalu mempercepat langkah.

Sherine tidak menjawab. Ia membuka pintu rumah dengan kasar dan langsung berjalan menuju tangga.

Dewa tak bisa tinggal diam. Ia mengejarnya dan meraih pergelangan tangan Sherine. Hangat. Bergetar.

“Sherine, dengarkan dulu. Kamu salah paham.”

Sherine menepis tangan Dewa dengan ka
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Terjerat Pesona Istriku   26. Aku Sangat Mencintaimu

    Kesadaran langsung menghantam Dewa. Tangannya bergetar, matanya membelalak ngeri pada apa yang baru saja ia lakukan. “Sherine… sayang… maafkan aku,” suaranya parau, penuh penyesalan. Ia meraih wajah istrinya, namun Sherine menepis kasar, semakin tersedu.Dewa jatuh terduduk di sisi ranjang, kedua tangannya menutup wajahnya sendiri. “Apa yang sudah kulakukan… Tuhan…” gumamnya, suaranya bergetar. Hatinya sesak, seakan seribu duri menusuk sekaligus.Ia menoleh lagi, memandang Sherine yang kini meringkuk di ujung ranjang, memeluk dirinya sendiri, seolah berusaha melindungi dari pria yang seharusnya menjadi pelindungnya. Rasa bersalah merambat di dada Dewa, lebih menyakitkan daripada tamparan manapun.Dewa meraih tangan Sherine perlahan, takut ditolak lagi. Jemarinya bergetar saat menyentuh kulit halus istrinya. “Maafkan aku, Sherine… aku kehilangan kendali. Aku tidak seharusnya menyakitimu… aku…” suaranya tercekat, hampir tak terdengar.Namun Sherine tetap menangis, tubuhnya bergetar m

  • Terjerat Pesona Istriku   25. Tamparan Menyakitkan

    Sherine menatap layar ponselnya yang masih penuh dengan pesan Johan, Luna, dan Yummi. Air matanya belum kering, tapi gengsi menahannya untuk terlihat lemah. Ia menarik napas panjang, lalu mengetik perlahan.Sherine:“Aku baik-baik saja. Jangan khawatir. Itu cuma urusan kantor, mungkin kebetulan.”Pesan terkirim.Beberapa detik kemudian Johan membalas:“Sher… kamu gak harus pura-pura kuat di depan kita. Kalau mau cerita, kami siap dengerin.”Luna menimpali cepat:“Iya, Sher. Gak usah sok tabah. Aku aja yang cuma temen ikut sakit lihat gosip itu. Apalagi kalian baru satu bulan menikah”Yummi menambahkan:“Kamu berhak marah, kamu berhak cemburu. Jangan pendam sendiri.”Sherine menutup ponselnya erat-erat, air matanya kembali tumpah. Pikiranya terus berputar diantara:Berhak marah? Berhak cemburu? Aku hanya istri yang di bayar untuk menunggu, aku hanya istri kontraknya?Di luar, malam semakin larut. Tapi hati Sherine tak kunjung tenang, seakan tersiksa oleh bayangan suaminya yang mungkin

  • Terjerat Pesona Istriku   24. Gosip Dewa

    Rama menutup pintu ruangan rapat pelan. Wajahnya tegang, ia menunduk sebelum akhirnya membuka suara. “Pak… ada hal yang harus saya sampaikan,” ucapnya hati-hati.Dewa mendongak dari balik meja kerjanya. “Apa?” suaranya berat, penuh tekanan.“Gosip tentang Bapak… dan Mbak Veneza. Seluruh kantor sudah tahu beliau datang dan masuk ke ruangan Bapak. Mereka bilang… Bapak masih menjalin hubungan dengannya.”Suara kursi berdecit saat Dewa berdiri dengan kasar. “Sialan!” bentaknya sambil menghantam meja dengan telapak tangan. “Padahal aku sudah menjelaskan padanya, kenapa dia harus muncul seenaknya di sini!”Rama menunduk semakin dalam, tak berani menatap. “Saya khawatir gosip ini bisa keluar, Pak. Semua orang di kantor sudah mengetahui tentang gosip ini. Mereka turut prihatin pada Bu Sherine”Nama istrinya disebut, dada Dewa makin sesak. Ia meraih ponselnya, menekan nama Veneza dengan jari bergetar karena amarah.Di apartemennya, Veneza terduduk dengan mata sembab. Marry berusaha menenangka

  • Terjerat Pesona Istriku   23. Kehadiran Veneza

    Dewa baru saja melangkah masuk ke lobby Hadisetyo Global Corp. Sosoknya, dengan setelan jas hitam elegan dan aura wibawa yang begitu kuat, berhasil membuat semua mata karyawan yang berpapasan menoleh kagum. Seperti biasa, ia adalah sosok yang mempesona dan berkarisma.Namun langkahnya terhenti ketika sekretaris pribadinya, Maya, menghampiri dengan wajah canggung.“Pak… maaf mengganggu, tadi ada tamu yang bersikeras ingin menunggu di ruangan Bapak,” ucapnya hati-hati.Dewa mengernyit. “Tamu? Siapa?”Maya menelan ludah. “Mbak Veneza Manova.”Darah Dewa seketika berdesir deras. “APA?!” serunya, hingga beberapa karyawan yang lewat menoleh dengan penasaran. Ia langsung bergegas menaiki lift, wajahnya tegang.Begitu pintu ruangannya terbuka, matanya membelalak. Di sana berdiri seorang wanita dengan gaun hitam yang begitu ketat, elegan, dan sensual—Veneza. Rambutnya tergerai indah, wajahnya tersenyum penuh gairah.“Sayang!!!” seru Veneza sambil setengah berlari menghampiri, lalu melingkarkan

  • Terjerat Pesona Istriku   22. Telah Dimiliki Sepenuhnya

    Dewa menunduk lebih dekat, wajahnya berhenti sejenak di antara kedua paha istrinya yang telah ia renggangkan dengan paksa namun hati-hati. Sherine menggeliat, kedua tangannya menahan dada bidang Dewa, namun usahanya seolah tak berarti di hadapan hasrat yang sudah menguasai pria itu.Dengan satu gerakan mantap, Dewa merobek pakaian penghalang yang masih menutupinya. Kain tipis itu ia lempar begitu saja ke lantai, tersisa tubuh Sherine yang bergetar malu dalam balutan cahaya lampu kamar yang temaram.Dewa menghela napas panjang, seakan ingin menenangkan diri—namun justru semakin dalam ia tenggelam pada pesona istrinya. Pandangannya jatuh pada keindahan yang paling rahasia, lembut, tersembunyi, dan suci. “Indah sekali…” bisiknya lirih, hampir seperti doa.Sherine menggigit bibir, menahan debar yang kian tak terkendali. “Pak Dewa… jangan…” suaranya pecah, setengah tangis, setengah memohon.Tapi Dewa sudah tak bisa berhenti. Ia menunduk, bibir dan lidahnya menyentuh lembut bagian yang membu

  • Terjerat Pesona Istriku   21. Terpaksa

    Dewa bangkit dari sofa bed, langkahnya berat tapi cepat, seolah ada magnet kuat yang menariknya pada sosok Sherine di ambang pintu kamar mandi. Tatapannya panas, sorot matanya penuh hasrat yang tak lagi bisa ia sembunyikan.Sherine mundur selangkah, tubuhnya refleks menegang. “P…Pak, jangan…” suaranya lirih, namun suaminya justru semakin mendekat.Dalam sekejap, tangan kokoh Dewa meraih pergelangan tangan Sherine dan menariknya masuk ke dalam dekapannya. Napas keduanya beradu, Sherine bisa merasakan dada Dewa yang bergetar kencang menempel di tubuhnya.“Pak Dewa!!” teriak Sherine kaget, matanya membelalak, mencoba melepaskan diri.Namun Dewa hanya menatapnya lekat-lekat, tatapan yang tak pernah ia lihat sebelumnya. Tatapan seorang pria yang sedang berperang dengan dirinya sendiri—antara menahan atau melepaskan semua keinginan yang membara.Udara kamar itu seakan mendidih, dan malam pun baru saja dimulai.Malam itu, Dewa bukan lagi Dewa yang biasanya. Ada sesuatu dalam dirinya yang seo

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status