Home / Romansa / Terjerat Pesona Istriku / 19. Dia Tidak Mencintaiku

Share

19. Dia Tidak Mencintaiku

Author: Sofia Saarah
last update Last Updated: 2025-09-14 23:57:22

“Dewa!!” suara Thamara menggelegar dari ambang pintu dapur. Suasana hening seketika. Sherine yang menunduk dengan air mata berderai sontak terlonjak, sementara Dewa membeku di tempatnya.

Thamara melangkah masuk, pandangannya tajam namun penuh khawatir. Ia mendekat lalu menatap putranya dan menantunya bergantian. “Apa yang terjadi di sini?”

Sherine buru-buru mengusap matanya, mencoba menutupi tangisnya. “Tidak, Ma… tidak ada apa-apa.” Suaranya bergetar. Ia berusaha tersenyum, tapi senyum itu tampak lebih mirip topeng rapuh.

“Kenapa Sherine? Kenapa kamu menangis?” Thamara tak puas dengan jawaban singkat.

Sherine menunduk. “Aku… aku ke atas dulu, Ma,” ucapnya cepat, lalu bergegas meninggalkan dapur. Punggungnya terlihat begitu lemah saat menaiki tangga.

Dewa hanya bisa menatap kepergian istrinya, rasa bersalah makin menyesakkan dada.

“Dewa,” Thamara menoleh pada putranya, suaranya melembut, “kalian bertengkar?”

“Iya, Ma,” jawab Dewa jujur, nadanya berat. “Biasa, masalah suami istri.”

Tha
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Terjerat Pesona Istriku   25. Tamparan Menyakitkan

    Sherine menatap layar ponselnya yang masih penuh dengan pesan Johan, Luna, dan Yummi. Air matanya belum kering, tapi gengsi menahannya untuk terlihat lemah. Ia menarik napas panjang, lalu mengetik perlahan.Sherine:“Aku baik-baik saja. Jangan khawatir. Itu cuma urusan kantor, mungkin kebetulan.”Pesan terkirim.Beberapa detik kemudian Johan membalas:“Sher… kamu gak harus pura-pura kuat di depan kita. Kalau mau cerita, kami siap dengerin.”Luna menimpali cepat:“Iya, Sher. Gak usah sok tabah. Aku aja yang cuma temen ikut sakit lihat gosip itu. Apalagi kalian baru satu bulan menikah”Yummi menambahkan:“Kamu berhak marah, kamu berhak cemburu. Jangan pendam sendiri.”Sherine menutup ponselnya erat-erat, air matanya kembali tumpah. Pikiranya terus berputar diantara:Berhak marah? Berhak cemburu? Aku hanya istri yang di bayar untuk menunggu, aku hanya istri kontraknya?Di luar, malam semakin larut. Tapi hati Sherine tak kunjung tenang, seakan tersiksa oleh bayangan suaminya yang mungkin

  • Terjerat Pesona Istriku   24. Gosip Dewa

    Rama menutup pintu ruangan rapat pelan. Wajahnya tegang, ia menunduk sebelum akhirnya membuka suara. “Pak… ada hal yang harus saya sampaikan,” ucapnya hati-hati.Dewa mendongak dari balik meja kerjanya. “Apa?” suaranya berat, penuh tekanan.“Gosip tentang Bapak… dan Mbak Veneza. Seluruh kantor sudah tahu beliau datang dan masuk ke ruangan Bapak. Mereka bilang… Bapak masih menjalin hubungan dengannya.”Suara kursi berdecit saat Dewa berdiri dengan kasar. “Sialan!” bentaknya sambil menghantam meja dengan telapak tangan. “Padahal aku sudah menjelaskan padanya, kenapa dia harus muncul seenaknya di sini!”Rama menunduk semakin dalam, tak berani menatap. “Saya khawatir gosip ini bisa keluar, Pak. Semua orang di kantor sudah mengetahui tentang gosip ini. Mereka turut prihatin pada Bu Sherine”Nama istrinya disebut, dada Dewa makin sesak. Ia meraih ponselnya, menekan nama Veneza dengan jari bergetar karena amarah.Di apartemennya, Veneza terduduk dengan mata sembab. Marry berusaha menenangka

  • Terjerat Pesona Istriku   23. Kehadiran Veneza

    Dewa baru saja melangkah masuk ke lobby Hadisetyo Global Corp. Sosoknya, dengan setelan jas hitam elegan dan aura wibawa yang begitu kuat, berhasil membuat semua mata karyawan yang berpapasan menoleh kagum. Seperti biasa, ia adalah sosok yang mempesona dan berkarisma.Namun langkahnya terhenti ketika sekretaris pribadinya, Maya, menghampiri dengan wajah canggung.“Pak… maaf mengganggu, tadi ada tamu yang bersikeras ingin menunggu di ruangan Bapak,” ucapnya hati-hati.Dewa mengernyit. “Tamu? Siapa?”Maya menelan ludah. “Mbak Veneza Manova.”Darah Dewa seketika berdesir deras. “APA?!” serunya, hingga beberapa karyawan yang lewat menoleh dengan penasaran. Ia langsung bergegas menaiki lift, wajahnya tegang.Begitu pintu ruangannya terbuka, matanya membelalak. Di sana berdiri seorang wanita dengan gaun hitam yang begitu ketat, elegan, dan sensual—Veneza. Rambutnya tergerai indah, wajahnya tersenyum penuh gairah.“Sayang!!!” seru Veneza sambil setengah berlari menghampiri, lalu melingkarkan

  • Terjerat Pesona Istriku   22. Telah Dimiliki Sepenuhnya

    Dewa menunduk lebih dekat, wajahnya berhenti sejenak di antara kedua paha istrinya yang telah ia renggangkan dengan paksa namun hati-hati. Sherine menggeliat, kedua tangannya menahan dada bidang Dewa, namun usahanya seolah tak berarti di hadapan hasrat yang sudah menguasai pria itu.Dengan satu gerakan mantap, Dewa merobek pakaian penghalang yang masih menutupinya. Kain tipis itu ia lempar begitu saja ke lantai, tersisa tubuh Sherine yang bergetar malu dalam balutan cahaya lampu kamar yang temaram.Dewa menghela napas panjang, seakan ingin menenangkan diri—namun justru semakin dalam ia tenggelam pada pesona istrinya. Pandangannya jatuh pada keindahan yang paling rahasia, lembut, tersembunyi, dan suci. “Indah sekali…” bisiknya lirih, hampir seperti doa.Sherine menggigit bibir, menahan debar yang kian tak terkendali. “Pak Dewa… jangan…” suaranya pecah, setengah tangis, setengah memohon.Tapi Dewa sudah tak bisa berhenti. Ia menunduk, bibir dan lidahnya menyentuh lembut bagian yang membu

  • Terjerat Pesona Istriku   21. Terpaksa

    Dewa bangkit dari sofa bed, langkahnya berat tapi cepat, seolah ada magnet kuat yang menariknya pada sosok Sherine di ambang pintu kamar mandi. Tatapannya panas, sorot matanya penuh hasrat yang tak lagi bisa ia sembunyikan.Sherine mundur selangkah, tubuhnya refleks menegang. “P…Pak, jangan…” suaranya lirih, namun suaminya justru semakin mendekat.Dalam sekejap, tangan kokoh Dewa meraih pergelangan tangan Sherine dan menariknya masuk ke dalam dekapannya. Napas keduanya beradu, Sherine bisa merasakan dada Dewa yang bergetar kencang menempel di tubuhnya.“Pak Dewa!!” teriak Sherine kaget, matanya membelalak, mencoba melepaskan diri.Namun Dewa hanya menatapnya lekat-lekat, tatapan yang tak pernah ia lihat sebelumnya. Tatapan seorang pria yang sedang berperang dengan dirinya sendiri—antara menahan atau melepaskan semua keinginan yang membara.Udara kamar itu seakan mendidih, dan malam pun baru saja dimulai.Malam itu, Dewa bukan lagi Dewa yang biasanya. Ada sesuatu dalam dirinya yang seo

  • Terjerat Pesona Istriku   20. Ramuan Rahasia Mama

    Dewa melangkah gontai menuju kamarnya. Begitu pintu tertutup, ia merebahkan tubuhnya di atas kasur empuk itu. Tangannya mengelus pelan sprei putih bersih, seolah mencari ketenangan. Namun bukannya tenang, pikirannya justru dipenuhi bayangan Sherine.Ingatan tentang malam sebelumnya kembali menyeruak—tatapan mata Sherine, kulitnya yang lembut, dan gairah yang tak bisa ia tahan. Dewa menutup mata rapat-rapat, berusaha mengusir bayangan itu, tapi justru semakin jelas.“Sherine…” desahnya lirih. Tubuhnya menegang. Keinginan itu datang lagi, membakar setiap urat nadinya. Laki-laki mana yang bisa menahan diri dengan istri secantik itu? pikirnya getir. Ia menghela napas panjang, berusaha menenangkan diri.Namun pada akhirnya, ia goyah. Dewa bangkit cepat, mengambil handuk, lalu masuk ke kamar mandi. Air dingin mengalir deras membasahi tubuhnya, seolah mencoba meredam api yang membakar dalam dirinya. Setelah membersihkan diri, ia berdiri di depan cermin, menatap wajahnya sendiri.“Tenang, Dewa

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status