Home / Romansa / Terjerat Pesona Mama Temanku / Bab 13 Dibalik lamaran, tersimpan perasaan

Share

Bab 13 Dibalik lamaran, tersimpan perasaan

Author: Risya Petrova
last update Last Updated: 2025-05-26 21:51:26

Esok paginya, suasana kamar kos Adit terasa sepi. Matahari masih malu-malu menampakkan sinarnya, dan Adit baru saja selesai mandi.

Pikirannya masih melayang ke bayangan Sarah, hingga suara ponselnya tiba-tiba berdering, memecah keheningan pagi.

Nama "Sarah" tertera di layar, dan tanpa berpikir panjang, Adit buru-buru keluar dari kamar mandi, padahal tadi lagi asyik main sabun sembari bayangin Tante Sarah yang sudah membuat hari-hari kini selalu memikirkannya.

Adit bergegas mengambil ponselnya yang tergeletak di atas meja nakas.

Namun, sialnya, lantai kamar yang sedikit licin membuatnya terpeleset.

"Sial," gerutunya. Tubuhnya jatuh dengan suara gedebuk keras, namun tangannya berhasil meraih ponselnya tepat sebelum panggilan itu terputus.

"Halo?" Adit menjawab dengan suara yang sedikit menahan rasa sakit akibat jatuh.

Di seberang sana, Sarah langsung mendengar suara yang tak biasa. “Kamu kenapa?” tanyanya dengan nada datar, meski terdengar sedikit penasaran.

Adit tersenyum kecut sambil
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Terjerat Pesona Mama Temanku   Bab 35 Rencana gila

    Tidak jauh dari situ, Yuli melirik ke arah Adit yang tampak gelisah. Ia tahu Adit sedang tidak sepenuhnya fokus, tapi ia tidak berkata apa-apa.Sementara itu, di meja Sarah, ponselnya bergetar pelan saat pesan dari Adit masuk. Namun, Sarah tidak langsung membukanya. Dia melihat notifikasi itu sekilas, tapi memilih untuk menahan diri.Perasaan marah dan cemburu masih mendominasi pikirannya. Bayangan Yuli yang berbicara dengan nada manja pada Adit tadi siang terus mengganggu.Sarah mencoba fokus pada pekerjaannya, tetapi sulit. Bagian dari dirinya ingin membaca pesan Adit dan merespons, namun bagian lain merasa bahwa ia tidak ingin terlihat lemah karena terlalu mudah terbawa perasaan.Selang beberapa waktu, Sarah akhirnya menyerah pada rasa penasaran dan membuka pesan dari Adit. Melihat isi pesan yang penuh kekhawatiran itu membuat hatinya sedikit melunak,tapi ia masih belum bisa mengabaikan rasa tidak nyaman yang muncul. Setelah beberapa saat berpikir, Sarah mengetik balasan singkat.-

  • Terjerat Pesona Mama Temanku   Bab 34 Mendadak dingin

    Adit menatap layar ponselnya dengan bingung setelah Sarah tiba-tiba memutuskan panggilan. Dia mengernyit, mencoba memahami apa yang sebenarnya terjadi.Sarah tadi terdengar ketus, jelas tidak seperti biasanya.‘Kenapa sih dia tiba-tiba marah begitu?’ tanyanya dalam hati, meski tidak bisa menemukan jawaban yang jelas.Di sisi lain, Yuli, yang sedari tadi berdiri di sampingnya, menyadari perubahan raut wajah Adit. Dengan santai, ia melangkah lebih dekat, mencoba mencairkan suasana. "Ada apa, Dit? Kok kayaknya ada yang aneh? Kenapa bengong aja ... Kamu tadi nelepon siapa? Apa ada masalah?” tanyanya sambil tersenyum, seolah tidak terjadi apa-apa.Adit menghela napas panjang, lalu menggeleng pelan. "Nggak, nggak ada apa-apa." Ia memasukkan ponselnya ke dalam saku, mencoba untuk mengalihkan pikiran dari kejadian barusan.Yuli, yang sejak tadi memang ingin lebih dekat lagi dengan Adit, memanfaatkan momen itu. “Oh iya, katanya kamu keterima kerja karena dapat rekomendasi dari Bu Sarah ya? Mem

  • Terjerat Pesona Mama Temanku   Bab 33 Bingung sendiri

    Seperti biasa, Sarah tidak pernah makan siang di kantin yang berada di dekat kantor. Baginya, tempat itu terlalu ramai dan tidak memberikan cukup ruang untuk berpikir atau sekadar menenangkan diri.Kali ini, seperti hari-hari sebelumnya, ia memilih makan siang di sebuah restoran kecil yang terletak di tengah-tengah blok perkantoran. Tempat ini biasanya tidak terlalu ramai di jam makan siang, dan Sarah menyukainya karena lebih tenang.Di restoran itu, ia duduk bersama Meri, sahabatnya yang bekerja di gedung sebelah. Mereka sudah sering kali makan siang bersama, membahas hal-hal ringan yang terjadi di kantor atau sekadar berbagi cerita tentang hidup mereka.“Gimana kerjaan lo, Sar?” tanya Meri sambil menyendok makanannya. Mereka berdua sedang menikmati hidangan di meja dekat jendela, yang memberikan pemandangan kota yang sibuk di luar.Sarah tersenyum tipis. “Ya, gitu-gitu aja. Biasa lah,” jawabnya datar.Meri menatapnya lebih lama, seolah ada sesuatu yang tidak diungkapkan oleh sahabat

  • Terjerat Pesona Mama Temanku   Bab 32 Cemburu

    Jam istirahat kantor tiba, suasana di penerbitan MIMPI MEDIA sedikit lebih tenang. Aktivitas kerja mulai mereda, dan para pegawai bersiap menikmati waktu makan siang. Namun, ada kegelisahan yang perlahan-lahan menyelinap ke dalam hati Sarah.Sejak beberapa menit terakhir, ia terus melirik ke arah luar ruangannya melalui kaca pembatas, mencoba mengintip Adit yang duduk di meja kerjanya.Sarah tidak sabar menunggu momen di mana mereka bisa saling bertatap muka lagi setelah kejadian tadi pagi. Meskipun tidak ada yang tahu hubungan mereka, ada perasaan yang tidak bisa ia abaikan, seperti ada api cinta yang terus menyala di dalam dirinya.Di sisi lain, Adit juga tampak tidak sepenuhnya fokus bekerja. Sesekali, ia melirik ke arah kaca gelap yang memisahkan ruangannya dari ruang kerja Sarah.Ia tahu Sarah ada di balik kaca itu, mungkin sedang memperhatikannya, dan itu membuatnya sedikit tersenyum.Ketika jam makan siang tiba, Adit akhirnya berdiri dari kursinya. Ia berencana keluar mencari m

  • Terjerat Pesona Mama Temanku   Bab 31 Mantan Adit

    Sarah, dengan cepat merespons, “Nggak, terima kasih, Erni. Semua sudah beres. Saya hanya perlu meninjau ulang kontrak kerja samanya sebelum aku tandatangi dan juga ditandangi oleh CEO kita – Pak Hartono.” Ia mencoba terdengar setenang mungkin, berharap Erni segera pergi dan tidak bertanya lebih lanjut.Namun Erni, dengan tatapan penuh rasa ingin tahu, tetap berdiri di depan pintu. “Adit sedang apa ya Bu di sini?”“Di ... Dia ....” Sarah menoleh ke arah Adit.Sarah merasa detak jantungnya makin cepat, tapi Adit menanggapi dengan santai seperti biasa. “Iya, tadi ada bug kecil yang perlu diperbaiki. Untung cepat ketahuan sebelum ada masalah lebih besar,” jawabnya dengan wajah tanpa dosa.Sarah merasa lega mendengar jawaban itu, namun sejenak kemudian, Erni menambahkan, “Tapi, Bu Sarah, mungkin setelah ini kita bisa ngobrol sebentar? Ada hal lain yang ingin aku diskusikan soal buku novelnya Armani ini.”“Oh, tentu saja,” jawab Saarah cepat. “Kita bisa bahas nanti. Sekarang aku benar-benar

  • Terjerat Pesona Mama Temanku   Bab 30 Tatapan mata curiga

    Kini Sarah membiarkan dirinya terbawa suasana. Ia menyambut bibir Adit hingga lipstik berwarna ruby di bibirnya sedikit berantakan.Adit masih berada di posisi sebelumnya. Bersimpuh dengan kedua lututnya menempel di lantai di depan Sarah.“Adit ... ciuman dan hubungan kita ini rahasia ya,” pinta Sarah dengan suara lirih dan sedikit malu-malu.“Tentu ... Rahasia. Cinta aku sama kamu rahasia tapi nyata,” ujar Adit sembari memeluk Sarah lebih erat dan mengecup puncak kepalanya dengan penuh kasih sayang.***Beberapa menit setelahnya Adit dan Sarah masih terhanyut dalam kehangatan pelukan mereka. Wajah Adit bersandar lembut di atas rambut Sarah, menikmati aroma manis yang menguar dari tubuhnya. Namun, momen itu tiba-tiba terpecah oleh suara ketukan yang terdengar dari pintu ruangan kerja Sarah.Tok Tok Tok!Suara ketukan itu membuat jantung Sarah berdetak lebih kencang. Dalam sekejap, Sarah segera melepaskan pelukannya dari Adit, tubuhnya menegang, dan matanya melebar penuh keterkejutan.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status