Beranda / Romansa / Terjerat Pesona Mama Temanku / Bab 12 Di ujung desah dan rasa bersalah

Share

Bab 12 Di ujung desah dan rasa bersalah

Penulis: Risya Petrova
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-25 21:34:02
Ingatan itu begitu nyata sekarang dan Sarah merasakan desiran dingin di punggungnya saat mengingatnya.

Adit terkejut saat itu, tapi tak menolak. Hanya saja, setelah beberapa detik, Adit menarik diri, tidak membalas, dan hanya diam, mungkin bingung. Sarah kini baru menyadari betapa canggungnya situasi itu sebenarnya.

Meri menatapnya, menyadari bahwa Sarah tengah melamun dalam-dalam. “Kamu baik-baik aja?”

Sarah mengangguk pelan, meski pikirannya masih dipenuhi oleh rasa malu dan bersalah atas apa yang pernah terjadi. Ia menyandarkan tubuhnya di kursi, menutup matanya sebentar, mencoba mengumpulkan kekuatan untuk berbicara.

“Ya,” jawabnya akhirnya. “Kamu benar, Mer. Dia memang menolong aku. Tapi tetap aja, aku enggak suka caranya meminta sesuatu sebagai balasan. Seolah-olah bantuan itu ada harga yang harus aku bayar.”

Meri tersenyum tipis. “Itu mungkin benar. Tapi di sisi lain, Sar, dia juga cuma minta pekerjaan. Kalau memang ada slot kosong loker, kenapa enggak kasih kesempatan? Mun
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Terjerat Pesona Mama Temanku   Bab 40 Damar pulang

    Ketika mobil Sarah berbelok masuk ke halaman rumahnya, matanya langsung tertuju pada mobil Damar yang sudah terparkir rapi di depan garasi. Jantungnya berdegup kencang, perasaan gelisah langsung menyelimuti hatinya.Ia tidak menyangka Damar sudah kembali lebih cepat dari perjalanannya ke luar kota. Padahal, tadi pagi Damar sama sekali tidak mengirim kabar.Sarah menghentikan mobilnya dan mematikan mesin, tetapi ia tidak langsung keluar. Duduk di balik kursi pengemudi, pandangannya terpaku pada bemper belakang mobil Damar.Hati dan pikirannya bercampur aduk.Malam tadi bersama Adit adalah pelarian dari kehidupan pernikahannya yang penuh dengan kehampaan. Tapi kini, di depannya, kenyataan itu kembali hadir, dalam bentuk mobil suaminya yang terparkir di halaman rumah.Sarah menggenggam kemudi erat, mencoba menenangkan dirinya. Apa yang akan ia katakan pada Damar?Bagaimana jika ia mencurigai sesuatu?Sejak kapan Damar jadi tidak terduga seperti ini? pikir Sarah dengan resah.Damar jarang

  • Terjerat Pesona Mama Temanku   Bab 39 Rindu yang tak pernah berakhir

    Ini memang hal gila yang baru pertama kali Sarah lakukan di dalam hidupnya, menghitung bintang, menemukan rasi bintang dan juga mengklaim sebuah rasi bintang atas namanya sendiri. Lalu bermanis-manisan di atas rooftop sebuah mall yang sudah tidak berpenghuni.Suaminya, Damar yang hanya berkenalan selama tidak sampai lima minggu dan kemudian mengajaknya menikah terlalu amat dingin untuk bersikap romantis dan manis begini.Jangankan berkata manis. Bersikap menganggapnya ada dan spesial pun tidak pernah dilakukannya.Cahaya rembulan yang indah menerangi kisah cinta terlarang mereka yang sepatutnya tak terjadi.Setelah itu mereka berdua berbaring bersebelahan, menatap langit yang masih dipenuhi bintang-bintang. Sarah menoleh ke arah Adit dan tersenyum lelah namun puas. “Terima kasih, Dit. Ini malam yang nggak akan pernah aku lupain.”Adit menatap balik, senyum kecil terukir di wajahnya. “Aku juga nggak bakal lupain malam ini. Ini cuma awal dari petualangan kita.”“Awal dari petualangan?”

  • Terjerat Pesona Mama Temanku   Bab 38 Bercumbu di rooftop

    Adit menyalakan senter kecil dari ponselnya, lalu menatap Sarah dengan senyum jahil. “Kamu berani nggak ikut aku jalan-jalan keliling mall kosong ini? Mall ini kan beberapa waktu lalu viral karena ada kreator yang uji nyali begitu. Cari-cari keberadaan mahluk astral.”Sarah tertawa, sedikit gugup tapi juga penasaran. “Oke, ayo kita coba. Tapi jangan bikin aku gak percaya hal gituan. Jadi uji nyali yang kamu sebut hal gila?"Adit sedikit memajukan bibirnya ke depan. "Itu salah satunya. Yang hal gila beneran ... terakhir akan aku kasih tau ke kamu."Kening Sarah berkerut. "Apaan sih ... Bikin penasaran ajah deh.""Ra-ha-sia! Hahahaha!" Adit tertawa. Suaranya menggema."Aku enggak percaya sama hantu." Sarah menghembuskan nafas. "Jadi jangan ngarep aku takut yah!"“Aku juga enggak percaya sih soal hantu-hantuan. Tapi ada sesuatu yang pasti kamu seneng di sini. Kan kamu hobinya mengintip, sama kek aku.”Mulut Sarah ternganga lebar. Ia tidak menyangka Adit akan berkata demikian. Ucapan Adit

  • Terjerat Pesona Mama Temanku   Bab 37 Tempat yang sunyi

    Dengan tangan yang masih saling menggenggam, mereka berjalan menuju mobil Sarah.“Mana motormu?”“Ada,” jawab Adit singkat. “Tuh di sana,” sambungnya sembari menggerakkan ujung dagunya ke arah tempat parkiran motor.Netra Sarah mengikuti ke mana arah jari telunjuk Adit menunjuk. Terlihat dari tempatnya berdiri motor sport Adit. “Katanya kamu mau ajak aku untuk melakukan hal gila?” tanyanya sembari memalingkan pandangan, menatap Adit yang masih setia berdiri di sisinya.“Iya.”“Terus ke sananya naik apa?”“Mungkin naik mobil kamu aja. Biarin aja motor aku ditinggal di sini.”“Ditinggal di basemen?”Adit mengangguk pelan. “Iya. Di sini aja. Toh gak bakalan hilang, kan ada satpam yang jaga. Nanti aku balik lagi kok ... Abis kasih kejutan sama kamu. Aku akan balik lagi ke sini, ambil motor aku.”“Tapi kayanya lebih seru kalau naik motor kamu deh,” kata Sarah. Ia tersenyum tipis, tatapannya tak lepas dari motor sport milik Adit. “Naik motor kamu aja, Dit. Lebih seru.”Adit tertawa kecil. M

  • Terjerat Pesona Mama Temanku   Bab 36 Suatu tempat

    Selepas jam kerja, Adit sudah menunggu di basement parkiran. Satu tangannya di saku, matanya sesekali melirik layar ponsel untuk memastikan waktu.Ia tahu bahwa Sarah biasanya pulang lebih lambat dari rekan-rekan lainnya, karena selalu menyelesaikan tugas-tugas akhir hari yang tertunda. Itu memberinya cukup waktu untuk merancang langkah berikutnya.Suasana di basement cukup sepi sore itu. Hanya beberapa mobil tersisa di sudut-sudut gelap, dan suara langkah-langkah kaki dari beberapa pegawai lain dari kantor berbeda di gedung ini yang hendak pulang. Adit merasa jantungnya berdegup sedikit lebih cepat.Pikirannya terus berputar, membayangkan bagaimana Sarah akan bereaksi malam ini. Dia hanya ingin membuat semuanya lebih baik, memperbaiki apa yang sempat rusak di antara mereka siang tadi.Akhirnya, suara langkah kaki yang ia kenal muncul. Sarah, dengan rambut terurai yang masih tampak rapi meski seharian sibuk, berjalan menuju mobilnya. Langkahnya terlihat terburu-buru, mungkin karena su

  • Terjerat Pesona Mama Temanku   Bab 35 Rencana gila

    Tidak jauh dari situ, Yuli melirik ke arah Adit yang tampak gelisah. Ia tahu Adit sedang tidak sepenuhnya fokus, tapi ia tidak berkata apa-apa.Sementara itu, di meja Sarah, ponselnya bergetar pelan saat pesan dari Adit masuk. Namun, Sarah tidak langsung membukanya. Dia melihat notifikasi itu sekilas, tapi memilih untuk menahan diri.Perasaan marah dan cemburu masih mendominasi pikirannya. Bayangan Yuli yang berbicara dengan nada manja pada Adit tadi siang terus mengganggu.Sarah mencoba fokus pada pekerjaannya, tetapi sulit. Bagian dari dirinya ingin membaca pesan Adit dan merespons, namun bagian lain merasa bahwa ia tidak ingin terlihat lemah karena terlalu mudah terbawa perasaan.Selang beberapa waktu, Sarah akhirnya menyerah pada rasa penasaran dan membuka pesan dari Adit. Melihat isi pesan yang penuh kekhawatiran itu membuat hatinya sedikit melunak,tapi ia masih belum bisa mengabaikan rasa tidak nyaman yang muncul. Setelah beberapa saat berpikir, Sarah mengetik balasan singkat.-

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status