Share

Bab 20 Ingin praktek

Author: Risya Petrova
last update Last Updated: 2025-05-28 23:07:25
Dalam perjalanan, Sarah tak bisa menahan rasa gelisahnya. Meski percakapan dengan Adit tadi sempat mencairkan suasana, bayang-bayang kejadian di villa itu masih terngiang di benaknya. Anehnya, kecanggungan yang tadi begitu terasa kini perlahan memudar. Sarah merasa Adit jauh lebih santai dan dewasa dibandingkan sebelumnya.

Ada sisi dari dirinya yang mulai melihat Adit bukan lagi sebagai teman anaknya yang iseng, melainkan seseorang yang bisa diandalkan dalam situasi mendesak seperti ini.

Tak butuh waktu lama, mereka sampai di kosan Adit. Bangunan kos sederhana dengan halaman kecil di depannya itu terlihat sepi. Adit memarkir motornya di depan pagar dan langsung bergegas membuka gerbang kecil. Sarah mengikutinya masuk.

Adit membuka pintu kosannya yang sederhana, dan mengisyaratkan Sarah untuk masuk. “Aku ngekos berdua sama Tigar, Tante, biar lebih hemat,” katanya dengan nada biasa sambil mengeluarkan kunci dari sakunya. Sarah hanya mengangguk-angguk, matanya mengamati sekitar.

Begitu Ad
Risya Petrova

Apakah kejadian di villa yang hampir terjadi itu akan berlanjut di kosan? Lanjut terus baca cerita hubungan Radit dan Silvi. Kisah keisengan yang akan merumitkan kehidupan mereka. ‘Jangan main api, bila tak mau terbakar.’

| Like
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Terjerat Pesona Mama Temanku   Bab 32 Cemburu

    Jam istirahat kantor tiba, suasana di penerbitan MIMPI MEDIA sedikit lebih tenang. Aktivitas kerja mulai mereda, dan para pegawai bersiap menikmati waktu makan siang. Namun, ada kegelisahan yang perlahan-lahan menyelinap ke dalam hati Sarah.Sejak beberapa menit terakhir, ia terus melirik ke arah luar ruangannya melalui kaca pembatas, mencoba mengintip Adit yang duduk di meja kerjanya.Sarah tidak sabar menunggu momen di mana mereka bisa saling bertatap muka lagi setelah kejadian tadi pagi. Meskipun tidak ada yang tahu hubungan mereka, ada perasaan yang tidak bisa ia abaikan, seperti ada api cinta yang terus menyala di dalam dirinya.Di sisi lain, Adit juga tampak tidak sepenuhnya fokus bekerja. Sesekali, ia melirik ke arah kaca gelap yang memisahkan ruangannya dari ruang kerja Sarah.Ia tahu Sarah ada di balik kaca itu, mungkin sedang memperhatikannya, dan itu membuatnya sedikit tersenyum.Ketika jam makan siang tiba, Adit akhirnya berdiri dari kursinya. Ia berencana keluar mencari m

  • Terjerat Pesona Mama Temanku   Bab 31 Mantan Adit

    Sarah, dengan cepat merespons, “Nggak, terima kasih, Erni. Semua sudah beres. Saya hanya perlu meninjau ulang kontrak kerja samanya sebelum aku tandatangi dan juga ditandangi oleh CEO kita – Pak Hartono.” Ia mencoba terdengar setenang mungkin, berharap Erni segera pergi dan tidak bertanya lebih lanjut.Namun Erni, dengan tatapan penuh rasa ingin tahu, tetap berdiri di depan pintu. “Adit sedang apa ya Bu di sini?”“Di ... Dia ....” Sarah menoleh ke arah Adit.Sarah merasa detak jantungnya makin cepat, tapi Adit menanggapi dengan santai seperti biasa. “Iya, tadi ada bug kecil yang perlu diperbaiki. Untung cepat ketahuan sebelum ada masalah lebih besar,” jawabnya dengan wajah tanpa dosa.Sarah merasa lega mendengar jawaban itu, namun sejenak kemudian, Erni menambahkan, “Tapi, Bu Sarah, mungkin setelah ini kita bisa ngobrol sebentar? Ada hal lain yang ingin aku diskusikan soal buku novelnya Armani ini.”“Oh, tentu saja,” jawab Saarah cepat. “Kita bisa bahas nanti. Sekarang aku benar-benar

  • Terjerat Pesona Mama Temanku   Bab 30 Tatapan mata curiga

    Kini Sarah membiarkan dirinya terbawa suasana. Ia menyambut bibir Adit hingga lipstik berwarna ruby di bibirnya sedikit berantakan.Adit masih berada di posisi sebelumnya. Bersimpuh dengan kedua lututnya menempel di lantai di depan Sarah.“Adit ... ciuman dan hubungan kita ini rahasia ya,” pinta Sarah dengan suara lirih dan sedikit malu-malu.“Tentu ... Rahasia. Cinta aku sama kamu rahasia tapi nyata,” ujar Adit sembari memeluk Sarah lebih erat dan mengecup puncak kepalanya dengan penuh kasih sayang.***Beberapa menit setelahnya Adit dan Sarah masih terhanyut dalam kehangatan pelukan mereka. Wajah Adit bersandar lembut di atas rambut Sarah, menikmati aroma manis yang menguar dari tubuhnya. Namun, momen itu tiba-tiba terpecah oleh suara ketukan yang terdengar dari pintu ruangan kerja Sarah.Tok Tok Tok!Suara ketukan itu membuat jantung Sarah berdetak lebih kencang. Dalam sekejap, Sarah segera melepaskan pelukannya dari Adit, tubuhnya menegang, dan matanya melebar penuh keterkejutan.

  • Terjerat Pesona Mama Temanku   Bab 29 Ciuman hangat yang bergelora

    Bahkan tanpa sadar Adit duduk bersimpuh di depan Sarah yang duduk di kursi kerjanya.Adit yang lebih tinggi dari Sarah, kini lebih sejajar karena ia berdiri dengan bertumpu pada kedua lututnya.Ketika salah satu jemari Adit menyentuh renda pakaian dalam Sarah, dan perlahan tapi pasti seraya memohon dipersilahkan masuk dan bermain di area tersebut, Sarah langsung tersentak. Akal sehatnya kembali memberi sinyal.“Dit ... cukup ...!” pekik Sarah lirih. “Jangan begini ....”“Jangan begini apa?” Adit balik bertanya. Suaranya lebih parau dari pada sebelumnya.Tangannya yang mengusap berhenti sesaat.Mereka berdua saling menatap satu sama lain.“Aku tau, kamu juga menginginkannya kan?” Adit memberanikan diri untuk berterus terang.Kening Sarah berkerut. Seraya mencoba mengartikan apa yang diucapkan Adit. “Kamu salah paham Dit.”“Aku gak salah paham, Sarah ...,” ujar Adit memberanikan diri menyebut nama Sarah tanpa panggilan Tante. “Aku bisa merasakan dari cara kamu menatapku. Aku tau kamu ju

  • Terjerat Pesona Mama Temanku   Bab 28 Bug di hati - ciuman Adit

    Di sepanjang perjalanan menuju ruang kerja, Adit dan Yuli terlibat dalam percakapan santai, membahas kenangan masa sekolah mereka yang penuh nostalgia.Suara tawa kecil sesekali terdengar di antara percakapan mereka, menandakan bahwa hubungan lama mereka tidak benar-benar hilang, hanya terkubur oleh waktu.Sesampainya di meja kerja Adit, Yuli tersenyum sambil menunjuk kursi di depannya. “Ini tempat kamu, Dit. Mulai sekarang, kamu bakal sering di sini.”Adit tersenyum sambil duduk di kursinya. “Thanks ya, Yul. Aku seneng banget bisa kerja di sini, apalagi ketemu kamu lagi,” katanya tulus.Yuli tertawa pelan, lalu berbalik meninggalkan Adit untuk kembali ke tugasnya. Sementara Adit mulai menyiapkan diri untuk hari pertamanya, Sarah yang kini sudah berada di ruangan kerjanya, masih merasakan perasaan aneh yang muncul seja melihat kedekatan antara Adit dan Yuli. Sesuatu yang ia coba abaikan, tetapi semakin lama semakin sulit untuk dihilangkan.Sarah berdiri di dekat jendela besar berkaca

  • Terjerat Pesona Mama Temanku   Bab 27 Perasaan aneh yang membingungkan

    Keesokan harinya,Adit merasa penuh percaya diri saat tiba di kantor penerbit MIMPI Media. Ia yakin, peluangnya untuk diterima bekerja di sini hampir mencapai 99,9%. Setelah wawancara dan kebersamaannya bersama Sarah kemarin, Adit merasa lamaran kerja ini hanya formalitas belaka. Dia duduk di lobi kantor, menunggu kedatangan Sarah dengan tenang.Tidak jauh dari situ, Sarah baru saja tiba di kantor. Saat matanya tertuju pada Adit yang duduk di lobi, ia merasakan sesuatu yang aneh, sebuah perasaan senang yang tiba-tiba muncul.Meskipun ia tak mengerti mengapa, melihat Adit ada di sini membuatnya tersenyum dalam hati. Biasanya, Sarah cukup tegas dan profesional dalam hal pekerjaan, tetapi hari ini berbeda. Ada sesuatu yang membuat kehadiran Adit terasa lebih bermakna.Saat Sarah berjalan mendekat, Adit yang sudah melihatnya dari kejauhan melambaikan tangan, menyapanya dengan senyum lebar.Namun, Sarah tidak membalas lambaian tangan itu. Ia hanya membalas dengan senyuman tipis, mencoba me

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status