Home / Romansa / Terjerat Pesona Mama Temanku / Bab 42 Baru sadar, aku diantara kalian

Share

Bab 42 Baru sadar, aku diantara kalian

Author: Risya Petrova
last update Huling Na-update: 2025-06-05 10:28:18

Sarah baru saja selesai mandi, tubuhnya terbalut baju berbahan handuk putih yang tebal. Ia melangkah keluar dari kamar mandi, menggosok-gosok rambut basahnya yang dibalut handuk lain berwarna senada di atas kepala.

Tubuhnya masih terasa hangat setelah mandi air panas sebelumnya, namun pikirannya masih berkecamuk memikirkan percakapan dengan Damar tadi.

Ia menghela napas, mencoba menenangkan diri dari kecemasan yang terus menghantuinya sejak Damar tiba-tiba pulang lebih awal. Meski suasana di rumah terasa sedikit canggung, Damar tampaknya tidak curiga apa pun. “Mungkin cuma perasaanku saja,” batinnya.

Tiba-tiba, suara ketukan terdengar dari pintu utama. Sarah terkejut. “Apa Hardian sudah pulang?” gumamnya. Ia buru-buru melepaskan handuk dari rambutnya, membiarkannya tergerai sedikit basah, lalu melangkah cepat menuju pintu. Pikirannya segera tertuju pada putranya, Hardian, yang tumbenan sekali belum pulang.

Begitu pintu terbuka, Sarah terdiam sejenak, lalu matanya melebar. Di hadapanny
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Terjerat Pesona Mama Temanku   Bab 45 Mengakhiri semuanya?

    Hardian membuka pintu kamar dan masuk, lalu menuju rak buku di pojok untuk mencari modul yang diminta Adit. Ia mulai membolak-balik buku-buku di raknya, sementara Adit berdiri canggung di pintu, pikirannya masih berkelana ke kamar lain-kamarnya Sarah.“Ini dia modulnya,” kata Hardian setelah menemukan buku yang dicari. Ia menyerahkan modul itu kepada Adit, yang menerimanya dengan senyum lega.“Thanks, Wil. Aku balikin nanti ya setelah kuis,” kata Adit pura-pura sambil membuka-buka halaman modul tersebut, meskipun pikirannya masih dipenuhi oleh rasa penasaran tentang apa yang sedang terjadi di dalam kamar Damar dan Sarah.Hardian mengangguk tanpa banyak bicara. “Ya, belajar yang bener. Jangan gangguin orang lagi,” ucapnya setengah bercanda, meskipun nadanya masih terdengar sedikit kesal.Adit hanya tertawa kecil. “Iya, Bro. Janji nggak ganggu lagi.”Setelah itu, suasana di antara mereka menjadi canggung. Hardian kembali duduk di kursi meja belajarnya, sementara Adit masih berdiri di pi

  • Terjerat Pesona Mama Temanku   Bab 44 Cemburu semakin mengigit hati

    Bibir Hardian dan Noura-pacarnya yang baru dua bulan ia pacari menyatu.Mereka tampak dimabuk asmara.Perlahan tapi pasti sentuhan kedua bibir itu mengulum. Dengan bantuan sebutir permen Kiss membuat suasana menjadi terasa lebih manis.Hardian menyesap permen tersebut diiringi menyesap indera perasa Naura.Naura membalasnya.Hardian duduk di tepi kasur kecil di kamar kos Noura. Kamar itu sederhana, dengan dinding berwarna krem pudar dan poster-poster band Korea yang ditempel asal-asalan di dinding.Di sisinya, Noura yang cantik keturunan Belanda. Nenek Noura adalah seorang Belanda asli. Sedangkan Kakek buyutnya asli Pakistan. Sedangkan kedua orang tuanya asli kelahiran Indonesia.Di depan mereka, sebuah kue ulang tahun kecil dengan lilin yang sudah ditiup menghiasi meja. Mereka sedang merayakan momen spesial.“Selamat ulang tahun ya, sayang,” kata Hardian sambil mengusap lembut pipi Noura, setelah mereka selesai berciuman.Ia memberikan kejutan kecil dengan membawa kue ulang tahun set

  • Terjerat Pesona Mama Temanku   Bab 43 Keras kepala

    Sarah tidak langsung menjawab. Manik matanya juga sama sayunya ketika menatap Adit. “Kita bisa bicarain nanti. Kita kan ketemu besok di kantor,” jawabnya akhirnya, memberi pengertian.Adit menghela nafas panjang, lalu menghembuskannya perlahan. Entah kenapa hati dan kakinya begitu berat pergi meninggalkan rumah ini.“Adit ... Please ... cepet pergi dulu dari sini,” bujuk Sarah.Adit menarik tangan Sarah dan menggenggamnya.Sarah menarik tangannya karena takut dilihat Damar. “Adit, please ... ini bukan saatnya. Kamu harus ngerti. Jangan di rumah ini. Apa lagi ada Damar. Kalau sampai dia tahu kita- ....”Namun, sebelum Sarah bisa melanjutkan, suara langkah kaki Damar terdengar lagi dari arah dapur, membuat mereka berdua semakin panik.Suara langkah kaki Damar yang mendekat dari arah dapur membuat Sarah dan Adit sama-sama tegang. Wajah Sarah semakin cemas.Di dalam hatinya, ia berdoa agar Adit segera pergi sebelum keadaan semakin memburuk. Tapi jawaban yang keluar dari mulut Adit justru

  • Terjerat Pesona Mama Temanku   Bab 42 Baru sadar, aku diantara kalian

    Sarah baru saja selesai mandi, tubuhnya terbalut baju berbahan handuk putih yang tebal. Ia melangkah keluar dari kamar mandi, menggosok-gosok rambut basahnya yang dibalut handuk lain berwarna senada di atas kepala.Tubuhnya masih terasa hangat setelah mandi air panas sebelumnya, namun pikirannya masih berkecamuk memikirkan percakapan dengan Damar tadi.Ia menghela napas, mencoba menenangkan diri dari kecemasan yang terus menghantuinya sejak Damar tiba-tiba pulang lebih awal. Meski suasana di rumah terasa sedikit canggung, Damar tampaknya tidak curiga apa pun. “Mungkin cuma perasaanku saja,” batinnya.Tiba-tiba, suara ketukan terdengar dari pintu utama. Sarah terkejut. “Apa Hardian sudah pulang?” gumamnya. Ia buru-buru melepaskan handuk dari rambutnya, membiarkannya tergerai sedikit basah, lalu melangkah cepat menuju pintu. Pikirannya segera tertuju pada putranya, Hardian, yang tumbenan sekali belum pulang.Begitu pintu terbuka, Sarah terdiam sejenak, lalu matanya melebar. Di hadapanny

  • Terjerat Pesona Mama Temanku   Bab 41 Kangen Sarah lagi

    Adit baru saja tiba di kosannya setelah mengantarkan Sarah. Ia berjalan dengan langkah santai, pikirannya masih melayang-layang memikirkan malam yang baru saja ia habiskan bersama Sarah.Meskipun hubungan mereka penuh risiko, Adit merasakan kehangatan yang sudah lama hilang dalam hidupnya. Dan justru karena penuh resiko, ia merasa itulah seninya.Namun, saat ia mendekati pintu gerbang kos yang tidak pernah ada satpamnya, pandangannya tertuju pada sebuah mobil yang terparkir di tepi jalan.Mobil itu tampak familiar—SUV hitam mengkilap yang sering ia lihat. Jantungnya berdegup sedikit lebih cepat. "Mobil siapa ini?" gumam Adit, meskipun ia sudah menduga siapa pemiliknya.Mobil itu pasti milik Jesica. Karena beberapa hari terakhir ini Tigar nggak pernah bawa cewe pulang selain Tante Jesica yang cantik dan seksi itu.Adit mendekati gerbang kos dengan langkah yang mulai melambat. Mobil SUV hitam yang terparkir di tepi jalan itu langsung menarik perhatiannya, dan ia tahu betul siapa pemilikn

  • Terjerat Pesona Mama Temanku   Bab 40 Damar pulang

    Ketika mobil Sarah berbelok masuk ke halaman rumahnya, matanya langsung tertuju pada mobil Damar yang sudah terparkir rapi di depan garasi. Jantungnya berdegup kencang, perasaan gelisah langsung menyelimuti hatinya.Ia tidak menyangka Damar sudah kembali lebih cepat dari perjalanannya ke luar kota. Padahal, tadi pagi Damar sama sekali tidak mengirim kabar.Sarah menghentikan mobilnya dan mematikan mesin, tetapi ia tidak langsung keluar. Duduk di balik kursi pengemudi, pandangannya terpaku pada bemper belakang mobil Damar.Hati dan pikirannya bercampur aduk.Malam tadi bersama Adit adalah pelarian dari kehidupan pernikahannya yang penuh dengan kehampaan. Tapi kini, di depannya, kenyataan itu kembali hadir, dalam bentuk mobil suaminya yang terparkir di halaman rumah.Sarah menggenggam kemudi erat, mencoba menenangkan dirinya. Apa yang akan ia katakan pada Damar?Bagaimana jika ia mencurigai sesuatu?Sejak kapan Damar jadi tidak terduga seperti ini? pikir Sarah dengan resah.Damar jarang

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status