แชร์

Siapa yang tau, siapa yang mau

ผู้เขียน: Risya Petrova
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-06-23 22:39:27

Tangan Adit mengepal, tubuhnya masih kaku. Ia masih berpikir keras tentang caranya hubungannya dengan Sarah bisa terajut lagi. Namun dalam beberapa menit di bawah guyuran air hangat shower, tidak bisa memberikan jawaban.

Air hangat yang mengguyur kepalanya pun tidak akan bisa membersihkan rasa patah yang bersarang di dadanya. Tapi setidaknya, bisa membuatnya merasa sedikit lebih baik.

Setelah beberapa menit berdiri dalam keheningan itu, ia mematikan shower dan mengeringkan tubuh. Langkahnya pelan menuju wastafel.

Dan di sanalah benda itu, lipstik merah tua milik Sarah.

Tergeletak manis, seperti jebakan kenangan yang sengaja ditinggalkan untuk menyiksanya lebih dalam.

Adit menatap benda kecil itu lama sekali. Bibirnya menegang. Ia tahu warna itu. Ia tahu aroma lipstik itu. Ia tahu, karena ia pernah menciumnya langsung, saat bibir Sarah menyentuhnya bibirnya dan mereka berhubungan intim di kamar mandi ini.

Dan itu bukan sekadar ciuman. Bukan juga sekedar hubungan dewasa yang hanya berla
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทล่าสุด

  • Terjerat Pesona Mama Temanku   Siapa yang tau, siapa yang mau

    Tangan Adit mengepal, tubuhnya masih kaku. Ia masih berpikir keras tentang caranya hubungannya dengan Sarah bisa terajut lagi. Namun dalam beberapa menit di bawah guyuran air hangat shower, tidak bisa memberikan jawaban.Air hangat yang mengguyur kepalanya pun tidak akan bisa membersihkan rasa patah yang bersarang di dadanya. Tapi setidaknya, bisa membuatnya merasa sedikit lebih baik.Setelah beberapa menit berdiri dalam keheningan itu, ia mematikan shower dan mengeringkan tubuh. Langkahnya pelan menuju wastafel.Dan di sanalah benda itu, lipstik merah tua milik Sarah.Tergeletak manis, seperti jebakan kenangan yang sengaja ditinggalkan untuk menyiksanya lebih dalam.Adit menatap benda kecil itu lama sekali. Bibirnya menegang. Ia tahu warna itu. Ia tahu aroma lipstik itu. Ia tahu, karena ia pernah menciumnya langsung, saat bibir Sarah menyentuhnya bibirnya dan mereka berhubungan intim di kamar mandi ini.Dan itu bukan sekadar ciuman. Bukan juga sekedar hubungan dewasa yang hanya berla

  • Terjerat Pesona Mama Temanku   Enggak rela

    Adit jatuh. Tubuhnya menghantam aspal yang basah dengan keras. Sebagian sisi jaketnya terkoyak dan terasa perih di siku. Nafasnya tercekat.Tapi yang paling menyentak adalah bunyi decitan rem mobil besar yang berhenti nyaris bersentuhan dengan kepalanya.Setengah meter.Hanya setengah meter lagi dan mungkin malam ini benar-benar jadi akhir segalanya.Seketika, hujan seperti berhenti terdengar di telinganya. Dunia seolah sunyi sesaat, hanya denyut jantungnya yang bergema keras di kepala. Napasnya tersengal. Ia terbaring sejenak, tidak langsung bangun. Helm di kepalanya menyelamatkannya dari benturan yang mungkin bisa membuatnya tak bangun lagi.Lalu suara pintu mobil dibuka buru-buru.Seseorang turun dengan langkah panik.“Kamu nggak apa-apa?!”Suaranya terdengar jelas di tengah hujan.Adit membuka matanya perlahan, berusaha fokus. Lampu depan mobil menyilaukan pandangannya. Sosok itu mendekat, setengah berlari, dan berlutut di sampingnya.Adit mengulurkan tangan.Tangan itu menyambutn

  • Terjerat Pesona Mama Temanku   Hati yang retak

    Adit masih berdiri di tempat yang sama, seolah dunia telah membekukannya dalam luka. Tatapannya kosong menembus gelapnya malam, tapi pikirannya penuh riuh.Penuh kenangan, penuh suara tawa Sarah yang kini hanya gema samar di kepalanya.Lalu langit seperti turut berduka.Setetes hujan jatuh mengenai rambutnya.Disusul lagi, dan lagi, sampai tak terhitung jumlahnya. Dalam hitungan detik, hujan mengguyur tubuh Adit dengan deras, tanpa ampun, seolah-olah langit sendiri pun tak kuat menahan tangisnya.Namun Adit tidak bergeming.Ia tersenyum.Senyuman getir, penuh luka dan kehilangan. Senyum seseorang yang sudah kehilangan arah.Ia mendongak, memejamkan mata.Dingin air hujan membasahi wajahnya, bercampur dengan air mata yang sejak tadi belum berhenti mengalir.“Bagus,” gumamnya lirih, hampir tak terdengar. “Setidaknya langit masih peduli kalau aku lagi patah hati.”Ia tertawa kecil, bukan karena lucu, tapi karena segalanya terasa begitu tragis. Tertawa dengan bibir bergetar, tubuh menggig

  • Terjerat Pesona Mama Temanku   "Please, jangan pergi ...."

    Sarah tersenyum tipis, namun senyum itu tak lagi menenangkan Adit seperti biasa. “Adit, aku tahu kamu tulus. Tapi ini bukan soal rasa cinta kita. Aku nggak bisa egois. Hardian lebih penting sekarang. Dia satu-satunya keluarga yang aku punya, dan aku harus memperbaiki semua ini untuk dia. Ini kesalahanku, dan aku harus menanggungnya.”Adit menatap Sarah dengan putus asa. “Please, Sarah … jangan akhiri semuanya. Aku janji kita bisa menghadapi ini. Aku nggak akan nyerah. Aku juga yakin kamu pasti hanya bingung saja kan sekarang ....”Namun, Sarah hanya menghela napas panjang, menarik tangannya dari genggaman Adit dengan lembut. Ia berbalik, mulai berjalan menjauh, meninggalkan Adit sendirian di rooftop yang sepi dan gelap. Adit hanya bisa berdiri terpaku, hatinya terasa semakin hancur seiring langkah Sarah yang semakin menjauh darinya.Tanpa pikir panjang, Adit berlari mengejar Sarah, menuruni tangga dengan langkah terburu-buru, bahkan nyaris terjatuh. Setiap detik terasa berharga, seola

  • Terjerat Pesona Mama Temanku   "Aku pamit pergi ...."

    Adit merasakan hawa dingin semakin menusuk ketika ia mendengar kata-kata lirih dari Sarah. Walau hati dan pikirannya dipenuhi kekhawatiran, ia memberanikan diri melangkah lebih dekat. Sorot mata Sarah mengisyaratkan sesuatu yang sulit, sesuatu yang ia takut dengar.“Aku … aku perlu ngomong sama kamu tentang kita,” ucap Sarah pelan, tapi tegas. Ada nada keteguhan dalam suaranya yang membuat Adit merasa gelisah.Adit meraih tangannya dengan lembut, “Sarah, tolong jangan bilang kamu mau mengakhiri semuanya. Aku tahu aku salah, aku telah menyakiti kamu dan Hardian. Tapi … tolong beri aku kesempatan untuk memperbaiki ini.”Sarah menghela napas panjang dan menunduk, berusaha menahan air mata yang hampir jatuh. "Adit, ini bukan soal kamu atau aku lagi. Sekarang semuanya lebih rumit. Semua yang terjadi bukan hanya tentang hubungan kita. Hardian … dia terpukul berat. Dia tahu tentang kita. Bukan cuma soal Damar. Dia tahu kalau aku telah melanggar kepercayaannya. Anakku itu terluka, Dit.”Adit

  • Terjerat Pesona Mama Temanku   Merindu

    Sarah berdehem, lalu berkata pelan, "Aku nggak tahu, Jes ... Aku cuma takut kalau Adit menganggap semuanya bisa selesai begitu saja dengan permintaan maaf. Sementara di sisi lain, Hardian masih syok karena Adit main ngasih tau dia kalau bapaknya itu gay. Dia belum bisa menerima kenyataan ini. Adit nggak paham betapa beratnya dampak yang dia tinggalkan untuk kami.”Jesica mengangguk, mencoba memahami. “Aku bisa ngerti. Dan aku yakin Adit pun mulai menyadari kesalahannya. Tapi kalau kalian terus menghindar satu sama lain, masalah ini nggak akan pernah selesai. Berilah kejelasan pada Adit. Dia menghubungimu gak pernah kamu angkat, chatnya gak pernah kamu bales. Nomernya kamu blokir ya?"Sarah memandang ke luar jendela, menyadari kebenaran di balik kata-kata Jessica. Selama ini ia hanya ingin melindungi Hardian dari dampak buruk atas semua pengkhianatan dan kebohongan yang terjadi.Tapi sekarang dengan semua yang ia dengar hari ini, ia menyadari bahwa Hardian tak hanya butuh perlindungan,

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status