“Duduk saja, lanjutkan.” Ucap pria itu dengan memerintah. “Aku yang mengganggumu, aku hanya ingin melihat bagaimana keadaan tanganmu. Apakah tak bermasalah? Jika kau mau aku bisa membawamu ke rumah sakit.” Alexasedikit tertawa mendengarnya.
“Aku tidak perlu ke rumah sakit, ini akan membaik setelah di beri salep. Terima kasih atas tawarannya James, tapi kurasa tak perlu. Tenang saja, ini tak parah. Hanya terkena sop bukan air panas. Jika air panas mungkin akan melepuh, ini kasus yang berbeda.” James terkesima dengan Alexa yang tertawa bahkan banyak bicara itu. Pria itu menatap Alexadengan lekat membuat Alexa jadi salah tingkah sendiri.
“Kau kenapa? Apa ada yang salah dengan wajahku? Kau menatapku sangat serius.” Tanya Alexa jadi tak enak hati.
“Kau sangat cantik jika tertawa seperti tadi aku m
“Bagaimana? Apakah semuanya sudah berjalan sesuai dengan rencana?” tanya Lucas pada James di balik telepon yang saat ini sedang digenggamnya sambil melihat sebuah rumah megah yang ada di depannya.“Sudah, aku bisa mengirimkanmu videonya. Mungkin kau juga bisa datang ke sini,” kata James dibalik telepon.“Aku percaya kau sudah menyelesaikannya dengan baik. Jangan mengecewakanku James,” tegas Lucas. “Pastikan semuanya sampai tuntas jangan ada yang terlewat, setelah itu serahkan dia. Pastikan dia tak akan bisa kabur untuk selamanya,” tegas Lucas lagi sebelum mematikan panggilan tersebut.“Baik,” jawab James cepat.Setelah itu Lucas mematikan panggilan tersebut dan kembali melihat rumah tersebut. Rumah yang menjadi tempat berteduh sementara bagi wanita yang dicintainya. Ada wanita yang sangat ia inginkan di dalam sana. Kali ini Lucas tak akan melepaskan Alexa begitu saja untuk pria lain. Tak akan pernah ia biarkan ada pria lain yang memiliki wanita serta anaknya.Setelah yakin, Lucas turu
Rasa yang sama seperti tadi dia mengulum tangan Sergio. Dirinya kembali menurunkan tangannya masuk ke dalam liang intinya dan mencari cairan tersebut dan kembali mengeluarkan tangannya lalu menjilatinya kembali.“Enak?” tanya Mario yang sudah berbaring di sisi kiri Yaraline.Yaraline mengangguk dan terus melakukan hal tersebut berulang kali. Mario meremas kedua payudara Yaraline bergantian dan mengulum putting bagian kiri Yaraline sambil memilin putting payudara Yaraline yang sebelah kanan.Yaraline kembali mendesah dan mengerang kenikmatan. Beruntung kali ini mulutnya tidak lagi di bungkam seperti tadi. Sergio ikut berbaring di sisi kanan dan menyamping ikut mengulum putting payudara Yaraline yang sebelah kanan.“Akhhh.. Tuann… Ini sungguh luar biasa,” racau Yaraline mengangkat
Suara tercekat Yaraline terus terdengar. Matanya terbelalak dengan lebar merasakan denyutan luar biasa di bawah sana. Ingin sekali rasanya Yaraline mendesah dan mengerang dengan kuat. Namun Mario menahan kepalanya agar dirinya tidak melepaskan kuluman mulutnya.Hingga Yaraline tidak dapat lagi menahan getaran di bawah sana. Denyutan bibir intinya begitu kuat. Tangannya memegang dengan kuat pinggang Mario. Air matanya mengalir.“Eugkkk.. Ukhhh,” suara Yaraline yang terdengar ketika melepaskan orgasme pertamanya.Kakinya bergetar dengan hebat. Namun Sergio yang tidak membiarkan Yaraline menikmati orgasmenya langsung berdiri dan menurunkan kaki Yaraline. Dilebarkan kaki Yaraline dan memasukkan batangnya di liang inti Yaraline yang sudah banjir oleh cairannya.“Eughhh.”
Badan Yaraline terhempas di tepi ranjang yang empuk. Dibiarkannya Yaraline menangkup tubuhnya yang gemetar ketakutan. Dimana melihat kedua pria tersebut membuka semua pakaian yang mereka kenakan hingga tidak ada sehelai benang pun yang terlihat di tubuh mereka.Mario menarik kaki Yaraline hingga tubuhnya terhempas. Diangkatnya kedua kaki Yaraline dan ditekuknya lalu di buka kedua paha Yaraline dengan lebar membuat Yaraline meringis kesakitan.Sedangkan Sergio sudah naik ke atas ranjang dan menarik tangan Yaraline hingga membuat dirinya bangun terduduk dengan paksa. Sergio menarik rambut belakang Yaraline hingga wajahnya mengadah ke atas melihat Sergio. Hingga mulutnya terbuka karena mengerang kesakitan.“Eughh, Ukhhh,” sesak Yaraline ketika mulutnya sudah penuh mengulum milik Sergio yang belum tegap sempurna sampai membesar di dalam
“Tempat apa ini? Kau gila membawaku ke tempat seperti ini?” teriak Yaraline marah.Yaraline hendak kabur, tapi kedua pengawal dengan sigap menahan Yaraline.“Lepaskan aku!” teriak Yaraline dengan histeris.Dirinya kini di tarik dengan kasar oleh pengawal Lucas yang bernama Mario dan Sergio.“Aku sudah membawanya Hana,” kata Lucas pada Hana yang baru saja keluar dari dalam sebuah ruangan.Wanita paruh baya dengan pakaian glamor itu menatap Yaraline dengan seksama. Senyum kemenangan menghiasi bibir wanita bernama Hana itu.“Sangat menarik,” puji Hana membuat Lucas tertawa dengan keras.“Aku ingin kau memberikannya pelajaran yang setimpal. Kau bisa menjualnya atau sepertinya aku ingin memberikan hadiah kepada kedua bodyguardku yang setia ini. Bagaimana sebelum kau jual, biarkan mereka mencicipinya?” tanya Lucas sambil menaik turunkan alisnya.“Terserah padamu saja, aku akan mengikuti apa yang kau inginkan,” jawab Hana.“Baiklah, aku akan menyerahkannya padamu. Aku pastikan kau tak akan me
“Kenapa ketakutan seperti itu?” tanya Lucas sambil mendorong pintu tersebut terbuka.“Kenapa kau ada di sini? Bagaimana kau tahu tempat ini?” tanya Yaraline panik.“Kenapa? Takut sedang menyembunyikan buronan ya?” tebak Lucas sambil tertawa semakin membuat Yaraline ketakutan.“Apa maksudmu?” tanya Yaraline dengan terbata.Lucas tak menjawab, pria itu menilai penampilan Yaraline dan tertawa mengejek. Yaraline melihat ada James serta empat bodyguard Lucas ada di belakang.“Kalian habis bercinta?” tebak Lucas lagi.“Bercinta? Dengan siapa?” tanya Yaraline sambil berpura-pura tak paham.“Bisa-bisanya kalian bercinta di saat seperti ini. Kalian benar-benar sangat gila, kalian luar biasa sekali. Kalian memang sangat cocok, sekarang kau paham ‘kan kenapa kau tak pantas bersanding denganku? Karena kau wanita jalang,” ejek Lucas.“Apa maksudmu? Aku benar-benar tak paham,” elak Yaraline.“Gunakanlah bajumu dengan layak, jangan seperti ini. Apa kau tak malu berpakaian seperti ini di depan pria la
Mata Calisto yang berhadapan langsung dengan kewanitaan tebal milik Yaraline langsung memasukkan wajahnya di dalam sana. Suara seruput terdengar memenuhi ruangan tersebut.“Ahhhh…!” pekikan nikmat Yaraline terganti dengan jeritan luar biasa karena calisto turut memasukkan dildo di dalam liang kewanitaannya.“Ohhh! Gila! Ini sangat nikmat! Aku bisa gila!” racau Yaraline menggila.Ketika Yaraline memainkan dildo tersebut keluar masuk di liang kenikmatannya sambil mengulum benda terkecil di dalamnya. Yaraline membungkam mulutnya dengan tongkat milik Calisto yang sudah ereksi sempurna.Yaraline juga berusaha memberikan pelayanan terbaiknya untuk Calisto. Pria itu bahkan sampai menutup matanya merasakan permainan mulut Yaraline yang sangat luar biasa. Namun kembali terhenti ketika Yaraline kembali menjerit.“Oughhh! Akhhhh! Aku mau keluar! Faster please!”Yaraline terus meracau di depan batang milik Calisto. Pria itu mengikuti keinginan Yaraline dan mempercepat Gerakan dildonya dan menjila
Ting tong ting tong“Calisto?” pekik Yaraline terkejut melihat kedatangan Calisto. “Kenapa kau bisa ada di sini?” tanya Yaraline lagi yang sangat terkejut.“Ternyata benar kau ada di sini, aku tak salah,” kata Calisto sambil tertawa lalu masuk begitu saja sebelum dipersilahkan.Yaraline benar-benar terkejut lalu melihat keluar untuk memastikan tak ada orang yang melihatnya. Lalu menutup pintu dan menyusul Calisto yang sudah duduk di sofa.“Bagaimana bisa kau ada di sini? Bukankah kau ada di penjara?” tanya Yaraline penasaran.“Kenapa? Kau tak senang aku ada di sini? Kau lebih senang aku ada di penjara?”“Bukan seperti itu, aku hanya terkejut saja. Aku penasaran bagaimana bisa kau datang ke sini. Bagaimana kau bisa kabur? Lalu kau ke sini naik apa? Apa ada yang melihatmu?” tanya Yaraline secara beruntun.“Kau jelas tahu itu bukanlah tempatku. Orang pertama yang akan ku datangi sudah pasti kau, karena aku hanya punya kau saja. Aku membutuhkanmu, aku bahkan merindukanmu. Apa kau tak mera
“Aku punya kabar baik dan buruk,” kata James yang tiba-tiba masuk ke dalam ruangan Lucas.Lucas yang sedang bekerja terkejut dengan hadirnya James yang datang tiba-tiba. James lansgung saja duduk di depan Lucas dan menatap pria itu dengan serius.“Kabar apa?” tanya Lucas penasaran.“Kau ingin mendengar kabar yang mana? Kabar baik atau kabar buruk?” tanya James balik.Lucas menghela napasnya kasar melihat tingkah adiknya yang masih sempat bermain seperti itu padanya.“Kabar buruk,” jawab Lucas.“Oke, Daddy kabur. Tapi mereka lagi berusaha buat cari Daddy sekarang,” kata James memberitahu.Mendengar hal itu Lucas tidak terkejut, pria itu tersenyum simpul dan menyandarkan punggungnya kesandaran kursi.“Aku sudah menduganya, aku yakin dia akan berusaha untuk melarikan diri. Tenang saja, aku tahu dia ada di mana. Nanti kau ikut saja denganku untuk menangkapnya langsung. Aku tahu di mana tempat persembunyiannya,” tegas Lucas. “Jadi apa kabar baiknya?” tanya Lucas penasaran.“Mungkin kau akan