Share

Bab 12 Sama Saja

Sesosok berwajah cantik yang akhir-akhir ini selalu terbayang-bayang di ingatan, membuat langkah penuh gairah dan senyum mengembang di wajahnya.

Ingatan akan perempuan itu membuatnya lupa seketika atas perasaan sakit hati, dongkol, marah dan kecewa serta frustasi yang menimpa dirinya.

"Ah, tak sabar rasanya bertemu dirinya." Hendrik bergidik membayangkan betapa wanginya aroma perempuan itu di sela langkah cepatnya.

Tak berapa lama, ia sudah tiba di warung kopi Cantika. Nasib baik menyertai tingkah buruknya, di sana sedang sepi. Hal itu semakin membuatnya bahagia tak terkira.

"Halo, Cantik! Si Cantika yang cantiknya gak pernah ilang," godanya.

"Eh, Abang! Ke mana aja? Aku kangen tahu!" Bak gayung bersambut, Cantika ternyata ada perasaan dengannya. Pikirnya.

"Ah, yang bener, Neng?" Mendapatkan tanggapan seperti itu, membuat Hendrik semakin melambung tinggi.

Padahal, apa yang dilakukan Cantika adalah hal biasa. Tujuannya agar lelaki seperti Hendrik yang gampang tergoda menjadi seri
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status