Share

bab 91

“Aku maunya nikah di gedung dan mewah, tidak mau kaleng-kaleng apalagi sampai sederhana saja. Mahar pun emas batangan murni 24 karat seberat 50 gram. Aku pikir kamu bisa. Bukan begitu?” Syasya menaikkan alisnya, seketika Hendrik melongo. Tentu saja, baginya apa yang baru saja didengarnya sangat tidak masuk akal dan di luar kemampuannya saat ini.

“Gil*! Ini pemerasan namanya,” batin Hendrik dengan memasak wajah polosnya.

“Hah? Kamu bercanda ya?” sahut Hendrik cengengesan.

“Tentu tidak! Apakah kamu menangkap sebuah candaan di wajahku?” Syasya menatap Hendrik lamat-lamat, pun sebaliknya. Keduanya pun hening seketika.

“Itupun jika kamu serius menikahi aku. Jika tidak, tidak masalah! Aku bisa mengembalikan cincin ini,” ancam Syasya dengan serius melepaskan cincin detik itu juga.

Glek!

“Bagaimana ini? Dapat duit darimana aku?” batin Hendrik.

Hendrik yang melihatnya menjadi gugup seketika. Seketika ia juga menjadi bimbang, antara mengiyakan tapi sama sekali belum ada pandangan di mana
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status