Share

bab 95

Seolah Tuhan sudah menyiapkan diri Novi untuk keadaan ke depannya, ia yang tidak pernah bisa jika tidak makan di tempat mewah dan mahal, tiba-tiba saja saat matanya melirik ke tempat makan lesehan di perjalanan pulang menuju rumah keinginan untuk mampir begitu kuat.

Novi pun meminta berhenti ojek online-nya, lalu membayarnya. Dengan tanpa malu, risih, ataupun merasa tidak level tidak seperti sebelumnya, ia langsung memesan dan duduk di tempat tersebut. Menunya pun yang murah. Baginya penting kenyang, sebuah pemikiran langka darinya.

Selama menunggu pesanannya disiapkan, mata Novi mengedar. Dengan senyum ditarik, ia terpaku dengan kondisi lesehan tersebut. Stigma yang selama ini ada di kepalanya, bahwa lesehan itu jorok, tidak higienis, dan kumuh terbantahkan seketika.

“Tidak buruk juga.” batinnya manggut-manggut. Ia terus saja memandangi tempat tersebut, hingga HP-nya tergolek begitu saja di dalam tas tidak disentuh seperti biasanya saat sedang menunggu masakan siap.

Tak lama menu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status