Short
Penyesalan Abang dan Calon Suami

Penyesalan Abang dan Calon Suami

By:  Eman NinaCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
Not enough ratings
8Chapters
1views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Pada kehidupan sebelumnya, demi sahabat baikku, abang dan calon suamiku bersekongkol untuk menghancurkan perusahaanku. Ketika melihat aku yang gulung tikar berdiri di tengah hujan deras, mereka berdiri di samping sahabat baikku sembari mentertawakanku. “Rose, kamu seperti seekor anjing saja!” Saat aku membuka mataku kembali, aku kembali ke acara tender proyek pada tiga tahun silam. Awal berdirinya perusahaan pada kehidupan sebelumnya, abang dan calon suamiku memperingatiku. Mereka tidak mengizinkan aku memanfaatkan kekuatan Keluarga Tiara dan Keluarga Qindara. Katanya, perbuatanku tidaklah adil bagi orang lain. Namun di balik itu, mereka justru menggunakan berbagai alasan untuk memberikan proyek kepada sahabat baikku demi mengembalikan senyum manisnya. Saat aku terlahir kembali, aku melihat mereka berdua sama seperti kehidupan sebelumnya, diam-diam mengambil proyek yang seharusnya menjadi milikku kepada sahabat baikku. Akhirnya aku pun telah patah semangat. Sewaktu mereka mengetahui kabar aku hendak ke luar negeri, abang dan calon suamiku memasang kembang api semalaman demi merayakan akhirnya terbebas dari beban sepertiku. Namun pada acara tender Grup Arkava pada tiga tahun berikutnya, aku menggunakan statusku sebagai istri presdir berpidato di atas panggung. Kedua mata mereka berdua malah memerah.

View More

Chapter 1

Bab 1

Setelah kembali ke Kota Simbai, aku tidak menyangka orang pertama yang aku temui adalah mantan sahabatku, Angel Moara.

“Presdir Perusahaan Zenith, Angel Moara, berhasil diterima di universitas terkemuka di Kota Simbai pada usia 18 tahun dengan prestasi gemilangnya. Setelah lulus, dia membangun usahanya dari nol. Dalam waktu tiga tahun yang singkat, dia berhasil masuk jajaran pengusaha muda papan atas di dunia bisnis ….”

Di lantai satu Gedung Pertha, layar televisi di antara dua lift terus menayangkan berbagai pencapaian yang diraih oleh sang pengusaha muda Kota Simbai.

Tiga tahun tidak bertemu. Angel sudah tidak lagi terlihat seperti gadis penakut dan minder yang baru keluar dari desa. Balutan gaun mewah rancangan desainer ternama bahkan menambah kesan berkelas padanya.

Memang benar, kemewahan bisa membentuk seseorang.

Hari ini adalah acara tender proyek milik Grup Arkava yang digelar di Kota Simbai. Para wartawan sudah berjaga-jaga dan menunggu di lobi.

Aku menunduk berpura-pura tidak melihat Angel lantaran tidak ingin menghiraukannya, tetapi dia malah mendekatiku.

“Bu Rose, ternyata kamu, aku hampir saja nggak mengenalimu. Tiga tahun lalu kamu tiba-tiba pergi ke luar negeri, aku kira kamu nggak akan kembali lagi!”

Suara Angel sangat besar. Saking besarnya, wartawan yang berada di kejauhan bisa mendengar dengan jelas.

Selesai ucapan itu dilontarkan, aku bisa merasakan ada banyak tatapan yang tertuju di diriku.

“Bu … Rose … dari Keluarga Tiara ….”

“Grup Qindara … pernikahan ….”

“Mohon … mengejar suami … mau ….”

Dalam seketika, di tengah suara bisikan, terkadang aku bisa mendengar sepenggal ucapan di telingaku.

Aku melirik Angel sekilas. Dia pun berlagak tidak menyadarinya dan melanjutkan omongannya, “Kenapa kamu nggak beri tahu dulu sebelum kamu kembali? Jangan-jangan kamu sudah dengar kabar …. Bu Rose, maaf, aku sudah salah bicara.”

Setelah berbicara panjang, sepertinya Angel menyadari ada yang salah dengan omongannya. Namun, rasa bersalah dengan ekspresi panik itu telah memicu salah paham orang-orang di sekitarnya.

Pada saat ini, ada seorang wartawan bernyali besar menjerit.

“Dengar-dengar, desainer utama perhiasan Grup Tiara, Carlos Tiara dan presdir Grup Qindara, Nelson Qindara, berencana melamarmu. Bu Angel, apa kabar itu benar atau hanya rumor belaka?”

“Bu Angel, seandainya kamu dilamar bersamaan oleh Pak Carlos dan Pak Nelson, siapa yang akan kamu terima?”

Angel tidak menjawabnya. “Uhm … semua itu hanyalah rumor di internet saja. Aku harap kalian semua bisa bersuara dengan akal sehat. Selain itu, Kak Carlos dan Kak Nelson itu orang yang sangat baik. Sekarang kami adalah teman yang sangat baik.”

Pada saat ini, lift terbuka. Angel membungkukkan tubuhnya dan berkata dengan tersenyum, “Maaf, sebentar lagi aku mesti berpidato dalam acara tender Grup Arkava. Aku pergi bersiap-siap dulu.”

Angel bertanya dengan nada bersahabat, “Bu Rose, apa kamu mau naik bersamaku?”

Aku hanya ragu sejenak. Para wartawan yang tidak mendapat jawaban dari Angel pun mulai mengalihkan perhatian ke diriku.

“Bu Rose, dengar-dengar sebelum kamu ke luar negeri, kamu terus mengejar presdir Grup Qindara. Jangan-jangan kepulanganmu yang mendadak ini karena kamu sudah mendengar kabar Pak Nelson ingin melamar Bu Angel?”

“Dengar-dengar Pak Carlos itu abangmu. Bu Rose, apa kamu bisa menerima Bu Angel menjadi kakak iparmu?”

“Seandainya Pak Nelson benar-benar melamar Bu Rose, apa yang akan kamu lakukan? Apa kamu berencana untuk menghalanginya atau merestuinya?”

Tatapan mereka kelihatan bagai serigala kelaparan saja. Suara napas berat itu dipenuhi dengan rasa serakah dan desakan.

Kebanyakan wartawan tidak peduli dengan kenyataan. Mereka hanya menginginkan popularitas saja.

Aku percaya, seandainya aku tidak merespons, tidak sampai waktu dua jam, dugaan mereka mengenai alasan kepulanganku ke dalam negeri akan bertebaran di seluruh internet.

Di dalam benakku terlintas bayangan tubuh seseorang yang suka cemburu. Aku pun melambaikan tangannya terhadap Angel.

“Kalau begitu, aku naik dulu.”

Sebelum pintu lift tertutup, Angel menunjukkan senyuman sinis yang hanya bisa dilihat olehku. Aku mengalihkan pandanganku, langsung membalikkan tubuhku untuk berhadapan dengan wartawan.

Saat aku berencana untuk mengeluarkan kartu undangan, terdengar suara gusar dari sekitar. “Rose, siapa yang suruh kamu kemari? Jangan-jangan kamu masih ingin berbuat seperti tiga tahun lalu, merebut proyek Angel lagi?”

Usai mendengar ucapan itu, sorotan kamera langsung berubah. Mantan calon suamiku, Nelson, sedang melangkahkan kaki panjangnya ke sisiku dengan murka.
Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
8 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status