Share

Ratukan Istrimu

Bab 4 

PoV Aldi

"Mama, sudah mengajukan pinjaman nya?" aku bertanya berusaha tenang, dan tak menunjukkan kekesalan yang aku rasakan. Walau sebenarnya hati ini memanas melihat rencana mereka.

"Belum Al, rencananya sih dua hari lagi. Mama akan ajukan 100 juta. Untuk modal pernikahan Nadia," 

Mama mertua ingin menggunakan uang itu untuk modal pernikahan. Sedangkan kemarin saja ia sudah meminta Silvi untuk minta uang padaku, sebanyak 150 juta. Resepsi semewah apa yang akan diadakan oleh Mama untuk anak bungsunya.

"Aku bantu Mama untuk mengajukan pinjaman di bank, bagaimana?"

Aku menawarkan mama untuk membantunya, semoga ia percaya padaku.

"Membantu?" dahi mama mengerut.

"Iya Ma, temanku ada bekerja di bank. Dan dia bisa membantu Mama agar pinjaman itu cepat cair, dalam jangka waktu mungkin hanya satu minggu saja!" jelasku.

"Kalau begitu tolong kamu bantu Al, karena uang itu sangat mama butuhkan secepatnya. Ada beberapa yang harus dibayar duluan, seperti uang muka untuk dekor dan juga catering,"

 "Oke Ma, tenang saja. Aku akan bantu! Sekarang mama berikan saja sertifikat itu padaku, besok akan aku bawa ke bank untuk menemui temanku agar dia segera mengurusnya,"

 Mama mengangguk dan tersenyum. Setuju dengan saranku, beliau kemudian bangkit dari duduknya.

 Baguslah dia percaya padaku dan sertifikat itu bisa aku dapatkan, setelah itu aku tinggal meminta tanda tangan Silvi untuk mendapatkan persetujuan darinya, dan membalik nama sertifikat itu menjadi milik ibuku. 

Hasil kerja kerasku selama ini, tak akan aku biarkan di renggut oleh mereka. 

Mama kembali membawa sebuah map di tangannya.

"Ini Al, kamu tolong urus ya. Dan berikan temanmu agar segera di proses dan dana di cairkan secepatnya!" ujar Mama. 

Dia tak sabar ingin mendapatkan uang banyak, serakah sama dengan putrinya.

"Baik Ma, serahkan semua pada Aldi. Nanti Aldi akan kabari lagi!" jawabku. Aku memeriksa map itu, ada sertifikat asli dan juga poto copy ktp dan kartu keluarga. 

Si*lan bahkan dia sudah memberi foto copy ktp milikku juga. 

"Kabarin Mama, Al besok"

"Siap Ma,"

Aku akan mengabarkan jika dana tak akan pernah cair, dan putrimu akan pergi dari rumahku hanya membawa pakaiannya saja. Menikahi Silvi adalah kesalahan terbesar dalam hidupku, harusnya aku tak secepat itu menikah dengan dia karena dulu kami hanya kenal 3 bulan dan menikah. Aku pikir Silvi itu baik, ternyata hanya kedoknya saja.

"Apa ada yang kurang, untuk persyaratan nya. Kemarin Silvi sudah memberikan foto copy ktp kalian dan kartu keluarga." 

"Silvi rencananya mau memberitahumu ketika dana akan cair dan memberi semua persyaratan yang di butuhkan, tapi kamu yang akan mengurus. Ya sudah mama serahkan padamu saja! Mama senang punya menantu pengertian dan royal pada istri." ucap Mama.

"Tolong ratukan anak Mama ya," sambungnya.

Dia minta anaknya di ratukan, sedangkan ibuku di perlakukan seperti babu oleh putrinya.

Setelah berbincang beberapa saat, aku pamit pulang. Dan berhasil mendapatkan tujuanku. Sekarang permainanku yang akan di mulai Sil. Bukan kamu saja, yang pandai bersandiwara. 

**

Aku pulang mendapati pemandangan yang di luar dugaanku. Aku pikir Silvi tak akan nyaman dan mengeluarkan sifat aslinya ketika Mbak Rania tinggal di sini, tapi dia justru tampak akrab dan berbincang dengan Mbak Rania. 

Aku ikut bergabung bersama mereka, ada juga ibu yang menemani Hafiz bermain.

"Aku buatkan kopi ya, Mas," ujar Silvi dan dia berlalu ke dapur.

"Mbak, gimana betah di sini kan? Silvi baik sama Mbak?" tanyaku penasaran.

"InsyaAllah betah Al, istrimu itu baik banget. Mbak jadi sungkan, tadi aja dia beliin Hafiz mobil remot yang mahal, padahal mbak udh nolak. Gak enak sama kebaikannya," ujar Mbak Rania.

Aku saling pandang dengan ibu. Andaikan mbak Rania tahu sifat asli Silvi. 

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
muka dua pingin nimpok wajah Silvy dg wajan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status