Home / Urban / Ternyata Menantu Miliarder / 6. Pesta Penuh Hinaan

Share

6. Pesta Penuh Hinaan

Author: Itsmoore
last update Last Updated: 2023-01-04 07:52:41

Ellen yang khawatir dengan keadannya, buru-buru turun mengikuti langkah Robin. Dia langsung menatap Kenzo, tentu dengan pakaian yang sedikit terbuka. Disusul Colin, mereka bertiga turun melalui lift khusus petinggi.

Harap-harap cemas Ellen mendekati Kenzo, siapa tahu laki-laki itu akan tergiur dengan kemolekan tubuhnya. Dia hanya bisa pasrah. Kini, dinasti Colin di perusahaan runtuh. Kaisarnya sekarang adalah Kenzo Daidalos.

Sebaliknya, Kenzo tidak tergoda sama sekali. Dia menoleh ke arah Melvin, lantas kembali mengalihkan pandangannya ke mata Ellen.

“Dan kamu, Nona cantik,” Kenzo menunjuk ke arah Ellen yang kemeja biru dongkernya masih sedikit terbuka di bagian atas, kira-kira dua kancingnya tidak terkait satu sama lain. “Kamu bisa tetap berada di sini.”

Colin mengerang pelan, menumpahkan amarahnya yang tidak bisa terungkap dengan kata-kata. Meskipun dapat uang puluhan juta dollar setelah proses akusisi The Lyceum, dia tetap tidak menyukai Kenzo karena telah merebut Claudia.

“Nona Ellen yang cantik nan menawan, Anda memiliki hak pilih yang mutlak sekarang.” Melvin berucap sembari membenarkan jasnya yang agak miring ke kiri.

“Mengikuti Tuan Kenzo dan tetap berada d isini, atau memilih pacar Anda? Colin pasti bingung menghamburkan uang jutaan dollar miliknya. Kurang enak apa, hanya menawarkan kenikmatan yang kau sendiri juga merasakannya, tapi kau juga dibayar mahal untuk itu.”

“Apa katamu? Tarik kembali ucapanmu, dasar gembel tidak tahu diri!” Colin menjatuhkan koper dan tas yang ia tenteng, berlari dan akan menerjunkan satu bogeman kepada Kenzo. “Kau rebut Claudia dariku, lalu The Lyceum. Sekarang apalagi? Ellen? Maumu apa? Katakan!”

Colin berlari sekencang mungkin, memusatkan tenaganya pada satu pukulan penuh amarah untuk Kenzo. Amarah karena merebut Claudia, amarah karena harga dirinya direndahkan.

“Buukk,” suara bantingan terdengar setelah itu.

Tidak sampai satu meter jarak Colin dari Kenzo, Melvin sudah membanting lelaki itu dengan cepatnya. Kenzo yang tidak nampak ketakutan sedikitpun, langsung menyuruh dua satpam di depannya untuk menyeret Colin.

“Singkirkan dia! Aku sudah muak melihat muka itu. Muka yang membuatku ingin muntah!”

Salah satu satpam dengan badan yang lumayan gemuk membantu Colin berdiri, sementara satunya membawa tas dan koper mantan CEO mereka.

Colin sudah beres, Robin juga tidak ada masalah dengan Kenzo, pun dua satpam itu nampak sangat menghormati Kenzo sebagai pemimpin baru mereka. Tinggal Ellen, dia masih bingung untuk memutuskan.

“Ellen Fransisca Febiola, malang sekali nasibmu. Merelakan tubuh indahmu untuk seorang iblis seperti Colin.” Nada suara Kenzo sedikit memprovokasi Ellen. Memang, dia sudah niat melakukan itu sejak awal. “Kini, tentukan nasibmu! Tetap menjadi pemuas lelaki buaya ataukah masih berminat mengabdi untuk The Lyceum?”

Gadis cantik itu hanya bisa diam.

“Tiga detik dari sekarang,” Kenzo terus menerjang tanpa ampun. “Tiga, dua, sa-”

“Disini, Tuan, aku akan tetap disini. Aku akan setia pada The Lyceum.”

“Robin,” Kenzo berucap lantang di hadapan Ellen, Melvin, dan dua satpam yang sudah kembali setelah membopong Colin yang dibanting. “Semua tanggung jawab perusahaan ada di tanganmu. Lakukan apapun. Melihat track recordmu di perusahaan, aku yakin kau orang yang bertanggung jawab.”

“Tapi, Tuan, aku hanya-” Robin menyentuh bahu Kenzo.

“Tidak ada tapi, perintahku mutlak. Sekarang, aku umumkan, mulai detik ini The Lyceum resmi dipimpin oleh Robin Anderson selaku CEO merangkap direktur utama.”

Semua hanya terdiam, termasuk Ellen yang tadinya merendahkan Kenzo yang berpakaian kaos dan sandal jepit biasa. Mereka hanya menunduk, mendengarkan dan mengiyakan apa kata pemimpin baru mereka.

...

Hampir pukul tujuh, Kenzo harus segera pulang ke rumah mertuanya.

Baru saja dia menginjakkan kaki di halaman depan villa, Claudia langsung melempar parfum beserta kaos putih kasual. “Jadi sopir keluarga kaya juga harus memperhatikan pakaian, tidak semata-mata menggunakan kaos oblong dan celana komprang. Cepat ganti, kita harus pergi menghadiri pesta nenek!”

“Nggak usah masuk rumah, bikin bau aja! Orang sepertimu cukup pakai parfum tiga puluh ribuan sama kaos oblong ini. Toh dirimu datang sebagai sopir, bukan tamu undangan pesta.” Claudia melempar kaos yang akan dikenakan Kenzo.

Kenzo merunduk, meratapi nasibnya sebagai suami kontrak sekaligus pembantu Keluarga Latusia. Andai dia menerima tawaran Melvin tadi sore, dia sudah hengkang dari keluarga keji ini dan kembali menjadi Tuan Muda Daidalos.

“Oh ya,” kata Claudia, langkahnya terhenti. “Itu rumput di halaman depan masih belum dipotong. Sebelum ganti baju, jangan lupa potong rumput di sana. Nggak enak dipandang, sama sepertimu!”

Dengan perasaan kesal, Kenzo mengambil parfum, kaos oblong, dan mesin pemotong rumput yang ada di dekat pintu masuk villa.

Tidak perlu waktu lama Kenzo menghabiskan rumput-rumput yang menjulang tinggi di halaman, dia lantas ganti pakaian di balik rimbunan semak halaman villa Keluarga Latusia.

Bersama seluruh anggota Keluarga Latusia, Kenzo mengendarai mobil mercy putih dan berangkat menuju Hotel Lunar, salah satu hotel paling mewah di ibukota.

Kenzo diminta parkir di parkiran VVIP hotel. Dia membuka pintu, tapi sepatu Claudia bergerak cepat menginjak kaki kanannya.

“Sshh,” Kenzo mendesis, tapi Claudia tidak peduli.

“Kau tidak pernah diajarkan tentang sopan santun?! Tidak pernah ada dalam sejarah, pembantu jalan berdampingan dengan majikan! Saat ini kau harus bertingkah layaknya sopir pribadi Keluarga Latusia, tidak lebih.”

Madame Anneth mendekati Kenzo, lalu mendorongnya sampai pria itu terbentur pintu atas mobil.

“Kau itu sopir, kau tidak perlu masuk ke dalam hotel! Sukanya bikin malu keluarga, masih untung Josh menolongmu. Kalau tidak, kau pasti tinggal di jalanan dengan pakaian compang-camping!”

“Tunggu saja di mobil,” kata Tuan Bram, istri Madame Anneth sekaligus ayah kandung Claudia.

Kenzo menunggu di dalam mobil, meratapi nasibnya yang begitu hina. Dia bingung harus bagaimana. Ada niatan dia pergi meninggalkan Claudia dan kembali jadi seorang miliarder. Tapi, jika itu terjadi, maka dia dianggap gagal menjalani ujian kebijaksanaan dan kesabaran.

“Sabar, Zo, kurang beberapa hari sampai kau genap dua bulan jadi menantu sampah,” batinnya menyemangati diri sendiri. “Kau harus bisa bertahan, Zo. Kesabaran dan kebijaksaanmu dalam menyikapi ini, dipertaruhkan dalam beberapa hari terakhirmu jadi menantu. Ujian hari-hari terakhir memang yang paling berat.”

Tidak lama kemudian, Claudia dan Madame Anneth datang, lalu menyuruh Kenzo masuk ke dalam hotel.

Baru saja menginjakkan kaki di hall utama hotel, tempat pesta berlangsung, Kenzo langsung ditertawakan seluruh tamu undangan, tak terkecuali Madame Anneth, ibu kandung Claudia.

“Eh, itu siapa? Tukang cuci piring, atau cleaning service bagian bersih-bersih lantai?”

“Lihat pakaiannya, kaos oblong putih sama celana hitam komprang! Dih, orang miskin emang bisa dilihat dari cara dia berpakaian.”

“Dia ganteng, lho, kekar pula! Hebat sekali Keluarga Latusia punya tukang cuci piring seperti pria itu. Tapi ya, setampan apapun laki-laki, kalau tidak punya harta, ya percuma... sama saja sampah!”

Kenzo tidak peduli dengan cemoohan, dia tetap melangkah, mengikuti ke mana Claudia pergi.

Sesampainya di salah satu ruangan mewah di ujung hall utama hotel, Kenzo melihat seorang perempuan paruh baya duduk di atas kursi. Perempuan itu memandang tajam ke arahnya.

“Claudia, ini suamimu?!” Rika terbelalak begitu melihat Kenzo. “Cih, mau ditaruh mana muka Keluarga Latusia ketika semua miliarder tahu kau punya suami miskin dan dekil sepertinya. Aku tidak mau tahu, ceraikan dia malam ini juga!”

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Yulia Rongkang
iya buka bab iklan aja biar bacanya gk nanggung
goodnovel comment avatar
Ari Suci
bukak bab beeikutnya .mbok pakai iklan aja biar asik bacanya.bosku
goodnovel comment avatar
Mega Setyarini Drw Skincare
haduhhh namanya kebolak kebalik kadang jadi bingung..jozs memilih kenzo jadi suami..hai...tapi yo sudahlah...bagus kok ceritanya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Ternyata Menantu Miliarder   101. Selepas Keluar Dari Penjara

    Kenzo berpura-pura tidak mengenal Red Rose. Dia pun berkata dengan antusias, “Kota JC memiliki banyak tempat menarik yang banyak dikunjungi turis. Kalau kamu ke kota JC, maka harus pergi ke ….” Kenzo menyebutkan berbagai tempat.Setelah mengobrol sebentar, Red Rose tiba-tiba berkata, “Kamu tahu banyak juga! Kalau tidak, kamu jadi tour guide-ku saja!” Dia tersenyum lebar. “Kamu tidak boleh menolaknya!”Alis Kenzo bergerak sedikit, dan dia melihat ke arah Red Rose. “Tour guide?” Dia terdiam sebentar. “Apa ada bayarannya?”Red Rose membeku sesaat. Dia kira meminta Kenzo jadi pemandunya akan sangat mudah. Biasanya, orang akan langsung setuju tanpa syarat. Namun, Kenzo malah meminta bayaran!Red Rose tersenyum. “Kalau mau uang, bisa saja. Tapi, bukannya ada kompensasi lebih baik?”Kenzo membeku di tempat. Tak perlu orang cerdas untuk tahu apa maksud Red Rose. Hal itu membuat Kenzo sedikit kaget.Namun, di otak Kenzo, dia menganggap ini adalah kesempatan terbaik untuk dapatkan informasi men

  • Ternyata Menantu Miliarder   100. Kembali Bertemu Red Rose

    Saat masih menjadi mahasiswa, karena Gladis dan Kenzo dekat, Diska tak pernah suka dengan Kenzo.Bahkan ketika kuliah, dia terus menemukan seseorang untuk menindas Kenzo. Saat itu, Kenzo belum diangkat jadi Zero Daidalos, jadi dia tidak ada seni bela diri. Ketika Diska menyuruh orang untuk menindasnya, Kenzo hanya bisa menerima dengan lapang dada.Saat itu, Gladis tidak tertarik dengan Diska. Lucu bagaimana sembilan tahun kemudian, keduanya benar-benar muncul bersama di Kota JC.Dulu, Gladis adalah wanita pujaan Kenzo juga. Lagi pula, gadis itu memang sangat cantik dan menawan. Keduanya juga sudah saling kenal sejak SMP, tapi Kenzo tidak pernah mengungkapkan perasaannya.Latar belakang Gladis sangat bagus. Ditambah dengan sifatnya yang dingin dan sombong, sungguh berkah dari langit karena Kenzo sempat dekat dengannya.Ekspresi Kenzo kembali tenang setelah keheranan singkat. Namun, Wendy masih ingin tahu lebih banyak.“Terkenal bagaimana?” tanya Wendy.“Keluarga Ardiansyah adalah kelua

  • Ternyata Menantu Miliarder   99. Kenzo Dipenjara

    Pada pukul empat sore, Wendy meninggalkan kantor lebih awal untuk pergi dengan Kenzo. Mengenai pulang lebih awal dari kantor, dia tak peduli sama sekali. Bagaimanapun, kantor tempatnya bekerja adalah perusahaannya sendiri.Entah kenapa, Wendy membawa Kenzo ke bandara. Sesampainya di pintu kedatangan bandara, Wendy terlihat sedang menunggu dengan bersemangat.Wendy tertawa ke arah Kenzo yang terlihat malas dan bosan. “Jangan khawatir, kamu tidak akan kecewa ikut denganku hari ini. Yang kita jemput sekarang adalah kakak senior di kuliahku dulu. Kami berdua disebut sebagai dua wanita tercantik sekolah, loh!”Kenzo mengabaikan kalimat terakhir Wendy dan berkata, “Kamu belajar di Universitas LH?”“Hmm?” Wendy merasa aneh dengan pertanyaan Kenzo. “Jangan bilang, kamu juga begitu?” Namun, dia menggelengkan kepalanya. “Tidak, kalau kamu lulus dari sana, tak mungkin kamu berakhir jadi pekerja konstruksi.”Sudut mulut Kenzo berkedut, merasa gemas dengan iblis kecil di hadapannya itu. Namun, dia

  • Ternyata Menantu Miliarder   98. Kotor!

    Di lobi kantor, Barry memandang keduanya dan berkata, “Ehem, aku tidak menyangka kalian begitu cepat menjalin hubungan. Aku kira, prosesnya sedikit lama. Tapi ternyata...”Mendengar hal ini wajah Wendy sedikit memerah. Antara malu, senang, atau bahkan segan karena papanya tahu dia mengucapkan hal seperti itu tadi pada Kenzo.Baru akan menjelaskan, Barry berkata lagi, “Kenzo, jangan khawatir. Aku jelas menerimamu. Kalau tidak, aku masabodoh dengan Erlangga dan tidak mengajak kalian naik. Berhubung sekarang kalian sedang duduk berdampingan, aku harap, kalian segera cari waktu untuk tentukan hari pernikahan!”Mulut Kenzo berkedut, pria tua ini sudah jelas kehilangan kewarasannya! Betapa besar keinginan Barry untuk menikahkan putrinya?!“Ayah!” Wendy memerah, dan dengan cepat melepaskan lengan Kenzo.“Apa yang Ayah bicarakan? Hanya karena Erlangga datang untuk menggangguku barulah aku minta Kenzo membantu sedikit. Aku belum siap menikah. Aku juga belum sepenuhnya kenal sama Kenzo. Ayolah,

  • Ternyata Menantu Miliarder   97. Habis Sudah Nyawamu!

    Semenjak Kenzo minta tolong pada Clara untuk menyelesaikan beberapa masalah seputar bisnis dan perekonomian Daidalos, mereka berdua mulai akrab.Sampai pada akhirnya, Clara meminta Kenzo datang ke apartemennya, lalu ganti pakaian bagus karena mereka berdua akan menghadiri sebuah pesta yang juga dihadiri beberapa miliarder terkemuka negeri ini.Zachery yakin, Kenzo melakukan ini semua bukan tanpa sebab. Mengingat, Kenzo bukan orang sembarangan yang mau begitu saja diajak keluar oleh seorang gadis cantik.Lalu, matanya berbinar. “Ya, dia orang yang diakui Clara sebagai pacarnya, baru beberapa hari lalu saat mereka berdua nampak mesra di sebuah pesta. Kenapa sekarang dia jadi pacar Wendy Kang?! Apa hubungannya dengan Barry Kang?!”Banyak pertanyaan muncul di benak Zachery, tapi dia tidak mengatakan apa pun. Kebetulan dalam hal ini, lawan utama Kenzo bukanlah dirinya, melainkan Erlangga Dirga!Di sisi lain, Kenzo sedang berusaha membebaskan diri, tetapi Wendy menggenggamnya erat-erat. Pad

  • Ternyata Menantu Miliarder   96. Erlangga dan Zachery : Dua Kuman

    Terlihat wajah Wendy sedikit merah saat ini. Terlihat sekali bahwa gadis itu malu diperhatikan begitu banyak orang. Lebih-lebih, ketika dia akan dilamar di hadapan publik.Ekspresi di wajah Wendy begitu dingin, tidak ramah seperti ketika dirinya bertemu dengan Kenzo. Ini jelas adalah Wendy yang dulu pertama kali Kenzo lihat di Hotel Marriot, angkuh dan dingin.Terlihat Wendy melirik ke kanan dan ke kiri, mencari seseorang.Alih-alih tersadar bahwa orang yang Wendy cari adalah dirinya, Kenzo malah terkekeh.“Wah, menarik, menarik! Aku bantu rekam video untuknya saja!” batin Kenzo sembari mengeluarkan ponselnya.Kenzo kemudian berusaha untuk maju ke barisan paling depan. Lalu, dia ikut berseru mengikuti orang-orang lainnya sembari merekam video.Karena dirinya sekarang di barisan depan, Kenzo dapat dengan mudah terlihat oleh Wendy. Gadis itu segera memutar bola matanya ketika dia melihat wajah antusias Kenzo saat merekam dengan ponselnya.Pada saat ini, pintu mobil tiba-tiba terbuka. Se

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status