Share

Bab 12 - Berteman?

Refleks tangan Mentari mengusap rambutnya yang tergerai indah dengan warna baru yang membuatnya terlihat lebih cerah dan cantik.

"Beda sekali. Hampir gue ga ngenalin lu. Sofi, kan?" tanya Leon sambil kembali mendekat beberapa langkah.

Leon dan Mentari berhadapan hanya berjarak satu meter. Wajah tampan yang mempesona itu makin terlihat jelas.

"Iya. Mas Agus udah hapal aku. Padahal kita baru kenal," kata Mentari.

"Abis, lu unik. Manggil gue Mas. Aneh tahu. Panggil aja nama," ujar Leon.

"Ga sopan, Mas. Ga boleh kata ibuku," sahut Mentari.

"Terserah lu, deh. Hee ... hee ..." Leon tertawa kecil dengan ucapan Mentari. "Tapi lu cakep. Lu cantik kayak gini. Suka nyalon juga lu?"

"Apa?" Mentari tidak begitu paham dengan kalimat Leon. Dia mengerutkan kening berpikir. "Ohh, salon? Nggak. Aku jarang ke salon. Ini gratisan, Mas. Mana aku ada duit."

"Hee ... hee ... lu beneran unik. Lucu dan lugu banget." Leon menggeleng kepala. Dia tidak mengira hari begini ada gadis sepolos Mentari.

Menta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status