Beranda / Romansa / Terpaksa Aku Menjadi Orang Ketiga / "......Asalkan kamu tak berubah pikiran. Aku bisa mengusahakan apapun."

Share

"......Asalkan kamu tak berubah pikiran. Aku bisa mengusahakan apapun."

Penulis: iva dinata
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-11 22:41:34
Pukul tujuh pagi Ammar sudah sampai fi hotel tempat Renjana menginap. Rencananya pria hendak ikut menjemput putrinya di rumah Zahra, sahabat Renjana.

Meski kondisi belum pulih benar, namun putra sulung Rosa itu memaksa untuk keluar dari rumah sakit. Rasa rindunya kepada sang putri lebih menyiksa ketimbang luka dibahunya yang baru genap seminggu di jahit.

Namun kedatangan tidak tepat, dari resepsionis memberitahukan jika Renjana dan keluarganya sudah keluar dari hotel sejak semalam.

Ammar segera menghubungi mantan istrinya untuk mengonfirmasi kebenarannya.

"Halo, Ana? Ini aku Ammar," sapanya begitu panggilan telepon terhubung.

[Iya, aku tahu.] Suara Renjana terdengar serak. Mungkin wanita itu baru bangun tidur.

"Kamu dimana? Aku sekarang di hotel tapi resepsionis bilang kamu sudah cek out,"

[Aku sudah di Jakarta,]

"Kenapa kamu di Jakarta? Bukannya kamu bilang pagi ini mau jemput Ayu di rumah Zahra?" Ammar mengerutkan dahinya. Mendadak perasaannya jadi tak enak. Mu
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Terpaksa Aku Menjadi Orang Ketiga   Menjenguk Syaira.

    Minggu pagi di rumah kediaman Fahrezi. Setelah sarapan pagi, Akmal menemani sang cucu bermain sepeda di halaman depan. Pria paruh baya itu terlihat menyesap secangkir kopi sambil sesekali mengawasi sang cucu. Di sebelahnya nampak Laela duduk di atas kursi rodanya. Sam dengan Akmal, tatapan wanita itu juga tertuju pada sosok bocah yang beberapa kali melambaikan tangannya. "Oma,.... Eyang.... " panggil Dahayu sambil mengayuh pedal sepedanya. Bocah perempuan itu tertawa dengan ceria sampai terlihat gigi-gigi putihnya. "Hati-hati, pelan-pelan sayang.....," ucap Laela, terlihat sedikit khawatir. "Sus, awas jatuh..." tambahnya pada pengasuh yang menjaga Dahayu. "Terima kasih,, sudah menyayangi Ayu seperti cucumu sendiri," ucap Akmal tiba-tiba. Laela mengerutkan dahinya. "Kenapa tiba-tiba bicara seperti itu?" tanya curiga. "Apa Mas Akmal ingin memintaku pergi?" Akmal langsung kaget melihat respon Leala. "Apa ada yang salah dengan ucapan terima kasih? Aku hanya merasa bersyu

  • Terpaksa Aku Menjadi Orang Ketiga   "Tanggung hasil perbuatanmu dengan gentle,"

    Brakk!!! Tiba-tiba pintu terbuka paksa dari luar membuat semua orang mengarahkan tatapan ke arah pintu. Derap langkah terdengar, tiga pria berbadan tegap dengan pakaian preman masuk dan diikuti dua security dibelakangnya. Dengan sigap Ammar menggeser tubuh istrinya ke belakang tubuhnya. Tangan merentang bersiao melindungi sang istri.. Sementara itu Maliq bergegas maju. "Kalian siapa?" tanyanya. "Kami dari kepolisian," jawab salah satu pria sambil menunjukkan tanda pengenalnya. "Dengan saudara Samudra?" lanjut pak polisi memandang ke arah Samudra. Meski sedikit bingung namun Samudra tetap menganggukkan kepala. "Iya. Saya sendiri," jawabnya. Segera setelah Samudra menjawab dua orang pria langsung bergerak cepat memegangi tangan Samudra. "Apa-apan ini?" teriak Samudra berusaha melepaskan diri. "Mas, kenapa ada polisi?" bisik Renjana sambil memegangi tangan Ammar. Ammar tak menjawab, hanya berusaha meneng sang istri dengan menepuk-nepuk tangannya pelan. Tak tin

  • Terpaksa Aku Menjadi Orang Ketiga   Pilihan yang sulit

    "Tanpa alasan yang jelas semua investor tiba-tiba membatalkan kerja sama," bisik Arya. Mendengar kabar mengejutkan itu pandangan Ammar langsung tertuju pada sosok yang srsang memandangnya sambil membusungkan dadanya. Samudra tersenyum sinis, dengan satu alis terangkat. "Bagaimana? Apa kabarnya baru kau dengar?" ujarnya dengan nada mengejek. Di tempatnya Maliq menghela nafas, tidak menyangka kedua putranya akan saling menjatuhkan karena cinta. "Ana, kamu yakin dengan keputusanmu?" tanyanya pada Renjana. Dan wanita itupun mengangguk. Dibanding dirinya yang harus memilih, Renjana lebih ikhlas jika Ammar menentukan pilihannya. "Apapun pilihan Mas Ammar akan saya terima. Apapun yang terjadi dia akan tetap ayahnya Ayu." Maliq kembali menghela nafas. Dia tahu seperti apa sifat putra pertamanya. Pria itu tidak akan mengorbankan kepentingan orang banyak demi kepentingan pribadinya. "Dari data yang kuterima, ada sekitar seribu lima ratus karyawan dan buruh yang menggantungkan hidup

  • Terpaksa Aku Menjadi Orang Ketiga   Katanya otak dari insiden itu sudah diketahui

    Pagi ini Renjana sengaja memasak nasi goreng seafood, salah satu makanan favorit Ammar. Dengan telaten wanita yang memakai jilbab soft pink itu mengisi piring suami dan putrinya dengan nasi goreng buatannya. Di ujung meja Akmal menatap dengan perasaan haru. Mata tuanya bahkan sampai berkaca-kaca melihat keharmonisan yang tercipta di meja makan pagi ini. Sudah sangat lama dia menantikan moment bahagia putrinya itu. "Papa mau nambah lagi?" tanya Renjana pada Akmal yang sejak tadi menatapnya sambil tersenyum. "Nggak, sudah cukup." Renjana pun mengalihkan pandangannya pada Ammar. "Oh iya, Mas. Nanti pulang dari antar Ayu sekolah, aku mau pergi lihat lokasi tanah yang mau aku beli." "Kamu jadi buka sekolah?" tanya Ammar. Sebelumnya Renjana memang sudah mengutarakan keinginannya itu pada sang suami. Namun Ammar tidak menyangka jika istrinya akan segera merealisasikan keinginannya itu secepat ini. "Jadi dong... mendirikan sekolah adalah caraku untuk memberikan jalan pada anak-an

  • Terpaksa Aku Menjadi Orang Ketiga   Kompromi

    "Bagaimana?" Satu alis Samudra terangkat saat sebuah senyuman tipis Renjana sematkan di bibir tipisnya. "Kenapa? Apa penawaran yang kuberikan kurang menarik?" "Kenapa kamu tidak ajukan penawaran itu pada Mas Ammar?" "Maksudmu?" Samudra menatap wanita berhijab yang duduk di sebelah mamanya itu penuh tanya. Tak hanya pria itu, kedua orang tuanya juga nampak penasaran dengan maksud Renjana. "Buat kesepakatan dengan Mas Ammar. Suruh dia memilih, kehilangan perusahaan yang sudah dibangunnya dari nol atau menceraikan aku?" "Ana apa maksudmu?" Rosa reflek memegang lengan menantunya itu. Istri Maliq Zafier itu tidak menyangka menantunya akan mempertaruhkan pernikahannya yang belum genap dua minggu. "Mama tenang saja, InsyaAllah aku tahu apa yang aku lakukan," ujar Renjana masih dengan wajah dan ekspresi tenang. "Kalau Mas Ammar memilih menceraikan aku, maka saham milikku dan putriku akan menjadi milikmu. Bagaimana?" Samudra mengambil duduk di dalah satu kursi. punggu

  • Terpaksa Aku Menjadi Orang Ketiga   Sikap Arrogant Samudra.

    "Sekarang kita harus bagaimana?" ucap Raline memandang Samudra yang duduk tenang di sebelahnya. "Rencana kita sudah gagal, lalu sekarang apa? Aku tidak mau masuk penjara," katanya lagi menepis ketakutan yang mulai merasuki pikirannya. "Sam... jangan diam saja!!!" sentaknya mulai kesal. Pada pria yang duduk tenang di sebelahnya. "Rencana kita sudah gagal, sekarang kita harus bagaimana?" Kemarin, seharusnya Samudra bisa membawa Renjana dan Dahayu untuk fitting baju. Lalu, setelahnya Renjana akan dibawa keluar kota dan disana dipkasa menikah siri dengan Samudra dengan Dahayu sandra. Sebuah tempat di luar pulau sudah Samudra siapkan untuk tempat persembunyian sebelum akhirnya kembali tepat di hari pernikahan yang sudah ditentukan. Dan itu akan jadi pukulan yang berat untuk Ammar. Namun sayangnya Ammar jauh lebih pintar. Putra pertama Maliq Zafier itu sudah bisa membaca rencana yang dibuat Samudra. Ammar sudah lebih membawa Renjana untuk rujuk di salah satu guru spritualnya d

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status