Share

26. Pipa Bocor

Author: Sandra Dhee
last update Last Updated: 2025-06-24 07:06:59

Malam itu terasa lebih dingin dari biasanya.

Bara duduk di ruang tengah, masih dengan baju kerjanya yang belum diganti. Ia sudah berulang kali menatap pintu kamar Rania, berharap pintu itu terbuka, berharap ada kata maaf atau bahkan teriakan lagi yang setidaknya bisa menunjukkan kalau Rania masih peduli padanya.

Namun yang ia dapatkan hanya sunyi.

Jika boleh, Bara ingin memutar waktu kembali agar dia tak melakukan hal itu. Mencium Rania di depan publik dan membuat Rania kehilangan harga dirinya. Namun, dia juga tak menampik bahwa dia bersyukur bisa melakukannya. Karena ciuman itu bukan karena desakan wartawan. Bukan karena keterpaksaan. Melainkan tulus dari hatinya. Dia ingin memberitahu Rania bahwa perasaannya nyata dan dia ingin hubungan mereka lebih jauh dari sekedar kontrak.

Di dalam kamar, Rania memandangi dirinya di cermin. Matanya masih sembab meski air mata sudah berhenti sejak tadi. Ia menarik napas panjang dan berjalan ke kamar mandi. Mungkin mandi bisa membuat pikirannya le
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Terpaksa Jadi Pengantin Tuan Pewaris   28. Kecelakaan Becca

    Langit siang itu berwarna kelabu, mendung menggantung seolah tahu bahwa hari ini ada kebohongan yang akan dimulai.Becca sedang melakukan photoshoot sebuah brand. Ia mengambil posisi, berdiri di anak tangga paling atas, mengenakan gaun santai berwarna peach dan sepatu hak tinggi. Ia menatap sekeliling memastikan semua kru dan kamera menyorot dirinya, semua bersiap untuk mengambil gambar.Napasnya ditarik panjang.“Aku minta maaf untuk ini, Bara,” bisiknya sambil mencengkeram pegangan tangga.Dengan satu gerakan, ia menjatuhkan dirinya ke belakang, lalu berpura-pura terpeleset dan menginjak tumitnya sendiri. Ia jatuh dengan keras, cukup untuk menciptakan bunyi yang memekakkan telinga di antara keramaian.Krak!!Semua mata membelalak dan berlari menghampiri sang model yang sudah terjatuh di bawah tangga.“AAHHHH!!” teriak Becca sambil memegangi kakinya."Panggil Ambulans!"Studio langsung panik, berlarian kesana kemari berusaha memberikan pertolongan pertama pada Becca. Ia pun memberita

  • Terpaksa Jadi Pengantin Tuan Pewaris   27. Rencana Busuk Masa Lalu

    Becca terbaring di ranjangnya dengan mata terbuka lebar, menatap langit-langit dengan ekspresi kosong namun dipenuhi perhitungan. Bayangan ciuman antara Bara dan Rania di televisi tadi siang masih membekas di benaknya. Ia tidak bisa tidur. Tidak bisa tenang. Bara semakin jauh, dan itu membuatnya merasa kalah. Sebuah kata yang tak pernah ada dalam kamus hidupnya.Ia menggenggam erat selimutnya sambil menatap langit-langit. “Tidak. Ini belum berakhir.”Becca bangkit, melangkah menuju meja rias, dan menatap pantulan wajahnya di cermin. Sekilas, sorot mata itu bukan mata wanita yang sedang patah hati, melainkan mata seorang pejuang yang siap merebut kembali wilayahnya. Rebbecca tak pernah kalah. Ia dilahirkan untuk menjadi pemenang.Dalam keheningan, pikirannya kembali ke masa lalu. Saat mereka masih bersama, tertawa, merayakan keberhasilan Bara dalam bisnis, dan merayakan kemenangan Becca di panggung fashion. Juga disaat-saat genting... seperti kejadian waktu ia jatuh dari catwalk dan ka

  • Terpaksa Jadi Pengantin Tuan Pewaris   26. Pipa Bocor

    Malam itu terasa lebih dingin dari biasanya.Bara duduk di ruang tengah, masih dengan baju kerjanya yang belum diganti. Ia sudah berulang kali menatap pintu kamar Rania, berharap pintu itu terbuka, berharap ada kata maaf atau bahkan teriakan lagi yang setidaknya bisa menunjukkan kalau Rania masih peduli padanya.Namun yang ia dapatkan hanya sunyi.Jika boleh, Bara ingin memutar waktu kembali agar dia tak melakukan hal itu. Mencium Rania di depan publik dan membuat Rania kehilangan harga dirinya. Namun, dia juga tak menampik bahwa dia bersyukur bisa melakukannya. Karena ciuman itu bukan karena desakan wartawan. Bukan karena keterpaksaan. Melainkan tulus dari hatinya. Dia ingin memberitahu Rania bahwa perasaannya nyata dan dia ingin hubungan mereka lebih jauh dari sekedar kontrak.Di dalam kamar, Rania memandangi dirinya di cermin. Matanya masih sembab meski air mata sudah berhenti sejak tadi. Ia menarik napas panjang dan berjalan ke kamar mandi. Mungkin mandi bisa membuat pikirannya le

  • Terpaksa Jadi Pengantin Tuan Pewaris   25 Ciuman yang Tak Diinginkan

    Sorakan dan blitz kamera seolah tak berhenti ketika Bara tiba-tiba menarik Rania ke dalam pelukannya dan mengecup bibirnya di depan puluhan wartawan.Rania terkejut. Seluruh tubuhnya menegang, jantungnya seperti berhenti sejenak. Namun dalam sepersekian detik, ia sadar ini bukan tentang dirinya lagi. Ini adalah bagian dari permainan. Sandiwara.Maka ia mencoba bertahan. Tidak menolak, tidak kabur, meski hatinya bergetar hebat. Ia membiarkan ciuman itu terjadi, membiarkan Bara terus mengecup bibirnya yang masih belum terjamah oleh pria manapun.Setelah Bara melepas pagutannya, mereka saling tatap. Rania melihat ada sesuatu di sorot mata Bara. Seperti sebuah ketulusan. Namun, dia buru-buru membuang bayangan itu jauh-jauh karena sadar status mereka seperti apa.Tangan Bara langsung melingkari pinggangnya dan menggiring Rania berjalan menuju mobil Tama yang sudah menunggu. Rania tak menolak sedikitpun. Apalagi Bara terus menggandengnya, melindunginya dari kerumunan wartawan yang histeris.

  • Terpaksa Jadi Pengantin Tuan Pewaris   24. Serangan dari Segala Arah

    Rebbecca duduk bersantai di rumahnya. Dengan segelas wine di tangan, ia tersenyum tipis di depan layar ponselnya. Dengan sentuhan akhir, ia menekan tombol telepon. Di layar, kontak bertuliskan “Editor Headline! – Tribun Hiburan” terlihat."Hallo?" Suara di ujung sana terdengar."Ya.. aku punya berita bagus untukmu. Ini pasti cocok diangkat untuk headline pagi ini.""Siapa ini?"Becca mendesah, "Tak penting siapa aku. Yang penting hanyalah informasi apa yang aku bawa.""Bagaimana aku bisa percaya jika aku saja tidak tahu siapa Anda?" editor itu terdengar ragu pada Becca."Terserah! Bukan aku yang rugi jika kamu melewatkan berita sepenting ini. Ini tentang Bara Maheswara.""Bara maheswara? Kenapa dengannya?"Becca memainkan gelas winenya sambil tersenyum licik, "Kalau tidak salah, Anda lah yang pertama kali menyebarkan berita tentang skandal kumpul kebo itu. Bara tinggal serumah dengan kekasih bulenya. Benar?""Ya. Aku melihat dan mengambil sendiri fotonya. Ada bukti bahwa kekasih Bara

  • Terpaksa Jadi Pengantin Tuan Pewaris   23. Rahasia yang Mengancam

    Becca memutar video di ponselnya untuk kesekian kalinya. Video saat dia dan Bara memadu kasih di hotel itu sangat jelas dan indah, membuat kerinduannya pada pria itu sedikit terluapkan. Ia yakin setelah ia mengirim video ini pada Rania semalam, hubungan antara Rania dan Bara akan semakin buruk. Ketika saat itu tiba, Becca dengan mudah bisa kembali masuk dan mendapatkan Bara kembali.Namun di menit kesekian, Becca mengernyitkan alis. Ada sesuatu yang terlewat olehnya. Ia pun memencet tombol untuk memutar kembali video tersebut ke sepuluh detik sebelumnya.Tampak disana Becca sedang duduk diatas Bara. Ia menggoyangkan pinggulnya dengan gerakan sensual, sementara Bara yang mabuk berat meremas bagian atas Becca yang membusung dan memelintir ujungnya. Mereka saling mengerang penuh kenikmatan. Dan di tengah erangan itu Becca meracau..."Bagaimana Sayang? Enak bukan? Aku yakin bahkan istrimu takkan bisa bergoyang seperti aku..."Bara memejamkan mata dan terkekeh. Alkohol sudah menguasainya d

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status