
Terpaksa Jadi Pengantin Tuan Pewaris
Rania tidak pernah menyangka bahwa hidupnya akan jungkir balik dalam semalam.
Ayah yang selama ini menjadi satu-satunya sandaran hidupnya meninggal mendadak karena serangan jantung, meninggalkan tumpukan hutang, adik yang harus ia lindungi, dan rentenir yang terus menguntit mereka. Dunia Rania yang sederhana kini runtuh, dan ia terpaksa bertarung sendirian untuk bertahan hidup.
Bara Maheswara, salah satu pewaris kerajaan bisnis raksasa, terjebak dalam skandal yang hampir menghancurkan segalanya. Karier, warisan, dan reputasi keluarganya. Di bawah tekanan waktu dan ancaman kehilangan segalanya, dia hanya punya satu pilihan, menikah.
Di tengah keputusasaan, sebuah kecelakaan kecil mempertemukan mereka. Pertemuan itu aneh, canggung, dan berakhir dengan debat panas. Namun tanpa diduga, itulah awal dari perubahan terbesar dalam hidup Rania. Sebuah pernikahan kontrak selama tiga tahun menjadi jalan keluar bagi keduanya. Dengan beberapa aturan. Tidak ada cinta, tidak ada sentuhan, dan tidak ada harapan.
Namun, di balik batasan-batasan itu, perlahan tumbuh rasa yang tak bisa mereka tolak. Saat kontrak mendekati akhir, mereka dihadapkan pada pilihan: melanjutkan jalan masing-masing seperti perjanjian awal, atau melanggar semua aturan demi perasaan yang tak bisa mereka sangkal.
Sebuah kisah tentang pernikahan pura-pura, rahasia kelam, luka masa lalu, dan cinta yang tumbuh bukan karena janji... tapi karena keberanian untuk memilih.
Baca
Chapter: 5. Pernikahan KontrakMobil Lamorghini hitam itu meluncur perlahan di jalanan mewah di salah satu sudut kota Jakarta. Rania duduk diam di kursi penumpang, menatap keluar jendela sambil menahan napas. Ini gila. Ini semua terlalu cepat. Batinnya.Baru dua hari sejak mereka bertemu, dan sekarang Bara membawanya ke rumah keluarganya. Bara Maheswara! Salah satu orang terkaya di negara ini, bahkan keluarganya termasuk salah satu yang terkaya di Asia. Lucunya, dia baru mengetahuinya kemarin. Bodoh, bagaimana dia bisa tak mengenali pria tersebut? Dia memang merasa wajahnya tak begitu asing, tapi siapa yang sangka bukan? Siapa yang mengira mereka akan bertemu dengan cara seperti ini."Tenang aja," suara Bara memecah keheningan. "Mereka nggak sekejam yang kamu bayangkan."“Hah!?” Rania melongo, tapi sedetik kemudian dia mengerti apa yang dibicarakan Bara. Bara tentu menyangka Rania sedang gelisah karena hendak bertemu dengan keluarga Maheswara. Dan itu memang benar. Rania gelisah dan tak percaya, bahwa setelah ini h
Terakhir Diperbarui: 2025-04-28
Chapter: 4. PerjanjianPagi itu, Rania bangun dengan tekad baru. Ia memantapkan hati untuk mengajar seperti biasa. Dunia mungkin tengah runtuh di sekelilingnya, tapi di hadapan anak-anak, ia harus tetap tersenyum. Itu adalah satu-satunya hal yang masih bisa ia kendalikan dalam hidup yang kini seperti perahu bocor di tengah badai.Setelah membuat sarapan sederhana untuk Reyhan, sepotong roti dan segelas susu, Rania merapikan pakaian kerjanya. Kemeja biru pudar dan rok hitam satu-satunya yang masih layak pakai."Reyhan, jangan lupa kunci pintu kalau kamu berangkat sekolah, ya," katanya sambil tersenyum ke arah adiknya yang sedang makan. Reyhan mengangguk patuh. Wajah remaja itu masih penuh kecemasan, membuat hati Rania terasa teriris.Ia menarik napas dalam-dalam, menyiapkan dirinya untuk satu hari panjang lagi. Tapi saat ia membuka pintu depan, niatnya langsung runtuh seketika.Dua pria berdiri di ambang rumah. Bukan pria biasa. Tubuh mereka besar, wajah keras seperti batu, dan mata penuh niat jahat. Keduany
Terakhir Diperbarui: 2025-04-28
Chapter: 3. Skandal Sang PewarisBara mengatupkan rahangnya sambil menatap kosong keluar jendela apartemennya. Benaknya mengingat kejadian dua hari yang lalu. Sebelumnya semua berjalan begitu damai dan tenang. Pekerjaan stabil, kehidupan percintaan yang lancar. Ia merasa tak ada masalah apapun sampai muncul berita itu di televisi dan media sosial.“BREAKING NEWS! Pewaris Maheswara Group Terciduk Tinggal Serumah dengan Kekasih Bule-nya!”Ia ingat di ruang tengah keluarga Maheswara yang luas dan mencekam, ia duduk di sofa dengan wajah tegang. Alisnya mengernyit, rahangnya mengeras. Kedua jemarinya bertautan menandakan dibalik sikap dinginnya dia sekarang sedang gelisah.Di sofa sebelahnya, sang ayah Dharma maheswara menatap layar televisi lebar yang terpasang di dinding rumah. Sorot matanya tajam dan menghunus. Walaupun ia tak berkata apa-apa namun satu ruangan itu ikut merasakan kemarahan dari aura emosinya yang terpancar jelas.Keduanya menonton berita yang sedang viral di televisi baru-baru ini. Bara menjadi sorotan
Terakhir Diperbarui: 2025-04-28
Chapter: 2. Tawaran yang AnehAroma antiseptik menusuk hidung Rania dan membuatnya tersadar. Rania perlahan membuka mata dan yang pertama dilihatnya adalah langit-langit rumah sakit. Ia mencoba menggerakkan tubuhnya, tapi seluruh tubuhnya terasa sangat sakit setiap kali ia bergerak.Ada alat infus di tangan kirinya. Ada perban membalut keningnya. Dan ada sosok seseorang duduk di kursi di sebelah ranjang!Pria itu. Rania melihatnya samar-samar. Wajah tajam, rahang tegas, pakaian rapi, kontras sekali dengan dirinya yang terbaring lemah dengan pakaian rumah sakit."Kami minta maaf," suara pria itu serak, nyaris seperti bisikan. "Kami tidak sengaja."Rania menatapnya tanpa berkata apa-apa. Otaknya masih berusaha mencerna apa yang terjadi. Kecelakaan. Ya, dia baru saja mengalami kecelakaan!Pria itu mengusap wajahnya dengan telapak tangan, tampak frustrasi,"Namaku Tama," katanya,"Temanku, Bara, tak sengaja menabrakmu, tapi kami akan bertanggung jawab."Rania berkedip pelan. Bertanggung jawab? Oh. Ini pasti soal biaya
Terakhir Diperbarui: 2025-04-28
Chapter: 1. Dunia RuntuhLangit sore menggelayut manja. Rania melangkah kecil di jalan setapak menuju rumahnya dengan hati gembira. Seharian ini dia melakukan pekerjaannya seperti biasa. Mengajar anak-anak TK, menyanyikan lagu “pelangi-pelangi”, dan mengikat rambut salah satu siswinya yang cengeng. Dan yang paling menyenangkan, ia juga mendapatkan honor seadanya dari sang kepala sekolah untuk bulan ini. Dalam benaknya ia sudah membayangkan akan membeli satu ekor ayam goreng untuk dimakan bersama ayah dan adiknya nanti malam.Sebagai seorang guru TK, Rania memang membantu ayahnya mencari nafkah untuk kebutuhan mereka sehari-hari. Ayahnya yang bekerja sebagai seorang buruh bangunan, tentu akan merasa bebannya sedikit teringankan berkat adanya gaji dari Rania. Mereka memang tinggal bertiga. Rania, sang ayah, dan adiknya yang masih duduk di bangku SMA, Reyhan. Mereka hidup serba sederhana dan bercukupan. Tapi semua terasa bahagia bagi mereka.Namun, hari itu ada yang berbeda. Saat Rania membuka pintu rumahnya ada
Terakhir Diperbarui: 2025-04-28