Share

Perasaan Menyesakkan Relin

Napas Aron masih memburu menahan kekesalan karena Arkam dengan lancang memeluk Kamila, padahal sudah satu dua jam berlalu sejak kejadian itu berlangsung. Namun, tetap saja kilat amarah tetap berkobar pada matanya.

Ia menoleh ke samping, melihat ke arah Bimo yang memasang wajah tegang. Andai saja pria ini tak datang, mungkin Arkam sudah berakhir di rumah sakit.

Benar, Bimo yang menghalanginya dan itu membuat kekesalan Aran semakin menumpuk pada sang asisten.

“Kita bicarakan ini dan kepala dingin ya, saya mohon pintar,” pinta Arkam.

Ia melihat ke arah Kamila, wanita itu terdiam sajak ia menjelaskan dari awal sampai akhir mengenai kisah tentang Ardan. Jika ditanya apakah menyesal atas perbuatannya dulu, tentu saja iya. Karena bagaimanapun Arkam telah menghancurkan hidup cucu lelaki satu-satunya.

“Kamila, Bibi tahu kau mungkin sangat sulit menerima semua fakta ini. Tidak apa-apa jika kau merasa kecewa dan benci terhadap kami, tapi tolong tetap biarkan Bibi berkunjung untuk bertemu denganm
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status