Share

Rencana Walimah

Hari demi hari mereka lalui bersama. Namun Fadhil masih juga dalam mode dingin dan tak banyak bicara. Hal itu membuat Amira kehilangan kesabaran. Apalagi selama ini dia tak diberikan uang nafkah sedikitpun. Ia membeli kebutuhan rumah dengan simpanan uangnya sendiri.

"Kak!"

Namun Fadhil masih diam tak menanggapi.

"Kak!" Amira sedikit menyentak. Hingga akhirnya Fadhil menoleh.

"Kenapa?" Ia kembali berkutat pada aktivitas membaca bukunya yang itu hanya dijadikan sebagai alibi agar dia tak diajak bicara oleh istrinya. Namun ternyata Amira tetap mengganggunya.

"Kenapa sih Kak Fadhil diam terus? Aku ada salah sama kamu ya kak?"

"Enggak!" Jawab Fadhil singkat. Ia bahkan tak menoleh pada Amira.

Amira menghela napas panjang. "Baiklah, kalau begitu bisakah aku minta uang nafkah?"

"Bukankah selama ini uang kamu cukup untuk kebutuhan di rumah ini? Kamu pun bisa jajan sepuasmu juga? Kenapa sekarang mengeluh?"

"Tapi itu kan uang simpananku Kak. Kalau uang nafkah dari Kak Fadhil, aku belum pe
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status