Share

Pengakuan

“Nan?”

Aku mendongak. Tidak biasanya dia memanggilku seperti ini. Nada suaranya agak berbeda.

“Hmm.”

“Liat gue dong, Nan. Lo mah dari tadi fokus sama ponsel mulu, gue malah lo abaikan.”

Aku mengerutkan kening samar, lalu menyimpan ponsel yang membuatnya tak nyaman. “Oke, oke. Ada apa sih?” tanyaku sambil menatap matanya dengan intens.

“Selama ini lo nganggap gue apa?”

Ow, ow, pertanyaan tiba-tiba yang membuatku tak bisa berkata-kata. Apa maksudnya? Mengapa ia bertanya seperti itu? Aku jelas tak bisa menjawabnya.

Ia menaikkan alis, masih mengembangkan senyuman. “Nggak bisa dijawab, ya?”

“Sumpah, gue bener-bener nggak tahu harus jawab apa?”

“Kok gitu?”

“Lo ngajak gue ke sini cuma karena mau nanya gitu, Dev?” Aku memalingkan wajah, kembali menatap pemandangan malam yang memperlihatkan gedung perkantoran. Lampu-lampu di sekitar restoran membuat suasana semakin romantis. Namun, aku merasakan hal aneh. Meski suasana terlihat romantis, tetapi aku tak merasakan hal itu. Tak ada j
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status