Share

Sahabat

Aku mengepalkan jari saat berada di hadapan ketiga sahabatku-–ya, aku masih menyebut mereka sebagai sahabat. Saat masih kecil dulu, kami bahkan tak pernah bertengkar lebih dari tiga hari, karena katanya hal itu tidak baik, tapi sekarang hubungan kami merenggang hampir sebulan. Aku tahu bahwa ini benar-benar tidak baik, tetapi gengsiku terlalu tinggi untuk mendekati mereka. Aku bukanlah pihak yang salah, seharusnya bukan aku yang harus mengalah—itulah yang selalu kupikirkan selama ini.

Sejak aku duduk, tak ada yang bersuara, suasana hening seperti ini sangatlah tak cocok denganku. Aku ingin bertanya pada Mela, mengapa ia memanggilku jika hanya untuk duduk seperti orang bisu. Aku ingin bertanya apa tujuannya membawaku kemari dengan secara paksa. Apakah ia ingin membuatku malu di depan mereka?

“Kalian nggak mau baikan, gitu?” Mela membuka suara. “Apa pertemanan kita yang sudah belasan tahun tak ada artinya buat kalian? Begitu?” Suaranya bergetar.

Aku tak mengindahkan Mela, memilih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status