Share

Bab 3 Keputusan

Penulis: Myafa
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-28 18:15:27

“Apa maksudmu?” Isha mengerutkan dahinya, bingung kenapa tiba-tiba Abra berubah pikiran. Tadi suaminya itu mau bekerja keras untuk membayar hutang, kini justru menyuruhnya menerima tawaran Danish.

Abra menarik tangan Isha. Menggenggam erat. “Dengar, empat puluh dua tahun itu lama. Jika bisa dibayar dalam satu atau dua tahun, kenapa harus menunggu waktu lama?” Abra berusaha untuk meyakinkan Isha. Dia merasa jika itu adalah cara yang lebih efektif dibanding harus berpuluh-puluh tahun kerja tanpa dibayar.

“Apa kamu gila? Bagaimana bisa kamu menyuruh istrimu untuk menikah dan melahirkan anak orang lain? Lebih baik aku hidup susah dengan membayar hutang bertahun-tahun dari pada menikah dan melahirkan anak pria lain!” Isha menarik tangannya yang digenggam oleh Abra.

Abra mengembuskan napasnya kasar. Merasa benar-benar pusing ketika istrinya itu tidak mau menerima tawaran Danish. Menurut Abra tawaran Danish itu sangat menguntungkan. Bayangkan saja hutang dua milyarnya bisa lunas hanya dengan Isha menikah dan hamil anak atasannya itu. Belum lagi, Abra tidak perlu susah-susah menghidupi Isha bertahun-tahun.

“Sayang, bayangkan jika kelak aku saja yang bekerja untuk memenuhi kebutuhan kita. Bukan aku tidak mau bertanggung jawab, tetapi pasti akan sangat berat untuk kehidupan kita. Bagaimana dengan anak kita nanti? Pemasukan kita hanya akan didapat dari penghasilan dariku saja. Pasti anak kita akan kekurangan.” Abra mencoba membujuk Isha.

“Tapi, kamu sadar bukan jika aku harus menikah dan melahirkan anaknya?” Isha masih tidak terima dengan penawaran itu. Dia mau punya anak dari orang yang dicintainya, dan orang itu adalah Abra. “Apa kamu rela istrimu menikah dengan pria lain dan melahirkan anak pria lain?” Isha ragu dengan cinta Abra.

“Tentu saja aku tidak rela, tetapi ini adalah jalan satu-satunya. Aku harus merelakan kamu menikah dengan Pak Danish agar kelak kita hidup bahagia. Setelah kamu melahirkan anak Pak Danish, kita akan wujudkan mimpi kita untuk memiliki dua anak yang lucu. Akan bekerja untuk anak-anak kita. Kamu tinggal di rumah menjaga anak-anak kita saja.” Segala bujuk rayu dilancarkan oleh Abra. Hanya Isha yang bisa membebaskannya. Jika sampai Isha menolak, pastinya akan sulit untuknya lepas dari jeruji besi.

Isha benar-benar bingung. Dia tidak tahu harus bagaimana lagi. Bayang-bayang bekerja puluhan tahun begitu sulit untuknya. Namun, menikah dengan pria yang tidak dicintainya, tentu saja bukan harapannya.

“Sayang, kamu mencintai aku ‘kan?” Abra menarik tangan Isha dan menggenggamnya. Meyakinkan istrinya itu.

“Jelas aku mencintaimu.” Isha menjawab dengan pasti.

Isha benar-benar mencintai Abra. Dia dan Abra sudah menikah selama setahun.  Setelah lulus kuliah, dia memutuskan untuk menikah dengan Abra. Isha yang sudah tidak punya orang tua merasa Abra adalah tempatnya bersandar. Apalagi mereka sama-sama tidak punya orang tua. Jadi bisa berbagi kesepian.

“Kalau kamu mencintai aku. Tolong bebaskan aku dari penjara. Aku tidak bisa hidup di penjara.” Abra menatap Isha penuh harap. Hanya Isha yang bisa menolongnya.

Isha melihat sorot mata putus asa dari Abra. Hal itu membuatnya benar-benar dilema dengan keputusan apa yang harus diambilnya.

“Apa kamu akan menerima aku kembali setelah aku bercerai dari atasanmu itu?” tanya Isha memastikan.

“Tentu saja aku akan menerimamu lagi. Apalagi kamu sudah berkorban untukku.” Abra kembali meyakinkan Isha.

Isha terus memikirkan hal itu. Dia benar-benar bingung. Dia harus dapat mengeluarkan Abra sebagai bukti cintanya. Sekali pun harus merelakan dirinya sendiri.

“Baiklah, aku mau menikah dengan atasanmu dan melahirkan anaknya.” Akhirnya Isha setuju dengan pernikahan yang ditawarkan oleh Danish.

Abra berbinar ketika mendengar ucapan Isha. Dia tahu Isha adalah wanita polos yang terlalu mencintainya. Jadi selalu menuruti apa yang diinginkannya.

***

Pagi ini Isha pergi ke kantor IZIO. Karena kemarin, dia menerobos masuk ke kantor IZIO, hari ini dia ditahan oleh petugas keamanan saat masuk. Beruntung ada Dino yang kebetulan datang. Jadi Isha bisa lolos dari petugas keamanan.

“Pak Danish belum datang. Jadi kamu tunggu di sini dulu.” Dino meminta Isha untuk menunggu di ruang tunggu di depan ruangan Danish.

“Baik, Pak.” Isha mengangguk.

Dino segera duduk masuk ke ruangannya untuk segera menghubungi Danish. Meminta atasannya itu untuk segera sampai ke kantor. Beberapa saat kemudian, Danish datang.

“Kamu ke sini untuk memberikan jawaban?” Saat datang, Danish langsung memberikan pertanyaan itu.

“Iya, Pak. Saya ke sini untuk memberikan jawaban.” Isha mengangguk.

Danish tersenyum tipis.  Tebakannya tidak meleset. Wanita di depannya itu benar-benar datang ke kantornya hari ini.

“Ayo, masuk.” Danish mengayunkan langkahnya ke ruangannya.

Isha segera mengekor di belakang Danish untuk mengikuti Danish ke ruangannya.

“Duduklah.” Saat masuk ke dalam ruangan, Danish mempersilakan Isha untuk duduk.

Perintah Danish itu terdengar tak terbantahkan. Isha langsung menuruti. Dia segera duduk di sofa yang berada di ruangan Danish.

Danish segera mengayunkan langkahnya untuk ke sofa. Ikut duduk bersama dengan Isha di sofa. Duduk tepat di depan Isha sambil menyilangkan kakinya. Bersandar pada punggung sofa yang empuk.

“Jadi apa kamu sudah punya keputusan?” Danish menatap Isha lekat.

“Sudah.” Isha mengangguk pasti.

“Apa keputusanmu?” tanya Danish penasaran.

Isha menarik napasnya dalam. Berusaha untuk mengumpulkan keberaniannya. “Saya mau menikah dan melahirkan anak Anda.” Akhirnya dia mengatakan apa yang menjadi keputusannya.

Danish sudah menebak. Jika Isha akan menerima tawarannya. Lagi pula siapa yang mau kerja tanpa dibayar berpuluh-puluh tahun. Jika ada cara cepat, kenapa tidak?

“Baiklah.” Danish segera mengangkat telepon yang berada meja kecil yang berada di sofa. Menghubungi Dino, sang asisten. “Siapkan surat perjanjian.” Dia memberikan perintah.

“Surat perjanjian?” Isha tampak terkejut mendengar perintah Danish.

Danish segera meletakkan kembali gagang telepon. Kemudian beralih pada Isha. “Apa kamu pikir aku hanya akan meminta tanpa ada perjanjian yang sah secara hukum?” Dia mencibir Isha yang tampak terkejut. Sebagai pebisnis, dia tidak mau sesuatu dilakukan tanpa payung hukum. Tak mau sampai rugi.

Isha hanya bisa menelan salivanya. Entah perjanjian apa yang akan diberikan Danish padanya. Dia begitu penasaran. Berharap perjanjian itu tidak memberatkannya

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (13)
goodnovel comment avatar
Elchanan Horoni
kasihan ishanya JD menurut kemauan bosnya
goodnovel comment avatar
Li Hua Nineten
isha harus berhati² dan sllu waspada karna permainan akan segera d mulai
goodnovel comment avatar
Wzol Salim
cerita bodoh dungu. aku tidak berminat membacanya lagi. kepolosan dan buta hati seorang wanita yg mencintai lelaki brengset tidak berguna dgn membabi buta. puuii...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Terperangkap Hasrat Atasan Suamiku   Bab 260 Kebahagiaan Akhir

    Tanpa terasa Dario sudah sebelas bulan. Dia susah mulai berdiri-diri. Berpegangan beberapa barang yang ada di sekitarnya. Pagi ini, dia bermain dengan sang mami dan papinya di taman belakang. “Minggu depan pembukaan toko. Apa yang harus aku persiapkan?” Pembangunan toko milik Isha, akhirnya selesai juga. Walaupun sedikit meleset dari perkiraan, tapi tidak banyak kendala yang terjadi. “Tidak perlu menyiapkan apa-apa. Siapkan dirimu saja. Aku sudah siapkan semua.” Danish selalu ingin yang terbaik untuk istrinya. “Terima kasih.” Isha merasa sangat beruntung sekali karena sang suami selalu mempermudah semuanya. Danish memegangi Dario yang sedang berdiri. Karena senangnya berdiri-diri, anaknya itu memang selalu meminta untuk berdiri. Saat sedang berpegangan pada sang papi, tiba-tiba Dario melepaskan tagannya yang berpegang pads sang papi. Danish dan Isha tampak terkejut ketika melihat hal itu. “Rio ....” Isha memanggil anaknya itu. Dario yang dipanggil pun segera mengayunkan langkah

  • Terperangkap Hasrat Atasan Suamiku   Bab 259 Nikmati Waktu

    “Aaaccchhh ....”Suara indah yang keluar dari mulutnya keduanya menandakan jika pelepasan sempurna didapat oleh keduanya.Tubuh Danish seketika lemas dan terjatuh di atas tubuh sang istri. Mengatur napas yang terengah-engah.Isha pun merasakan hal yang sama. Tubuhnya lelah dan butuh waktu untuk beristirahat. Mengatur napasnya yang seperti baru saja lari kiloan meter.Butuh waktu beberapa saat untuk mengembalikan tenaganya. Hingga akhirnya, membersihkan diri.****Isha dan Danish memutuskan pulang saat sore hari. Seharian mereka memanfaatkan waktu untuk mencari kenikmatan. Melepaskan hasrat yang terpendam beberapa bulan.“Aku malu sekali mau pulang.” Tiba-tiba saja Isha merasakan hal itu.“Bersikaplah tenang. Nanti mereka akan curiga jika kamu bersikap seperti itu.”Isha bersikap tenang seperti yang suaminya katakan. Dia tidak mau membuat kakak iparnya curiga.Mereka sampai di rumah. Tampak mobil Liam-suami Loveta sudah di depan rumah. Isha dan Danish berusaha untuk tenang seperti tida

  • Terperangkap Hasrat Atasan Suamiku   Bab 258 Mengulang?

    Pagi-pagi Loveta sudah sampai di rumah Danish. Semalam, dia dikabari oleh adiknya itu untuk membantu menjaga Dario. “Kak Loveta.” Isha menyapa kakak iparnya itu. “Mana Iyoo?” Loveta senang sekali karena akhirnya diminta jaga keponakannya. “Baru saja tidur, Kak.” Isha segera mempersilakan kakak iparnya untuk masuk ke rumah. Menyajikan teh sambil menunggu Danish bersiap. Beberapa saat kemudian, Danish keluar dari kamarnya. Kemudian menghampiri sang istri. “Kak Lolo sudah datang, kalau begitu ayo pergi.” Danish menatap istrinya. Isha masih diam. Dia masih tidak enak sekali dengan kakak iparnya karena harus menjaga sang anak. “Sudah, kalian pergi saja. Serahkan anak kalian padaku.” Loveta berusaha untuk meyakinkan adik iparnya. Saat mendapati ucapan itu, Isha segera bersiap untuk meraih tasnya yang berada di sofa ruang keluarga. “Titip Rio yang, Kak.” Sebelum berangkat dia menitipkan lagi anaknya. “Iya.” Loveta mengangguk. Isha dan Danish segera pergi. Danish mengendarai mobiln

  • Terperangkap Hasrat Atasan Suamiku   Bab 257 Aku Yang Atur

    Levon dan Luel semakin nyaman menjalani hubungan setelah mendapatkan restu. Perjalanan masih panjang untuk hubungan mereka ke jenjang serius. Mereka lebih memilih untuk menikmati hubungan. Apalagi mereka harus fokus pada kuliah mereka.Isha semakin nyaman menikmati perannya sebagai ibu rumah tangga. Anaknya semakin gembul sekali. Apalagi sang anak minum ASI.Kehadiran Dario membuat rumah menjadi ramai. Keluarga sering datang ke rumah untuk bertemu Dario. Mulai Nessia, Loveta, atau pun Mami Neta.Seperti hari ini, Loveta datang untuk berkunjung. Dia terus bermain dengan Dario.“Iyoo ... Iyooo ....” Loveta memanggil keponakannya itu.“Mi, namanya Dario, kenapa dipanggil Iyoo?” Ve melemparkan protesnya.“Susah jika dipanggil Dario. Seperti namamu saja. Singkat. Hanya ‘Ve’.” Loveta menjelaskan pada sang anak.Ve hanya bisa menggeleng heran. Ternyata itulah yang membuat sang mami memanggilnya singkat. Agar lebih mudah.Isha yang mendengar perdebatan itu hanya tersenyum saja.“Kak Loveta su

  • Terperangkap Hasrat Atasan Suamiku   Bab 256 Mengizinkan

    Mendapati pertanyaan sang anak, Dona terdiam sejenak. Memandang Luel.Luel yang melihat mama Levon menunggu jawaban dari wanita itu. Penasaran apa jawaban yang akan diberikan.“Iya, Mama tidak marah.” Dona langsung membenarkan apa yang diucapkan oleh Levon.Luel merasa lega sekali mendengar hal itu. Rasanya ketakutan yang dirasakannya menguap.Tok ... tok ....Suara ketukan pintu terdengar. Luel, Levon, dan Dona mengalihkan pandangan merek. Dilihatnya Isha yang mengetuk pintu.“Minumannya aku taruh di meja. Silakan diminum.” Isha melebarkan pintu untuk memberitahu di mana ditaruh minumannya.“Terima kasih, Aunty.” Levon mengangguk.“Mama akan ke sana.” Dona menepuk bahu Levon. Kemudian mengayunkan langkahnya keluar.Levon memilih untuk tetap tinggal di kamar Luel. Menemani Luel.Dona segera keluar untuk menikmati teh yang dibuat oleh Isha. Menghargai Isha yang membuatkan minuman.Melihat Dona yang keluar dan Levon yang tetap tinggal di kamar, membuat Isha memutuskan untuk menemani Don

  • Terperangkap Hasrat Atasan Suamiku   Bab 255 Tidak Sendiri?

    “Makanlah dulu.” Isha memberikan semangkuk bubur pada Luel.“Terima kasih, Aunty.” Luel segera menerima mangkuk yang diberikan. Dengan perlahan dia memakan bubur yang dibuatkan oleh aunty-nya.Isha tidak tega melihat Luel yang sakit. Padahal kemarin dia sudah mengingatkan Luel untuk makan.“Apa tidak apa-apa jika tidak mengabari mami dan papimu?” Isha memastikan pada Luel.“Iya, Aunty. Tidak perlu. Lagi pula aku sudah lebih baik.” Luel menolak tawaran sang aunty. Takut justru membuat orang tuanya khawatir atau bahkan menyalahkan paman dan bibinya.“Baiklah kalau begitu.” Isha tidak mau memaksa jika Luel tidak mau. “Kalau begitu kamu habiskan buburnya. Setelah itu kamu minum obat.”Luel segera memakan bubur yang diberikan oleh Isha. Tak lupa memakan obat dari dokter.“Istirahatlah lagi kalau begitu.” Isha segera meraih kembali mangkuk bubur yang kini sudah kosong.Isha meninggalkan Luel di kamarnya. Memberikan waktu untuk Luel beristirahat. Dia segera turun ke lantai bawah. Menyusul sa

  • Terperangkap Hasrat Atasan Suamiku   Bab 254 Biarkan Bahagia

    “Uncle, tadi Luel pingsan dan sekarang di rumah sakit. Kata dokter dia terkena asam lambung.”Mendengar hal itu Danish seketika terkejut. Tadi keponakannya itu berangkat baik-baik saja. Tapi, kenapa tiba-tiba sakit.“Kirimkan alamat rumah sakitnya, aku akan ke sana.”“Baik, Uncle.” Levon mengangguk.Akhirnya Danish mematikan sambungan teleponnya.“Siapa yang di rumah sakit?” Isha tampak penasaran sekali. Dia ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi.“Luel.”“Luel?” Isha membulatkan matanya ketika mendengar jika Luel di rumah sakit. “Kenapa dia?” tanyanya ingin tahu.“Katanya dia asam lambung.” Danish menjawab seraya mengambil jaket di dalam lemari.“Pasti karena seharian dia tidak makan.” Sejenak Isha teringat dengan hal itu.Mendengar ucapan Danish, dia teringat ucapan Isha. Jika Luel tidak makan sejak pagi.“Bisa jadi.” Danish membenarkan.Danish segera bersiap untuk ke rumah sakit. Dia harus mengecek keadaan keponakannya itu.“Aku pergi dulu. Kamu baik-baik di rumah.” Danish mendarat

  • Terperangkap Hasrat Atasan Suamiku   Bab 253 Pingsan

    Dona tampak terkejut melihat anaknya dengan seorang gadis. Yang menjadi perhatiannya jika ternyata gadis itu adalah gadis yang ditemuinya tadi di toilet. Dona memerhatikan gadis yang berada di sampingnya itu sedang melingkarkan tangan di lengan sang anak. Jika hanya teman, rasanya Dona yakin bukan. Karena teman tidak mungkin sedekat itu. “Ma.” Levon menyapa sang mama.Dona tidak langsung menjawab sapaan itu. Dia memilih memerhatikan gadis di samping sang anak.Levon menyadari hal itu. Mamanya sedang memerhatikan Luel. “Ma, kenalkan ini Luel, pacarku.” Dia pun segera memperkenalkan Luel.Pacar? Pikiran Dona melayang memikirkan pacar anaknya. Seingatnya sang anak sedang menjalin hubungan dengan keponakan Danish.‘Apa dia keponakan Danish?’ Dona bertanya dalam hatinya.“Luel?” Sejenak Dona mengingat sesuatu. Beberapa bulan lalu saat anaknya sakit, seorang gadis datang ke rumah sakit. Dona ingat nama gadis itu.“Kamu gadis yang ada di rumah sakit waktu itu?” tanya Dona memastikan.“Iya,

  • Terperangkap Hasrat Atasan Suamiku   Bab 252 Gadis Cantik

    Luel memilih gaun cukup lama. Hingga membuat Levon menunggu. Karena orang tua Luel sedang pergi, jadi Levon menunggu sendiri. “Kak Luel mau pilih yang mana sebenarnya?” Ve merasa jika sedari tadi kakaknya terus memilih gaun tanpa tahu mana yang mau dipakai. “Iya, aku bingung. Kasihan Kak Levon sedari tadi menunggu. “Iya, sebentar lagi.” Luel mencari gaun. Hingga akhirnya dia mendapatkan gaun tersebut. Tak butuh waktu lama, dia pun mendapatkan gaun yang dicarinya. Gaun hitam dengan payet warna gold. Perpaduan pas untuk pesta malam ini. Tadi juga Luel sudah bertanya pada Levon. Baju warna apa saja yang dimiliki Levon. Hitam dan gold tadi disebut oleh Levon. Jadi tentu saja nanti mereka akan serasi. Saat mendapatkan gaun, segera dia berdandan untuk acara pesta. Dia tak punya banyak waktu. Jadi harus segera bersiap.Tepat jam lima sore akhirnya Luel siap. Segera mereka berangkat. Sebelum ke tempat pesta, Levon mengajak Luel untuk ke kost tempatnya lebih dulu karena dia gantian akan

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status