Terima kasih. Semoga suka.
Keano berada di ruang kerja Wijaya. Anak kecil itu membongkar computer kerja papanya. Dia memeriksa semua untuk mendapatkan semua informasi tentang kehidupan mamanya.โApa yang kamu cari?โ tanya Devano. โAku selesai.โ Keano turun dari kursi milik Wijaya dan keluar dari ruang kerja dengan tidak lupa menutup serta mengunci pintu.โKamu tidak akan membuat papa bangkrut kan?โ tanya Devano mengikuti Keano ke kamar mereka.โItu tidak mungkin.โ Keano memidah data ke komputernya.โAku hanya mau melihat catatan kesehatan mama,โ ucap Keano.โIni jadwal dari dokter. Program hamil yang sudah direncanakan, tetapi mama masih menolak,โ jelas Keano.โMama pernah keguguran,โ ucap Keano. โApa kamu mengerti?โ Keano menoleh pada Devano yang hanya diam saja.โTentu saja, tetapi untuk apa kamu mencari tahu tentang kesehatan mama?โ tanya Devano.โPapa sudah lama ingin mama hamil lagi, tetapi ditolak mama dan menunggu kita lebih besar sehingga program pun ditunda. Aku tahu, mama takut untuk hamil dan melahi
Andika benar-benar tidak bisa masuk rumah sakit. Apalagi mendekati ruangan Amira. Sasarannya adalah anak-anak yang sudah pergi ke sekolah. Pria itu memiliki kesempatan ke tempat belajar Devano dan Keano.โAku tahu. Keano dan Devano sekolah di sini.โ Andika telah mengirim orang untuk menyelidiki dan mencari tahu putranya. Dia benar-benar menjadi gembel di jalanan. Berpindah tempat untuk bersembunyi. Pria itu tidak punya apa-apa lagi selain harta orang tuanya. โApa yang Anda lakukan di sini?โ tanya petugas keamanan kepada Andika yang menunnggu di depan gerbang sekolah. โAku mau melihat anakku,โ jawab Andika.โSiapa anak kamu? Semua yang sekolah di sini adalah orang kaya dari kalangan atas. Tidak mungkin kamu mampu,โ ucap petugas.โAnakku ikut mantan istriku yang kaya sehingga bisa sekolah di sini,โ tegas Andika.โArtinya kamu tidak ada hubungan lagi dengan anak yang ikut mantan istri. Sebaiknya pergi!โ Petugas mendorong tubuh Andika hingga jatuh ke rumput.Mobil mewah yang membawa Kean
Keano dan Devano berlari masuk ke dalam kamar Amira. Dua anak kecil itu berteriak menyapa ibu mereka. โMama!โ Keano naik ke tempat tidur dan mencium pipi Amira. โMama, bangun!โ Devano menangis. Dia memeluk tubuh Amira.Tangis bayi kembar pun semakin kuat. Dokter dan tim memberikan ruang untuk anak-anak Amira dan suaminya.โAmira! Bangun!โ Wijaya mengusap tangan Amira. โMama! Bangun! Aku akan membenci adik!โ teriak Keano.โMama. Aku sayang Mama. Bangunlah!โ Devano menggoyang tubuh Amira.Amira melihat Keano dan Devano berlari kepadanya. Dua anak lelaki itu menarik tangan dengan kuat dan terus berteriak.โKeano. Devano.โ Amira tersenyum melihat dua putra yang telah dia besarkan dengan penuh cinta dan kasih sayang.โMama kembali!โ Keano dan Devano sekuat tenaga menarik tangan Amira menjauh dari gadis kecil yang berusaha membawa ibunya pergi bersamanya.โKamu menjauh!โ Keano mendorong gadis kecil hingga terjatuh dan menghilang.โTidak!โ Amira berteriak dan terbangun dari tidurnya.โHah!
Wijaya benar-benar fokus pada keluarganya. Dia hidup begitu tenang dan bahagia hingga melupakan musuh-musuh yang sudah dilepaskannya. Pria itu berpikir terlalu banyak dosa sehingga membuat istrinya dalam bahaya karena karmanya di masa lalu.โAku sudah memaafkan semua orang. Aku juga membebaskan musuh-musuh yang aku penjara.โ Wijaya menatap Amira yang sedang terlelap di dalam tidurnya. Mereka sudah pulang ke rumah.Dua bayi kembar berada di dalam keranjang bayi. Keano dan Devano pun berada di atas kasur mereka yang telah disiapkan. Ruangan kamar yang luas itu cukup menampung banyak orang.โApa yang aku inginkan sudah menjadi nyata. Dua putra yang cerdas dari kami berdua dan sepasang bayi kembar.โ Wijaya melihat anak-anaknya.โAku sudah memiliki segalanya. Tidak kekurangan apa pun. Aku benar-benar bahagia.โ Wijaya mencium dahi anak-anaknya dan mematikan lampu. Dia naik ke tempat tidur dan memeluk Amira.โSayang.โ Amira merasakan tangan yang memeluk pinggangnya.โYa. Tidurlah,โ bisik Wija
Wijaya melupakan semua musuhnya, tetapi tidak dengan Leon. Pria itu bekerja tanpa diperintah. Dia memastikan keluarga majikannya aman tanpa ada gangguan. โLeon, kenapa kamu masih sibuk dengan computer? Siapa yang kamu awasi?โ tanya Jack. โSemua orang yang pernah menjadi muluh Bos. Aku tidak percaya mereka akan melupakan rasa sakit yang telah bos berikan. Banyak manusia yang ingin balas dendam ketika ada kesempatan,โ jelas Leon.โBos membebaskan Andika dan Luna. Aku yakin dua orang itu tidak akan menyerah. Apalagi mereka punya hubungan dengan putra-putra bos kita,โ lanjut Leon.โBenar. Apa yang kamu dapatkan? Apa ada pergerakan?โ tanya Jack.โYa. Andika mengunjungi Luna. Pria itu berpergian dengan uang orang tua. Dia menjadi pengangguran,โ jawab Leon.โLuwiq kembali ke Italia. Pria itu juga belum melakukan aktivitas apa pun,โ lanjut Leon. โAku harus memastikan mereka tidak akan kembali ke Indonesia,โ tegas Leon.โYa.โ Jack menepuk pundak Leon. โApa yang kalian bicarakan?โ Wijaya mas
Cantika yang baru kembali dari luar negeri untuk perawatan kecantikan mendengar kabara bahwa Amira dan Wijaya telah memiliki bayi kembar yang tampan dan cantik. Mereka sudah berusia satu tahun.โTidak terasa sudah lama aku bekerja dan luar negeri dan kini baru bisa kembali lagi.โ Cantika mengambil cuti setelah satu tahun berada di luar negeri.โKenapa Amira sangat beruntung? Dia mendapatkan apa pun yang diinginkan semua wanita.โ Cantika masuk ke dalam mobil yang membawanya pulang ke rumah.โAku harus membeli hadiah untuk anak-anak Wijaya.โ Cantika tersenyum. Wanita itu semakin cantik dan seksi dengan perawatan mahal di luar negeri. Dari atas hingga bawah tidak asli lagi. Dia benar-benar ketagihan dengan operasi untuk mendapatkan kesempurnaan.โIni bisa dijadikan alasan untuk diriku bertemu dengan Wijaya. Dia pasti akan terpesona dengan kecantikan ku saat ini.โ Cantika benar-benar berharap akan perhatian dari Wijaya hingga jatuh cinta padanya.โKita mampir ke super market,โ ucap Cantika
Semua anggota keluarga sudah berada di ruang makan. Mereka bersiap untuk makan malam bersama. Waktu berkumpul yang tidak boleh diganggu.โMa, apa malam ini bisa tidur di kamar kami?โ tanya Keano mengejutkan Wijaya. Pria itu pun ingin istrinya tidur dengannya.โKenapa mau tidur dengan Mama? Kalian sudah besar,โ ucap Wijaya sebelum Amira sempat menjawab pertanyaan putranya.โDevano rindu dengan mama.โ Devano tersenyum dan Keano tidak menjawab lagi. โMalam ini, Mama akan tidur di kamar kalian.โ Amira tersenyum. โHm.โ Wijaya menghela napas dengan berat.โTerima kasih, Ma.โ Keano tersenyum puas. Dia melirik Wijaya yang tampak kecewa.โKenapa anak-anak memperebutkan Amira? Jika tidak dua kembar. Maka, Keano yang akan mengmbilnya.โ Wijaya melihat pada Amira yang tampak tenang menikmati makan malam mereka.โPapa sudah tua. Tidak perlu ditemani mama lagi.โ Devano menepuk pundak Wijaya dengan senyuman manisnya.โBenar-benar. Devano paling mengerti. Kalian berdua juga beranjak besar. Kenapa mas
Malam sudah sangat larut. Wijaya ke kamar bayi kembar untuk melihat putra dan putrinya yang tidur dalam nyenyak. Pria itu memberikan ciuman di pipi dan dahi.โKalian hebat. Bisa tidur tanpa mama lagi.โ Wijaya tersenyum. Dia pun berpindah ke kamar Keano dan Devano. Pria itu melihat sang istri yang berada di antara dua lelaki yang bukan bayi lag. Mereka memiliki postur tubuh tinggi dan padat.โBagaimana aku menculik istriku?โ Wijaya memperhatikan tangan Amira yang dipeluk oleh Devano dan Keano. โApa dua anak ini akan terbangun?โ Wijaya ragu-ragu untuk memindahkan tangan putranya. โBukan hanya mereka yang akan marah. Amira pun akan ikut-ikutan karena membela anak-anak.โ Wijaya memperhatikan istrinya dan anak-anak cukup lama.โKalian semua punya teman tidur, tetapi tidak dengan papa yang sendirian.โ Wijaya melepaskan tangan Keano dan Devano. Pria itu menggendong Amira dan memindahkan ke kamarnya. Dia tidak kesulitan menaiki tangga. โHm.โ Devano dan Keano membuka mata. โSemalam saja tid
Keano dan Devano berada di kelas yang berbeda. Pihak sekolah tidak ingin kesulitan membuat dua saudara itu bersaing.โKita dipisah lagi.โ Devano tersenyum setelah tiba di depan kelas sang adik.โGuru akan kebingungan jika kita berada di kelas yang sama.โ Keano masuk ke dalam ruang kelasnya.โYa.โ Devano pun melanjutkan langkah kaki yang sempat terhenti.Semua mata tertuju kepada dua bersaudara itu. Baik lelaki atau pun perempuan pasti mengagumi mereka. Tidak ada yang berani bersaing karena telah mengetahui kemampuan anak dari Wijaya Kusuma yang sangat terkenal.โAku sekelas dengan Keano.โ Luci melihat Devano yang melewati ruang kelasnya.โPadahal aku lebih tertarik kepada Devano.โ Luci melirik Keano. Dia merasa tertekan dan takut ketika berada di dekat adik Devano.โCih!โ Keano menarik kursi. Remaja itu benar-benar tidak menutupi diri ketika tidak suka pada seseorang. Dia akan memperlihatkannya secara langsung.โAku harus menjadi siswi tercerdas di kelas ini. Aku dibayar mahal, tetapi
Keano dan Devano duduk di depan computer mereka. Dua anak lelaki itu telihat sibuk dengan pekerjaan masing-masing dan tidak saling mengganggu.โApa Papa boleh masuk?โ Wijaya mengetuk pintu kamar yang terbuka.โYa,โ ucap Keano dan Devano melihat kepada papa mereka.โTerima kasih.โ Wijaya masuk ke dalam kamar Keano dan Devano. Pria itu duduk di sofa dan kedua putranya mendekat.โAda apa, Pa?โ tanya Devano.โDi mana Mama?โ Keano pun bertanya.โMama di kamar adik kembar. Duduklah.โ Wijaya menunjukkan sofa yang berada tepat di depannya.โApa ada kejadian yang janggal di sekolah?โ tanya Wijaya.โYa. Seorang wanita berusaha mendekati Keano. Dia mengatakan bahwa Keano mirip anaknya yang hilang,โ jawab Devano.โBagaimana perasaan kamu, Keano?โ Wijaya menatap Keano.โAku tidak suka dengan wanita itu,โ tegas Keano.โBagus. Kamu bisa menyelidikinya dan memastikan dia tidak akan berani mendekat. Apalagi sampai melukai perasaan mama kalian,โ ucap Wijaya tersenyum.โTentu saja, Pa. Kami sedang menyel
Amira dan anak-anak menyelesaikan kegiatan pembukaan ajaran baru di sekolah. Mereka bersiap untuk pulang ke rumah. Leon sudah menunggu di mobil dan melihat istri Wijaya bersama dua putra keluar dari gerbang gedung.โNyonya sudah kembali.โ Leon tersenyum. Pria itu tidak sadar bahwa dirinya semakin dekat dengan Amira dan anak-anak. Dia terbiasa berada di sisi istri dan anak Wijaya. Ada rasa tenang dan senang ketika bisa melihat wanita itu di depan matanya.โSiapa wanita dan anak itu? Kenapa dia terus mengikuti Nyonya?โ Leon sangat teliti memperhatikan orang-orang di dekat Amira dan anak-anak.โMencurigakan.โ Leon segera mengirim data kepada anak buahnya. Mengambil gambar orang yang terlalu dekat dengan Amira dan anak-anak. Dia benar-benar harus sangat berhati-hati dan tidak mudah mempercayai siapa pun.โApa kita langsung pulang?โ tanya Leon membuka pintu untuk Amira.โYa.โ Amira memberikan jalan untuk Keano dan Devano untuk masuk lebih dulu ke dalam mobil.โWanita duluan,โ ucap Devano.โ
Amira yang menyadari bahwa dia terlalu lama di dalam kamar meminta izin untuk kembali kepada anak-anaknya. Dia tahu segala sesuatu harus diperhitungkan karena akan berakibat fatal.โAku harus pergi sekarang. Pemisi.โ Amira tersenyum dan keluar dari kamar mandi. Langkah kakinya terhenti melihat seorang wanita yang sedang berinteraksi dengan Keano.โMaaf.โ Luna menangis.โKenapa Anda menangis?โ tanya Devano dengan lembut.โDia sangat mirip dengan putraku yang hilang,โ jawab Luna.โTetapi aku bukan putra Anda,โ tegas Keano benar-benar tidak suka dengan keberadaan Luna.โBagaimana jika kamu adalah putraku yang hilang?โ tanya Luna menatap Keano.โItu tidak mungkin. Kami adalah putra dari Wijaya Kusuma dan Amira Salsabila,โ tegas Devano menepis tangan Luna yang sangat ingin memeluk Keano.โAku punya mama yang luas biasa dan bukan kamu!โ Keano beranjak dari kursi dan mendorong Luna hingga jatuh ke lantai.โHah!โ Dewi, Amira dan Luciana sangat terkejut. Tenaga Keano benar-benar kuat.โJangan p
Amira memperhatikan keranjang buah yang dibawa Keano. Anak lelakinya duduk dengan tenang dan meletakkan keranjang buah di atas paha sang ibu.โApa ini, Sayang? Apa kamu mau memakan semuanya?โ tanya Amira tersenyum.โBuah-buah ini tidak ada di rumah,โ jawab Keano.โHahaha.โ Amira mencubit pipi Keano dengan gemasnya. Wanita itu tertawa melihat tinggah yang tampak lucu. Dia tahu putranya miliki rasa penasaran yang tinggi.โIni buah-buah dari desa yang hanya dijual di pasar tradisional dan pinggir jalan. Bibi dapur biasa belanja di supermarket sehingga tidak akan menemukan buah-buah local, Sayang.โ Amira menyentuh buah-buahan yang ada di keranjang.โOh.โ Keano memperhatikan buah-buahan.โRasanya manis dan asam. Enak dan segar, Sayang. Coba saja.โ Amira memberikan buah cempedak kepada Keano.โCempedak.โ Keano menaikkan alisnya. Dia bisa mencium aroma yang kuat dari buah cempedak.โCobalah.โ Amira mendekati buah cempedak ke mulut Keano dan sang anak pun membuka mulutnya. โMm. Aku tidak suka
Acara penyambutan telah dimulai. Beberapa siswa menampilkan kemampuan mereka sehingga bisa masuk ke sekolah unggulan. Walaupun swasta, tetapi merupakan sekolah internasional yang mengutamakan mutu dan tidak semua orang bisa masuk. Ada seleksi ketat yang harus dilewati.โDevano dan Keano akan menampilkan apa?โ tanya Amira dengan lembut.โTidak ada,โ jawab dua bersaudara itu kompak.โOh.โ Amira terkejut dengan jawaban cepat dari dua putranya.โNama mereka paling atas, tetapi tidak akan menampilkan apa pun. Padahal keduanya menguasai semua elemen.โ Amira tersenyum. Dia berbisik di telinga Wijaya.โSayang, mungkin anak-anak tidak mau terlalu menonjol di awal tahun ajaran baru ini.โ Wijaya mengusap pipi Amira dengan lembut.โKita mau fokus belajar, Ma. Keahlian lain bisa diasah di rumah saja,โ jelas Devano tersenyum.โIya, Sayang.โ Amira mencium dahi Devano dan Keano. Wanita itu harus bersikap adil. Sentuhan dan ciuman serta pujian harus diberikan kepada kedua putranya. Tidak boleh hanya sa
Devano dan Keano sudah bersiap masuk sekolah. Dua remaja itu memilih sekolah swasta. Wijaya rela membayar mahal untuk Pendidikan anak-anaknya.โSelamat pagi.โ Amira masuk ke kamar dua putranya.โMama.โ Keano dan Devano menoleh kepada Amira.โApa sudah siap berangkat sekolah?โ tanya Amira mendekati Keano dan Devano yang bersiap keluar kamar.โYa, Ma.โ Keano dan Devano memeluk Amira.โAnak-anak Mama benar-benar tampan dan menawan.โ Amira menciu pipi Keano dan Devano yang harum.โBaiklah. Kita sarapan dulu ya.โ Amira menggandengan kedua anaknya dari kamar dan pergi ke ruang makan.โApa Mama akan mengantarkan kami ke sekolah di hari pertama?โ tanya Devano.โTentu saja, Sayang. Mama kana menemani kalian ke sekolah.โ Amira menarik kursi untuk kedua anaknya.โTerima kasih, Ma. Aku bisa,โ ucap Devano yang sudah lebih dulu menarik kursi untuk dirinya sendiri. Wijaya memperhatikan dua putrnaya.โSayang, mereka sudah besar. Bisa melakukan semuanya sendiri. Apalagi hanya menarik kursi,โ ucap Wija
WARNING 21++++Amira dan Wijaya telah berada di dalam kamar mereka. Anak-anak pun telah tidur, tetapi Keano dan Devano masih sibuk dengan alat baru yang diberikan oleh papa mereka.โSayang, anak-anak sudah tidur dan ada baby sister juga. Apa kita bisa mulai?โ Wijaya memeluk Amira dari belakang. Wanita itu baru saja melepaskan pakaian dan akan diganti dengan dress malam yang cantik.โSayang, apa kamu tidak lelah?โ tanya Amira tersenyum dan memutar tubuh menghadap Wijaya. Dia menggantungkan tangan di leher suaminya.โApa kamu meremehkan aku, Sayang? Aku bahkan mampu main sampai pagi. Membuang berkali-kali.โ Wijaya segera melahap bibir Amira. Wanita itu bahkan belum sempat mengenakan baju tidurnya. Dia mengangkat sang istri ke dalam gendongannya.โMmm.โ Mahira melingkarkan kedua kaki di pinggang sang suami. Menikmati ciuman hangat dari Wijaya Kusuma.โAaahhh!โ Wijaya berpindah ke leher jenjang Amira. Pria itu benar-benar sangat bergairah. Satu minggu tidak menyentuh istrinya membuatnya ha
Wijaya tidak heran lagi dengan banyaknya makanan dan minuman karena sudah mendapatkan laporan dari orang-orangnya.โSayang, apa kamu tidak lelah?โ tanya Wijaya duduk bersama sang istri dan anak-anaknya di ruang keluarga.โTidak lelah. Tidak ada yang aku lakukan selain bermain bersama anak-anak.โ Amira tersenyum.โMama sangat merindukan Papa,โ ucap Devano.โPapa tahu itu, Sayang.โ Wijaya mengusap kepala Devano.โKarena senang kamu pulang. Jadi, aku masak banyak.โ Amira telah menyajikan kue keju kesukaan Wijaya dan anak-anak di atas meja ruang keluarga.โPadahal, papa di rumah saja. Mama tetap rajin membuat kue kesukaan kami,โ tegas Keano.โTentu saja, Sayang. Itu karena Mama sayang dan cinta kalian semua.โ Amira memeluk putranya.โPapa, oleh-oleh mana?โ tanya Wiliam dan Wilona yang berlari mendekati Wijaya.โOh, oleh-oleh sudah berada di ruang bermain,โ jawab Wijaya mencium pipi Wiliam dan Wilona.โHore.โ Dua anak kembar berlari ke kamar bermain mereka.โApa kalian tidak minta oleh-oleh